Hari Raya Waisak

Tinggal Menghitung Hari Perayaan Waisak, Ini Sejarahnya di Dunia & Indonesia, Umat Buddha Wajib Tahu

Tinggal menghitung hari perayaan Waisak, ini sejarahnya di dunia dan Indonesia, umat Buddha wajib ketahui.

Editor: Amiruddin
TRIBUNJATIM.COM/TRIANA KUSUMANINGRUM
ILUSTRASI - Perayaan Waisak 

Di India, hari Vaishakh Purnima juga dikenal sebagai hari Buddha Jayanti dan secara tradisional diterima sebagai hari kelahiran Buddha.

Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Sabtu 22 Mei 2021, Mungkin Pertengkaran Terjadi Antara Virgo dengan Pasangan

Pada tahun 2000, PBB memutuskan untuk secara internasional mengamati hari Waisak di kantor pusat dan kantornya.

Nama perayaan ini berasal dari istilah Pali vesākha atau Sansekerta vaiśākha, yang merupakan nama bulan lunar yang digunakan di India kuno jatuh pada bulan April-Mei.

Dalam tradisi Buddhis Mahayana, hari libur dikenal dengan nama Sansekerta (Vaiśākha) dan varian turunannya.

Mei 2007 memiliki dua hari bulan purnama: tanggal 1 dan 31.

Selamat Hari Raya Waisak
Selamat Hari Raya Waisak (Freepik.com)

Beberapa negara (termasuk Sri Lanka, Kamboja dan Malaysia) merayakan Waisak pada tanggal 1, dan yang lain (Thailand, Singapura) merayakan liburan pada tanggal 31 karena perayaan bulan yang berbeda.

Perbedaannya juga memanifestasikan dalam perayaan hari libur Buddhis lainnya, yang secara tradisional diamati pada bulan purnama setempat.

Demikian juga, pada 2012, Vesak diamati pada 28 April di Hong Kong dan Taiwan, pada 5 Mei di Sri Lanka, pada 6 Mei di India dan Bangladesh, pada 28 Mei di Korea Selatan dan pada 4 Juni di Thailand.

(Pada tahun 1999, pemerintah Taiwan menetapkan hari ulang tahun Buddha sebagai hari Minggu kedua bulan Mei, tanggal yang sama dengan Hari Ibu).

Pada tahun 2014, Waisak dirayakan pada 13 Mei di Myanmar, Singapura dan Thailand sementara itu diamati pada 15 Mei di Indonesia.

Membawa kebahagiaan bagi orang lain

Merayakan Waisak juga berarti melakukan upaya khusus untuk membawa kebahagiaan bagi yang kurang beruntung seperti orang tua, orang cacat dan orang sakit.

Hingga hari ini, umat Buddha akan membagikan hadiah dalam bentuk uang dan barang ke berbagai rumah amal di seluruh negeri.

Waisak juga merupakan waktu untuk kegembiraan dan kebahagiaan yang besar, diekspresikan bukan dengan memanjakan selera seseorang tetapi dengan berkonsentrasi pada kegiatan yang bermanfaat seperti mendekorasi dan menerangi kuil-kuil, melukis dan menciptakan pemandangan indah dari kehidupan Sang Buddha untuk disebarluaskan ke publik.

Baca juga: Anak Buah KKB Lekagak Telenggen Tewas saat Kontak Tembak dengan TNI-Polri di Distrik Ilaga Papua

Umat Buddha yang saleh juga bersaing satu sama lain untuk menyediakan minuman dan makanan vegetarian bagi para pengikut yang mengunjungi kuil untuk memberi penghormatan kepada Yang Tercerahkan.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved