Berita Papua Terkini
Diduga Ulah Brutal KKB Papua Kelompok Tendius Gwijangge, Seorang Polisi Tertembak di Yahukimo
Seorang polisi di Yahukimo Papua menjadi korban aksi brutal KKB Papua. Ia terkena tembakan di bagian perut.
Sabtu pagi, tim tiba di lokasi yang dituju dan melakukan penyirian di wilayah tersebut.
Sekitar pukul 19.00 WIT, personel gabungan mendapat gangguan tembakan dari KKB sehingga personel membalas tembakan tersebut dan terjadi kontak tembak antara personel gabungan dan KKB.
Pukul 19.30 WIT, personel Polres Yahukimo mendapatkan informasi melalui telepon dari Katim Satgas Ops Nemangkawi bahwa telah terjadi kontak tembak antara Tim Satgas dan KKB di Kali EI dan satu personel terluka tembak.
"Mendapat informasi tersebut Kapolres Yahukimo AKBP Deni Herdiana beserta personel gabungan Polres Yahukimo dan Brimob Den A pelopor BKO Polres Yahukimo menuju ke Kali Ei guna mengambil langkah penanganan terkait kasus penembakan tersebut," kata Kamal.
Selanjutnya, Minggu (11/7/2021) pukul 07.40 Wit korban dievakuasi ke Jayapura.
Baca juga: Selama 6 Bulan, 22 Orang Meninggal Gegara Aksi Brutal KKB Papua, Masyarakat Sipil Paling Banyak
Nasib Warga Mappenduma, Sering Diancam KKB Papua, Tinggalkan Kampung hingga Pilih Hidup di Gunung
Sebelumnya diberitakan, beginilah nasib warga Mappenduma, akibat sering diancam dan diteror oleh KKB Papua, mereka kini lebih memilih tinggalkan kampung dan hidup di gunung.
Sering menjadi korban pengancaman hingga teror KKB Papua, membuat warga yang bermukim di Distrik Mappenduma, Papua, kini memilih meninggalkan wilayahnya.
Mereka kini dikabarkan lebih memilih tinggal dan berkebun di hutan.
Akibatnya, kondisi terkini di Kampung Mappenduma dikabarkan sepi dari aktivitas warga.
Selama ini memang diketahui Mappenduma merupakan basis dari kelompok teroris KKB Papua Egianus Kogoya
Pasukan TNI-Polri pun saat ini terus mengejar KKB Papua yang selalu menebar teror ke masyarakat di Papua.
Aksi terorisme Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB ) di Kampung Mappenduma, Distrik Mappenduma, Kabupaten Nduga, Papua membuat warga berbondong-bondong meninggalkan perkampungan.
Sejak tahun 2018, selain warga meninggalkan rumah, kampung tersebut pun tidak ada layanan pemerintahan, baik sekolah dan Puskesmas.
Gedung sekolah serta puskesmas ditinggal petugasnya sejak KKB pimpinan Egianus Kogoya gencarnya melakukan aksi penembakan dan kekerasan di Kabupaten Nduga.