Berita Malinau Terkini

Pemkab Malinau Gelontorkan Rp 3 Miliar Pembelian Gabah, Bupati Wempi: Kami Berencana Menambah Lagi 

ahun 2021, Pemerintah Daerah Kabupaten Malinau telah menggelontorkan dana pembelian gabah petani sebesar Rp 3 miliar. Ada rencana menambah lagi.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ MOHAMMAD SUPRI
Sawah milik Petani di Desa Semenggaris, Kecamatan Malinau Utara, Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Tahun 2021, Pemerintah Daerah Kabupaten Malinau telah menggelontorkan dana pembelian gabah petani sebesar Rp 3 miliar.

Kas penyertaan modal dialokasikan Pemkab Malinau kepada Perusda Intimung khusus untuk program Rasda Plus. Secara teknis, Pemerintah membeli gabah milik petani melalui Perusda Intimung.

Sebelumnya diberitakan TribunKaltara.com, petani padi di Malinau menyampaikan keluhan terkait gabah petani yang tidak terserap sepenuhnya oleh Perusda Intimung pada tahun ini.

Baca juga: Petani Mengadu Gabah Belum Dibayar, Bupati Malinau Wempi W Mawa Jelaskan Penyebabnya, Ini Janjinya

Bupati Malinau, Wempi W Mawa mengakui anggaran tersebut tidak mencukupi dikarenakan produktivitas gabah milik petani di Malinau melambung dari prakiraan awal, Minggu (27/6/2021).

"Produktivitas petani padi akhir tahun lalu hingga tahun ini sangat tinggi. Sebelumnya Pemerintah Daerah telah mengalokasikan dana sebesar Rp 3 Miliar kepada Perusda. Tapi karena produktivitas tinggi, tidak semua bisa diserap," ujarnya.

Pemerintah Daerah Kabupaten Malinau melalui Perusda Intimung akan membeli gabah milik petani. Saat ini, gabah petani dihargai Rp 6 ribu per kilogram.

Baca juga: Gabah Hasil Panen di Malinau Belum Dibayar, Petani Desa Tanjung Lapang Akui Lesu Menggarap Sawah

Perusda Intimung selaku mitra pemerintah daerah, membeli gabah petani yang selanjutnya akan diproses dan dikemas dalam bentuk beras dalam kemasan.

Data Perusda Intimung, saat ini hampir 500 ton gabah yang telah terserap dari petani padi. Sedangkan jumlah anggaran yang disiapkan pemerintah hanya Rp 3 Miliar.

Ketua Gapoktan Wonomukti, Sarmin saat ditemui di sawahnya di SP 7, Tanjung Buka, Tanjung Palas Tengah ( TRIBUNKALTARA.COM / MAULANA ILHAMI FAWDI )
Ketua Gapoktan Wonomukti, Sarmin saat ditemui di sawahnya di SP 7, Tanjung Buka, Tanjung Palas Tengah ( TRIBUNKALTARA.COM / MAULANA ILHAMI FAWDI ) (TRIBUNKALTARA.COM / MAULANA ILHAMI FAWDI)

"Kami berencana menambah lagi dana untuk pembelian gabah petani. Tapi butuh waktu, karena tambahan penyertaan modal harus dibahas dalam APBD Perubahan bersama DPRD Malinau," katanya.

Anggaran penyertaan modal Perusda Intimung nantinya akan disesuaikan berdasarkan data serapan gabah petani di tahun ini.

Baca juga: Viral Video Pengendara Motor Lintasi Jalanan Penuh Gabah yang Dijemur, Reaksi Warga Justru Lumrah

Untuk sementara, Wempi W Mawa menyarankan petani mengandalkan alternatif lain, seperti menjual gabah kepada pengusaha beras sembari menunggu penyertaan modal untuk Perusda Intimung dicairkan.

Menurutnya, penjualan gabah petani tidak harus satu pintu ke pihak Perusda Intimung. Bahkan dia menilai, produktivitas gabah yang melambung merupakan peluang usaha bagi pengusaha beras di daerah.

"Satu-satunya solusi adalah menambah anggaran. Nanti akan dialokasikan lebih besar. Tapi kami sampaikan, tidak harus jual ke Perusda. Petani bisa jual gabah ke pihak lainnya, pengusaha contohnya.

Baca juga: Petani tak Ingin Dipaksa Tanam Padi, Air Sungai Kerap Genangi Sawah & Hasil Panen Sulit Dipasarkan

Karena ini juga peluang bagi pengusaha, silahkan karena ada peningkatan produktivitas. Kami belum bisa pastikan kapan, tambahan anggaran akan diusahakan," ungkapnya.

(*)

Penulis : Mohammad Supri

Sumber: Tribun Kaltara
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved