Berita Daerah Terkini

Fakta Baru Oknum Satpol PP Gowa Aniaya Wanita Pemilik Warkop, Korban Tidak Hamil, Mardani Dicopot?

Berikut ini fakta baru oknum Satpol PP Gowa yang aniaya wanita pemilik warkop, korban tidak dalam kondisi hamil, hingga kabar Mardani bakal dicopot.

Facebook Ivan Van Houten via Tribun Timur
Oknum Satpol PP di Gowa Sulsel tertangkap kamera menganiaya wanita diduga hamil dan pemilik warkop, Rabu 14 Juli 2021 malam. (Facebook Ivan Van Houten via Tribun Timur) 

TRIBUNKALTARA.COM - Berikut ini fakta baru oknum Satpol PP Gowa yang aniaya wanita pemilik warkop, korban tidak dalam kondisi hamil, hingga kabar Mardani bakal dicopot.

Aksi penganiayaan yang dilakukan oknum Satpol PP Gowa kepada wanita pemilik warkop yang diduga dalam kondisi hamil, kini berbuntut panjang.

Pasalnya tak sedikit yang mengecam arogansi Satpol PP Gowa saat menertibkan warkop.

Terkuak fakta baru bahwa wanita korban aniaya Satpol PP Gowa itu rupanya tidak dalam kondisi hamil.

Selain itu, nasib oknum Satpol PP Gowa yang bernama Mardani itu sudah dinonaktifkan dari jabatannya.

Padahal Mardani punya jabatan mentereng di Satpol PP Gowa.

Terbaru, Oknum satpol PP yang melakukan penganiayaan di Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) kini berstatus dinonaktifkan.

Pihak penyidik Satpol PP langsung melakukan pemeriksaan terhadap Mardani.

Bahkan untuk sementara waktu Mardani akan dinonaktifkan dari jabatannya.

Keputusan itu merupakan buntut viralnya video yang beredar di media sosial dan membuat netizen geram melihat aksi dari oknum Satpol PP tersebut, karena dianggap menganiaya Ibu hamil saat menggelar razia PPKM, Rabu, 14 Juli 2021 malam.

Baca juga: Trending di Twitter, Oknum Satpol PP di Gowa Sulsel Pukuli Wanita Hamil Saat Penertiban PPKM Mikro

Kasatpol PP Kabupaten Gowa, Alimuddin Tiro, angkat bicara dan membenarkan kejadian ini.

Mardani punya jabatan mentereng di Satpol PP Gowa.

Tapi ia sementara waktu dinonaktifkan dari jabatannya.

"Masih diperiksa, Jabatannya Sekretaris. Sementara dinonaktifkan sebagai sekretaris," katanya.

Pukul 22:00 WITA Rabu malam, tim satgas PPKM di Kabupaten Gowa melakukan razia di sebuah kafe di jalan poros Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulsel.

Dalam razia PPKM ini terjadi insiden antara pemilik kafe dengan petugas Satpol PP hingga diwarnai aksi penganiayaan yang dilakukan oknum Satpol PP.

Oknum Satpol PP Gowa bernama Mardani, datang menegur pemilik kafe tak lain adalah pasangan suami istri, dengan sikapnya yang kurang sopan.

Karena sikapnya tersebut maka terjadilah adu mulut dengan pemilik kafe dan oknum Satpol PP jadi tak terhindarkan.

Tak lama berselang, oknum Satpol PP melakukan penganiayaan kepada kedua pemilik kafe.

Ironisnya korban wanita disebut-sebut tengah hamil sembilan bulan.

Tak terima atas kejadian ini, kedua korbanpun memutuskan membuat laporan ke polisi Mapolres Gowa.

Wanita pemilik warkop tidak hamil

Sementara itu, fakta terbaru lainnya, wanita korban penganiayaan oknum Satpol PP Gowa ternyata tidak dalam kondisi hamil.

Hal ini diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan medis di Rumah Sakit Thalia, Panciro, Kecamatan Bajeng, Kamis (15/7/2021) sore.

Didampingi suaminya Ivan, Riana mengaku didatangi petugas medis.

Bahkan Riana histeris saat menjalani pemeriksaan medis lantaran petugas tidak menemukan tanda-tanda kehamilan.

Saat akan mengecek kehamilan, petugas medis itu menyampaikan bahwa Riana tidak hamil.

"Laki-laki dia cek perut saya. Baru dia bilang pantas dipukul Satpol PP karena begitu gayamu," ujar Riana.

Dia menjelaskan, saat itu dirinya sedang tidur saat petugas medis datang.

Dari informasi dihimpun, petugas medis mendatangi Riana karena ingin di USG namun menolak.

"Dia (dokter) datang dan menanyakan kenapa tidak mau di USG?," kata keluarga Riana di lokasi.

Ditanyai tentang kehamilanya, Riana menjelaskan bahwa dirinya sedang dalam pengobatan.

"Sayakan dalam pengobatan. Bisa lihat FB saya dan bulan lalu perut saya memang berbeda dan saya memang tidak ke dokter," katanya.

Riana mengaku jika ia memiliki bukti sementara melakukan pengobatan.

"Kalau ke dokter memang tidak bisa, tidak nampak. Bisa buka FB saya tiap bulan perut saya bagaimana, kadang besar dan sebentar kempes," sambung dia.

Dia mengaku kehamilanya diketahui dari tukang urut.

Ditanyai apakah kehamilan itu dari pemeriksaan Dokter atau tukang urut ?

"Masalahnya ini pengobatan sendiri pak, memang tidak bisa dijangkau dengan pikiran logika. Iya tukang urut yang bilang saya hamil dan saya sendiri," jawabnya.

Dia juga mengaku terakhir mengalami haid sejak tiga bulan yang lalu.

(*)

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Pengakuan Riana Usai Dianiaya Oknum Satpol PP Gowa, https://makassar.tribunnews.com/2021/07/15/pengakuan-kehamilan-riana-usai-dianiaya-oknum-satpol-pp-gowa-perutnya-kadang-besar?page=all.
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Sudirman
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved