Berita Papua Terkini
Nasib Warga Mappenduma, Sering Diancam KKB Papua, Tinggalkan Kampung hingga Pilih Hidup di Gunung
Akibat sering mendapat teror dari KKB Papua, warga Mappenduma memilih meninggalkan tempat tinggal mereka.
Kata dia, masyarakat saat ini memilih bermukim di atas perbukitan.
“Mereka tinggal di gunung-gunung untuk berkebun, mereka sudah takut kembali ke rumahnya,” cetusnya.
Selain itu, Sekolah dan puskesmas pun tidak beroprasional.
“Para petugas sudah pergi sejak situasi di Mappenduma panas akibat KKB,” ucapnya.
Sejauh ini, Lanjut Rasyid, pihaknya akan melakukan pendekatan agar masyarakat dapat kembali lagi seperti dulu.
“Kami akan bujuk masyarakat kembali dengan memberikan jaminan keamanan dari KKB,” tegasnya.
Mapenduma adalah sebuah desa/Kampung di Kabupaten Nduga, 160 kilometer dari Wamena, ibu kota Jayawijaya, pusat Pegunungan Tengah Papua.
Baca juga: Kabar Terkini 50 Pekerja di Yahukimo Usai 4 Rekannya Diserang KKB Papua, Nasib Mandor Masih Misteri
Kawasan Nduga kini tidak asing bagi telinga khalayak Indonesia sejak peristiwa kekerasan bersenjata oleh TPNPB/OPM menewaskan 16 pekerja PT Istaka Karya pada 2 Desember 2018.
Wilayah Mapenduma merupakan markas kelompok kriminal bersenjata pimpinan Egianus Kogoya.

Selama 6 Bulan, 22 Orang Meninggal Gegara Aksi Brutal KKB Papua, Masyarakat Sipil Paling Banyak
Sebelumnya diberitakan, pasukan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi terus melakukan pengejaran terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB ) Papua.
Pengejaran dilakukan, setelah beberapa waktu terakhir KKB Papua melakukan teror terhadap masyarakat sipil maupun prajurit TNI-Polri di Papua.
Sesuai data Satgas Nemangkawi, sejak Januari hingga Juni 2021, tercatat 22 orang meninggal dunia akibat ulah KKB Papua.
Mereka yang meninggal dunia bukan hanya pasukan TNI-Polri, tetapi juga masyarakat sipil di Papua.
Bahkan pekan ini, empat pekerja jembatan di Yahukimo, Papua dilaporkan tewas akibat serangan KKB Papua.