Viral di Medsos
Viral, Pria Mengaku TNI Pukuli Orang di Jalan, Langsung Minta Ampun Gegara Pangkat Lebih Rendah
Seorang pria mengaku TNI, berperilaku arogan lantaran memukuli orang di jalan, langsung minta ampun gegara pangkat lebih rendah.
TRIBUNKALTARA.COM - Seorang pria mengaku TNI, berperilaku arogan lantaran memukuli orang di jalan, langsung minta ampun gegara pangkat lebih rendah.
Aksi pemukulan yang diduga dilakukan oknum TNI itu viral di Facebook @infocegatansolodansekitarnya.
Pasalnya pria yang diduga oknum TNI itu melayangkan pukulan kepada pengendara mobil dan ojek online di jalan.
Insiden pemukulan yang dilakukan oknum TNI itu terjadi di tepi jalan raya saat siang bolong, tepatnya di sebelah selatan Toserba Luwes, Gentan, Kabupaten Sukoharjo, Minggu (6/6/2021).
Dari video yang beredar, seorang pria berbadan tegap diduga oknum TNI, terlihat memukul seorang pria.
Aksi itu menjadi tontonan warga, hingga seorang ibu berteriak ketakutan melihat pemukulan tersebut.
"Iya, saya nyenggol, tapi saya kan tanggung jawab, saya ganti, habisnya berapa?," kata pria yang dipukuli oleh oknum TNI itu, mengutip Tribun Solo.
Tampak sejumlah pria lain, mencoba melerai.

Baca juga: Viral Sinyal SOS Terlihat di Loa Janan, TNI-Polri dan Relawan Sisir Lokasi, Hasilnya Ternyata Ini
Tapi pria yang mengamuk itu malah melotot ke seorang yang berusaha melerai.
Belum jelas, bagaimana sebenarnya kronologi insiden pemukulan itu terjadi.
Menariknya, akun itu mencantumkan dua video.
Di video yang lain, pria yang mengamuk itu langsung minta ampun ke pria berbeda.
"Saya sekarang kan minta maaf. Saya awalnya nggak tahu. Tadi kan saya emosi," kata pria yang mengaku TNI itu ke seorang pria lainnya.
"Tapi kalau anda tidak dikejar, anda kan nggak minta maaf?," kata seorang pria lain yang terdengar di video.
Sementara seorang netizen yang membagikan video ini mengatakan, pria yang mengamuk itu sempat mengaku sebagai anggota TNI.
Cerita yang dinarasikan oleh perekam video, pria yang mengamuk itu sempat menunjukkan KTA, alias kartu tanda anggota TNI.
Menurut si pengunggah video, mobilnya, yang sekilas seperti Avanza atau Xenia warna silver berplat nomor B 1568 NPJ, diserempat oleh pengendara mobil Honda Freed putih plat nomor AD 8453 MM.
Si pengunggah video juga menulis, pria mengamuk itu akhirnya minta ampun atas insiden itu, karena didatangi orang yang punya kenalan dengan aparat berpangkat lebih tinggi.
Berikut tulisan si pengunggah video :
Pengemudi Honda Freed dipukuli sampe berdarah-darah, setelah dicek ternyata mobilnya TIDAK ADA KERUSAKAN SAMA SEKALI. Tidak dicukup sampai disitu, ada seorang bapak-bapak memvideokan kejadian tersebut, si anggota tidak terima dan memukul kepala bapak tersebut. Oknum tersebut belum tau anaknya bapak yg dipukul itu siapa. Akhirnya minta maaf dan tidak diperpanjang. Pelajaran untuk semuanya semoga kedepannya tidak ada arogansi dari anggota, dan menyepelekan orang lain.
Menurut saksi mata di lokasi, TW (35), peristiwa itu benar terjadi pada Minggu (6/6/2021) pukul 11.00 WIB.
"Tadi ramai sekali, keributan dua orang itu," katanya.
Menurut TW, akibat kejadian itu jalan sempat macet.
"Semua orang waktu itu mau ikut melerai sehingga jalanan jadi macet," imbuhnya.
"Ada stiker TNI di mobilnya," jelasnya.
Baca juga: Mayjen TNI Mulyo Aji Jabat Pangdam Jaya, Orang Dekat Jenderal Andika Perkasa di Mabes TNI AD
Bahkan, kata TW, pria arogan itu juga mengamuk ke seorang driver ojek online.
"Tak hanya pengemudi mobil, driver Gojek juga ikut dipukul karena mengambil video," ujarnya.
Tri menyebut kejadian tersebut telah berakhir damai antara korban dan pelaku.
"Sempat dilerai dan ada kesepakatan damai juga," ungkapnya.
Lokasi pemukulan yang dilakukan oleh seorang diduga oknum TNI di Gentan, Sukoharjo pada Minggu (6/6/2021).
Dalam video, di mobil pria yang mengamuk itu ada stiker bertuliskan Lanud Adi Sucipto Yogyakarta.
TribunSolo.com berusaha menjangkau Kasi Pembinaan Potensi Dirgantara, Mayor Oktav Nugraha.
Oktav tak menegaskan pria di video itu merupakan anggota TNI.
Ia hanya mengatakan akan menelusuri informasi tersebut.
"Oke monitor, biar ditelusuri. Terima kasih informasinya, saya teruskan ke pihak yang berwajib, agar dapat ditelusuri," ujar Oktav.
(*)
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official