Berita Daerah Terkini
Fakta Baru Pengemudi Pajero Aniaya Sopir Truk, Sempat Dikira TNI, hingga Kejanggalan Plat Mobil QH
Berikut fakta baru pengemudi Pajero aniaya sopir truk di Tanjung Priok, Jakarta, sempat dikira TNI hingga kejanggalan plat mobil QH.
TRIBUNKALTARA.COM - Berikut fakta baru pengemudi Pajero aniaya sopir truk di Tanjung Priok, Jakarta, sempat dikira TNI hingga kejanggalan plat mobil QH.
Aksi penganiayaan yang dilakukan pengemudi Pajero kepada sopir truk kontainer di Tanjung Priok, berbuntut panjang.
Kini pengemudi Pajero itupun tak berkutik setelah ditangkap polisi.
Polisi tak tinggal diam setelah aksi penganiayaan pengemudi Pajero kepada sopir truk di tempat umum, viral di media sosial.
Usai ditangkap, sejumlah fakta baru terkuak dari pengemudi Pajero itu.
Sempat dikira anggota TNI, pekerjaan asli pengemudi Pajero itu diketahui sebagai pegawai swasta yang bekerja di agensi pencari pekerja outsourcing.
Sebelumnya pengemudi Pajero itu juga sempat bekerja sebagai pelaut dan berinisial OK.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menjelaskan temuan baru dari tersangka.
"Dia bukan (TNI) Angkatan Laut yang disebutkan ramai-ramai di medsos. Saya pertegas lagi, yang bersangkutan mantan pelaut," ucap Yusri Yunus.
"Kerjanya outsourcing. Itu dia ngumpulin orang-orang yang mau jadi pelaut, dia dapat fee di situ," sambungnya.
Polisi menangkap OK setelah mencoba melarikan diri sebanyak dua kali.
Awalnya, pengemudi Pajero itu sempat mencoba kabur ke wilayah Jawa Timur.
Namun, dari Jawa Timur, pelaku ternyata mencoba kabur lagi ke Jakarta.
Alhasil pengemudi Pajero itu diamankan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Senin (28/6/2021) pagi.
Kejanggalan plat mobil QH
Selain kasus penganiayaan terhadap sopir truk kontainer, OK juga terancam hukuman lain lantaran menggunakan plat mobil alias nomor polisi palsu pada mobil Pajero yang ditungganginya.
Plat nomor palsu yang terpasang pada mobil OK yakni B 1861 QH.
Diketahui, plat mobil QH biasanya tidak digunakan warga sipil, melainkan aparat Kepolisian.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo menuturkan, OK mengetahui plat mobil QH biasa digunakan aparat setelah melihat unggahan di TikTok.
"Ya dia kepikiran untuk menggunakan plat itu setelah melihat media sosial, melihat aplikasi TikTok, ada yang mengatakan bahwa plat itu biasa digunakan oleh aparat," kata Sambodo di Mapolres Metro Jakarta Utara, Senin (28/6/2021).
Setelah melihat unggahan TikTok tersebut, OK akhirnya membuat plat nomor palsu B 1861 QH.
Nomor kendaraan palsu itu juga dipasangnya untuk mengelabuhi petugas lantaran plat nomor aslinya belum diperpanjang sejak Mei 2020.
Adapun plat nomor asli dari Mitsubishi Pajero milik OK ialah B 1086 VJA.
"Dia menggunakan plat itu (B 1861 QH) untuk mengelabuhi petugas. Dia bikin sendiri," ujar Sambodo.
Di sisi lain, berdasarkan hasil pemeriksaan kepolisian, plat nomor B 1861 ternyata sudah terdaftar sebelumnya pada kendaraan Toyota Innova milik seseorang.
Ketika ditanya apakah Innova yang terdaftar dengan nomor B 1861 QH adalah milik aparat, Sambodo tak memberikan jawaban jelas.
Video viral penganiayaan sopir truk kontainer
Diberitakan sebelumnya, unggahan viral di media sosial merekam aksi pengemudi Mitsubishi Pajero yang memukul sopir dan memecahkan kaca truk trailer di Jalan Yos Sudarso, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (26/6/2021) lalu sekira pukul 10.00 WIB.
Dilansir dari Warta Kota, sejumlah pengendara yang jalannya terhambat merekam aksi sopir Mitsubishi Pajero arogan tersebut.
Bahkan dalam pengakuannya, sopir truk trailer bernama Egi menyebut bahwa dirinya sempat ditodong pistol oleh pengendara Mitsubishi Pajero.
Baca juga: Pengemudi Pajero yang Tabrak Pengendara Motor di Bontang Positif Narkoba
Video itu diunggah oleh beberapa akun Instagram salah satunya @romansasopirtruck pada Sabtu (26/6/2021).
Dalam video itu tampak seorang pria berkaus abu-abu dan celana jeans biru serta masker putih, turun dari mobil Pajero hitam mengadang sebuah truk trailer di pinggir jalan.
Pria itu langsung naik ke pintu sopir trailer.
Kemudian pria tersebut memukuli sopir berkali-kali menggunakan sebuh stik berwarna hitam.
Kejadian itu langsung dilerai oleh beberapa orang.
Kemudian pengendara Mitsubishi Pajero sempat kembali ke mobilnya.
Kemudian pria tersebut memukuli sopir berkali-kali menggunakan sebuh stik berwarna hitam.
Namun, tak lama kemudian, pengendara Pajero kembali menghampiri truk trailer dan memecahkan kaca depannya.
Dalam unggahan itu, korban yang bernama Egi menjelaskan kronologi kejadiannya melalui voice note yang dikirim ke aplikasi pesan WhatsApp.
"Di Sunter jalur ada 3. Saya di jalur 1, (pengendara) Pajero di jalur 2. Di depan Pajero ada mobil rem mendadak, Pajero langsung buang ke kiri, sedangkan ada saya," kata Egi.
"Saya (juga) rem mendadak dan saya klakson. Dia berhenti dan todong pistol, saya langsung kabur. Saya dikejar digebok-gebokin (dianiaya)," tambahnya.
Kemudian korban langsung kabur ke Arah Tanjung Priok, lalu sebelum flyover, korban kembali dihentikan oleh pengendara Pajero dan kembali memukulinya.
Dalam video yang beredar pengendara Pajero juga memecahkan kaca depan truk trailer tersebut.
Pria berbaju warna hijau tersebut terlihat beberapa kali mengarahkan pukulan ke arah sopir truk kontainer yang berada di kursi kemudi.
Setelah melancarkan aksinya, pria yang belum diketahui identitasnya itu turun dan kembali mobil yang dikendarainya.
Begitu ia memarkirkan kendaraannya di bahu jalan, pengendara mobil Pajero Sport itu kembali keluar dan langsung menghantam kaca depan truk kontainer dengan tongkat pemukul hingga pecah.
Dalam keterangan video yang diunggah dijelaskan bahwa dugaan penganiayaan dan perusakan tersebut berawal dari mobil Pajero Sport yang berhenti mendadak.
Truk kontainer yang berada tepat di belakangnya pun sontak membunyikan klakson.
Pengemudi mobil tersebut kesal dan langsung memaki korban sambil membawa tongkat pemukul, lalu memecahkan kaca truk kontainer.
Usai melakukan aksinya, sang pengendara langsung meninggalkan lokasi kejadian.
(*)