Opini
Pengendalian Covid-19, Akankah Situasi ini Terus Berlangsung?
MEREBAKNYA wabah pandemi Covid-19 (Corona Virus Disease 2019) mendorong saya menulis artikel di SKH Tribun Kaltim dua kali dalam kurun waktu seminggu.
Oleh: Dr. Moh. Jauhar Efendi,M.Si
Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Provinsi Kaltim
TRIBUNKALTARA.COM - MEREBAKNYA wabah pandemi Covid-19 (Corona Virus Disease 2019) mendorong saya menulis artikel di SKH Tribun Kaltim dua kali dalam kurun waktu satu minggu, yaitu pada 7 April 2020 dan 15 April 2020.
Tulisan saya yang pertama pada 7 April 2020 berjudul ”Manajemen RS Menghadapi Covid-19”. Berdasarkan catatan saya per 5 April 2020, untuk seluruh wilayah Indonesia jumlah kasus terkonfirmasi positif baru mencapai angka 2.273 orang.
Sembuh 164 orang, dan meninggal dunia sebanyak 198 orang. Pada saat yang sama jumlah kasus terkonfirmasi positif di Kaltim baru 25 orang. Sembuh 4 orang, dan meninggal 1 orang.
Hanya saja waktu itu, Kaltim sudah bertengger pada urutan ke 8 dari 32 Provinsi di Indonesia. Dua provinsi yang belum terjangkit, yaitu Provinsi Gorontalo dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Itu kondisi pada 5 April 2020.
Tulisan saya yang kedua, 15 April 2020 dengan judul ”Kebijakan PSBB: Apa Itu? Data yang saya kutip per 13 April 2020, jumlah kasus yang terkonfirmasi positif di seluruh wilayah Indonesia 4.557 orang.
Jumlah yang sembuh 380 orang, dan meninggal 399 orang. Angka terkonfirmasi dalam kurun waktu 8 hari peningkatannya 2.284 orang, atau naik sebesar 100,48% jika dibandingkan angka terkonfirmasi pada 5 April 2020.
Menurut data yang saya kutip, posisi Kaltim pada saat tanggal yang sama, yaitu 13 April 2020, jumlah yang terkonfirmasi positif 35 orang.
Dibandingkan jumlah terkonfirmasi pada tanggal 5 April 2020, mengalami kenaikan sebanyak 10 orang atau naik sebesar 40%. Jumlah yang sembuh sebanyak 6 orang, dan yang meninggal masih tetap 1 orang.
Masih teringat perbincangan warga masyarakat pada waktu itu, jumlah kenaikan yang terkonfirmasi dalam kurun waktu 8 hari dari 5 April 2020 sebanyak 25 orang, kemudian naik menjadi 35 orang pada 13 April 2020 itu sudah menjadi perbicangan hangat dan membuat orang ketakutan.
Tetapi, kenapa sekarang, setelah 15 bulan kemudian, kenaikan kasus terkonfirmasi pada lingkup nasional maupun Kaltim, yang cukup tajam dan seakan-akan tidak terkendali, kita tidak lagi merasa takut, kita semua tidak tergerak untuk introkspeksi, kira-kira apa yang salah dengan kita?
Bayangkan, berdasarkan data yang saya kutip dari Tribunnews.com (11 Juli 2021), total kasus terkonfirmasi positif covid-19 di seluruh Indonesia per hari 11 Juli 2021 sebanyak 2.527.203 orang. Total pasien yang sembuh 2.084.724 orang atau 82,49%. Total pasien yang meninggal 66.464 orang atau 2,63%.
Jumlah penambahan kasus baru pada 11 Juli 2021 sebanyak 36.197 orang. Sedangkan jumlah pasien yang sembuh per 11 Juli 2021 sebanyak 32.615 orang atau 90,10%, dan jumlah yang meninggal sebanyak 1.007 orang atau 2,78%.
Tantangan Rupiah Digital dalam Sistem Pembayaran yang Inklusif, Integratif, dan Protektif |
![]() |
---|
Wow, Gaji Kuli Proyek Pembangunan IKN Nusantara Rp 16 Juta per Bulan? |
![]() |
---|
"Latto-latto” Inspirasi Regulasi untuk Stabilisasi |
![]() |
---|
Proyek IKN Nusantara dan Pekerja Lokal yang Tidak Berdaya |
![]() |
---|
Mengajar dengan Cinta, Mendidik dengan Hati |
![]() |
---|