Berita Daerah Terkini

Oknum PNS dan Satpam RSJ Prof Ildrem Medan Ajak Wartawan Berkelahi, Kamera Nyaris Dirampas

Sikap arogan ditunjukkan oknum PNS bernama Wahyu Kaban dan Satpam RSJ Prof Ildrem Medan, ajak wartawan berkelahi, kamera nyaris dirampas.

Kolase TribunKaltara.com / TRIBUN MEDAN / GOKLAS WISELY
Oknum PNS bernama Wahyu Kaban bersikap arogan, ajak wartawan berkelahi, di RSJ Prof Ildrem, Medan, Selasa (29/6/2021). (Kolase TribunKaltara.com / TRIBUN MEDAN / GOKLAS WISELY) Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Pegawai RSJ Prof Ildrem Tantang Duel Wartawan Peliput Acara Vaksinasi ODGJ, https://medan.tribunnews.com/2021/06/29/pegawai-rsj-prof-ildrem-ajak-duel-wartawan-peliput-acara-vaksinasi-odgj?page=all&_ga=2.242067392.392809400.1624092335-1981899513.1608038779. Penulis: Goklas Wisely | Editor: Liston Damanik 

TRIBUNKALTARA.COM - Sikap arogan ditunjukkan oknum PNS bernama Wahyu Kaban dan Satpam RSJ Prof Ildrem Medan, ajak wartawan berkelahi, kamera nyaris dirampas.

Oknum PNS RSJ Prof Ildrem, Medan, Sumatera Utara mendadak jadi sorotan.

PNS Pria yang bernama Wahyu Kaban itu menunjukkan sikap arogan kepada wartawan saat para jurnalis melakukan liputan di RSJ Prof Ildrem, Medan, Selasa (29/6/2021).

Tiba-tiba Wahyu Kaban mendatangi wartawan dan bersikap arogan, hingga nyaris merampas kamera jurnalis.

Aksinya tersebut viral, lantaran Wahyu Kaban mengenakan pakaian dinas PNS RSJ Prof Ildrem, sembari menunjukkan namanya.

Aksi ini terjadi ketika wartawan selesai meliput vaksinasi perdana kepada ODGJ di RSJ Prof Ildrem, Medan.

Mulanya oknum PNS bernama Wahyu Kaban menyuruh para wartawan menghapus video dan foto yang menyangkut RSJ Prof Ildrem Medan.

Dengan nada tinggi, Wahyu Kaban memarahi wartawan lantaran merasa tidak minta izin kepadanya untuk mengambil gambar di wilayah RSJ Prof Ildrem.

Saat kejadian, Wahyu Kaban ditemani satpam RSJ Prof Ildrem Medan bernama Rahmad Tarigan.

Keduanya langsung bertindak arogan terhadap awak media.

Baca juga: Bobby Nasution Ogah Minta Maaf Soal Paspampres Usir Wartawan, Wali Kota Medan Jelaskan Duduk Perkara

Para wartawan sudah mencoba menjelaskan bahwa mereka baru selesai meliput vaksinasi ODGJ.

Para wartawan juga sudah wawancara dengan Direktur RSJ Prof Ildrem Medan.

Tetapi, Wahyu Kaban malah bertindak arogan sampai mengajak wartawan berkelahi.

"Kau sor sama aku! Mau besar, besar, ayok lah. Ini nah, nama ku, nah, nah," ujarnya sambil membusungkan dada ke arah awak awak media.

Tidak lama berselang, seorang PNS perempuan dari RSJ Prof Ildrem berupaya menenangkan Wahyu Kaban.

Kepada Wahyu Kaban, PNS wanita itu menjelaskan bahwa para wartawan memang diundang untuk meliput serta telah mendapat izin Direktur RSJ Prof Ildrem.

Wahyu Kaban sempat terdiam, tetapi tidak lama kembali menunjukkan sikap arogan dengan mendatangi awak media.

Iapun beradu mulut dan mengajak wartawan berkelahi.

Selain Wahyu Kaban, seorang satpam bernama Rahmad Tarigan ikut-ikutan menantang wartawan berkelahi.

"Ayok lepas baju dinas kau. Ayok, ayok," ucap Rahmad Tarigan.

Rahmad Tarigan kemudian berjalan menjauh untuk mencari tempat duel.

Sambil jalan, Rahmad Tarigan membuka baju seragamnya seolah-olah siap untuk duel.

Karena tak ingin ribut, wartawan ogah meladeni aksi Rahmad Tarigan.

Tak lama berselang, satpam lainnya datang menghampiri awak media.

Satpam itu meminta maaf karena temannya bersikap arogan dan menghalang-halangi kerja jurnalis.

Belum berhenti sampai di situ, Rahmad Tarigan kembali mendatangi seorang wartawan untuk mengajak berkelahi.

Sempat terjadi cekcok, ta[i satpam lain menahan Rahmad dan menenangkan suasana ricuh yang terjadi.

Reaksi pihak RSJ Prof Ildrem

Siapa sebenarnya Wahyu Kaban? PNS RSJ Prof Ildrem mengajak wartawan berkelahi.

Sosok Wahyu Kaban menjadi viral di media sosial saat aksi arogansinya terhadap wartawan, Selasa (29/6/2021).

