Lawan Covid19
Hasil Studi Vaksin AstraZeneca dan Pfizer Efektif Lawan Varian Delta dan Kappa, Ini Penjelasannya
Hasil studi terbaru, vaksin Covid-19 produksi AstraZeneca dan Pfizer-BioNTech dinilai lebih efektif melawan virus Corona varian baru, Delta dan Kappa.
“Varian Delta sedang dalam perjalanan untuk menjadi varian dominan secara global karena peningkatan penularannya,” ujar Kepala Ilmuwan World Health Organization (WHO), Soumya Swaminathan.
Senada dengan ini, Catherine Bennett, Ketua Epidemiologi Deakin University, mengatakan bahwa Delta telah menyebar di mana Covid-19 berada saat ini.
“Ini adalah varian yang kami pantau karena kami melihatnya telah mengalahkan varian lain yang menjadi perhatian,” kata Bennett.
“(Delta) bisa dengan cepat mengungguli varian lain. Kami melihatnya di Inggris, kami melihatnya di sleruh Eropa, dan kami juga melihatnya di Amerika Serikat (AS).
Delta dengan cepat menjadi strain yang dominan,” ucapnya.
Hanya tiga bulan setelah pertama kali ditemukan di Inggris, Delta telah mencetak lebih dari 99 persen kasus di sana.
Delta juga merupakan 90 persen kasus Covid-19 di Rusia dan telah memecahkan rekor kasus harian tertinggi sejak awal pandemi.
Bennett mengatakan, varian Delta berpotensi 60 persen lebih menular dibandingkan vairan Alpha yang sudah 50 persen lebih menular dibandingkan varian lainnya.
Penelitian dari Public Health England memperkirakan, Delta mempunyai nilai reproduksi 6,0. Artinya, setiap satu orang terinfeksi Delta, enam orang lainnya akan tertular.
Baca juga: Syarat Penerima Vaksin Covid-19, Bolehkah Penderita Diabetes hingga Penyakit Jantung Ikut Vaksinasi?
Varian Covid-19 Kappa
Varian Covid-19 Kappa pertama kali ditemukan di India dan kini kasus infeksinya telah sampai di Indonesia.
Beberapa bulan yang lalu, para peneliti mulai memperhatikan ada strain mutan yang tengah berkembang di India.
Mereka menyebutnya sebagai mutan ganda, namun memang mungkin ada belasan mutasi yang menyebabkan varian baru.
Bennett mengatakan, di Victoria, negara bagian Australia, telah ditemukan hampir 100 kasus varian Kappa.
Para ahli kesehatan mengungkapkan kekhawatirannya bahwa Kappa, seperti Delta, menjadi varian yang jauh lebih mudah menular.