Berita Nasional Terkini
Viral Megawati Disorot di Twitter, Ketum PDIP Dianggap Tak Layak Dapat Gelar Profesor Kehormatan
Megawati Soekarnoputri viral di Twitter, setelah jurnal ilmiahnya beredar, bos PDIP dianggap tak layak dapat gelar profesor kehormatan dari Unhan.
TRIBUNKALTARA.COM - Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri mendadak viral di Twitter, setelah jurnal ilmiahnya beredar, hingga bos PDIP dianggap tak layak dapat gelar profesor kehormatan dari Unhan.
Nama Megawati Soekarnoputri menjadi sorotan di Twitter.
Bahkan ada 1,736 Tweets yang menyematkan Megawati di Twitter hingga memuncaki trending topic, Selasa (8/6/2021).
Sorotan terhadap Megawati ini terjadi setelah Ketua Umum PDIP itu bakal mendapatkan gelar profesor kehormatan dari Universitas Pertahanan RI (Unhan).
Rencananya Unhan akan menganugerahi gelar profesor kehormatan kepada Megawati pada melalui sidang senat terbuka, Jumat (11/6/2021).
Pernyataan itu disiarkan melalui akun Instagram Unhan.
"Universitas Pertahanan RI (Unhan RI) pada hari Jumat (11/6/2021) dijadwalkan akan menggelar Sidang Senat Terbuka dalam Rangka Pengukuhan Gelar Profesor Kehormatan (Guru Besar Tidak Tetap) ) Ilmu Pertahanan Bidang Kepemimpinan Strategik pada Fakultas Strategi Pertahanan Universitas Pertahanan RI kepada Presiden Kelima RI, Ibu Megawati Soekarnoputri," tulis akun Instagram Unhan.
Rencananya sidang senat terbuka akan dihadiri sejumlah pejabat negara seperti Presiden Jokowi hingga Menhan RI, Prabowo Subianto.
Namun pemberian gelar profesor kehormatan untuk Megawati ini dianggap tidak layak.
Pada hari yang bersamaan, beredar pula jurnal ilmiah yang diduga ditulis Megawati Soekarnoputri.
Jurnal ilmiah itu diduga diulis Megawati sebagai syarat mendapatkan gelar profesor kehormatan dari Unhan.
Lantas netizen ramai-ramai menyoroti jurnal ilmiah itu lantaran isinya memuat tentang pujian terhadap kepemimpinan Megawati sebagai Presiden Indonesai saat mengatasi krisis tahun 2001-2004.
"Kepemimpinan Presiden Megawati Pada Era Krisis Multidimensi, 2001-2004," bunyi judul jurnal ilmiah yang ditulis oleh Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri yang tak lain adalah Ketua Umum PDIP, Megawati.
Alhasil netizen mengkritik jurnal ilmiah tersebut dengan menganggapnya sebagai cara Megawati untuk memuji kepemimpinannya sendiri.
Selain itu, Unhan juga dikritik lantaran memberi gelar profesor kehormatan kepada Megawati yang jurnal ilmiahnya memuji diri sendiri.