Dalam video yang beredar, Wahyu Kaban sempat berusaha merampas kamera wartawan.

Bahkan, oknum PNS itu terang-terangan mengajak wartawan berkelahi.

"Ini namaku, biar kau tahu. Ini nah. Udah jelas kan?" katanya sembari memperlihatkan nama yang melekat di baju dinasnya.

Semula, wartawan di Medan hendak meliput vaksinasi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), namun Wahyu Kaban mendadak muncul sembari melarang aktivitas wartawan di sekitar RSJ Prof Ildrem.

Setelah video ini beredar viral, Direktur RSJ Prof Ildrem Ria Nofida Telaumbanua buka suara.

Ia berharap persoalan PNS dan satpam yang menantang wartwan berkelahi tidak dibesar-besarkan.

"Itu hanya miskoordinasi. Sehingga beliau (ASN bernama Wahyu Kaban ) tidak tahu ada wartawan yang datang meliput acara vaksinasi," kata Ria kepada Tribun Medan melalui pesan singkat, Rabu (30/6/2021).

Dia mengatakan Wahyu Kaban bekerja sebagai front office di RSJ Prof Ildrem.

Menurut Ria, saat itu Wahyu Kaban awalnya hanya meminta awak media untuk berjumpa manajemen.

"Baiknya juga tadi awak media setuju untuk konfirmasi ke manajemen.

Supaya tidak ada saling ngotot. Pada prinsipnya staf berusaha melindungi RS kita.

Karena pasien kami berkebutuhan khusus dan berbeda dengan RS lain," kata Ria.

"Dan bu Rita staf kita juga sudah menjelaskan sewaktu menengahi.

Jadi ada baiknya tak perlu dibesar-besarkan lagi.

Jika ada staf yang kurang baik, saya akan menegur agar lebih baik," imbuhnya.

Ria mengungkapkan, semua orang tidak ada yang sempurna.

Menurut Ria, stafnya juga telah mengakui kesalahannya.

"Sanksinya nanti sesuai aturan disiplin pegawai ASN," ungkapnya.

Baca juga: Heboh Pengawal Bobby Nasution Usir Wartawan, Menantu Jokowi Ramai Dikecam, Dianggap Arogan

Tanggapan Ombudsman

Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut, Abyadi Siregar mengaku heran melihat sikap oknum PNS dan satpam RSJ Prof Ildrem yang mengajak wartawan berkelahi.

"Itu pegawai kok kayak preman di RSJ Prof Ildrem.

Sudah kayak orang gangguan jiwa dan mengonsumsi narkoba itu," kata Abyadi Siregar, Selasa kemarin, setelah menonton video yang beredar viral di medsos.

"Dari video itu memang arogan sekali. Kayaknya bukan pegawai.

Seharusnya dia beretika dan tidak mengajak berantam," imbuhnya.

Dia mengaku sangat kecewa ada unsur pemerintah yang bertindak demikian.

Menurutnya, PNS yang bersikap seolah preman tidak pantas ditempatkan di bagian pelayanan.

Pasalnya, orang yang tempramental tidak bagus untuk melayani publik.

Terlebih, RSJ Prof Ildrem berada di bawah naungan Pemerintahan Provinsi Sumut.

"Untuk orang seperti itu harus ada sanksi agar tidak ditempatkan yang berhubungan dengan publik.

Itu harusnya bersikap ramah, bertata krama, dan sopan santun. Bukan seperti yang di video itu," ungkapnya.

Reaksi Ketua DPRD Sumut

Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting kecewa atas tindakan seorang PNS di RSJ Prof Ildrem tersebut.

Menurutnya, tindakan tersebut tidak sepatutnya dilakukan oleh pegawai pemerintah.

"Tadi saya sudah dapat videonya.

Memang petugas dari RSJ Prof Ildrem terlalu arogan.

Seharusnya tidak boleh seperti itu," kata Baskami, Selasa.

Baskami menjelaskan, seharusnya kerja wartawan tidak boleh dihalangi.

Apalagi RSJ Prof Ildrem berada di bawah naungan Pemprov Sumatera Utara.

Menurutnya, petugas yang ada di video tersebut memang terlihat emosi berlebihan.

"Ya kan wartawan sudah izin, bahkan diundang sama Direktur RSJ Prof Ildrem.

Kenapa ditanya lagi dan sampai mau nyuruh hapus foto-foto. Itu kan tidak etis," jelasnya.

Ia pun mengatakan tidak akan diam menanggapi persoalan ini.

Baskami akan memanggil pihak RSJ Prof Ildrem untuk menindak oknum PNS yang berlaku sewenang-wenang tersebut.

"Tindakan seperti itu tidak akan kita biarkan.

Mereka akan kita panggil melalui komisi E," ucapnya.

(*)

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Siapa Sebenarnya Wahyu Kaban? PNS RSJ Prof Ildrem Ajak Wartawan Berkelahi, Ombudsman: Kayak Preman, https://medan.tribunnews.com/2021/07/01/siapa-sebenarnya-wahyu-kaban-pns-rsj-prof-ildrem-ajak-wartawan-berkelahi-ombudsman-kayak-preman?page=all.
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved