Virus Corona

Ada AstraZeneca, Sinovac, hingga Moderna, Mana Vaksin yang Efektif Tangkal Varian Delta?

Ada AstraZeneca, Sinovac, hingga Moderna, mana vaksin yang efektif tangkal varian Delta Covid-19?

TribunKaltara.com
ILUSTRASI- Vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia, mana yang lebih efektif tangkal varian Delta? (TribunKaltara.com) 

Vaksin AstraZeneca pertama kali masuk ke Indonesia pada Maret 2021 lalu, setelah mengantongi izin penggunaan darurat (EUA) dari BPOM.

Seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (23/6/2021), vaksin AstraZeneca ini efektif dalam menekan risiko rawat inap yang disebabkan oleh infeksi varian Delta.

Dilansir dari Nature, studi yang dilakukan peneliti di Public Health England (PHE), menunjukkan bahwa dosis tunggal vaksin AstraZeneca dapat mengurangi risiko seseorang mengembangkan gejala Covid-19 dari infeksi varian Delta hingga 33 persen.

Selain efektif terhadap varian Delta, efikasi vaksin Covid-19 yang juga digunakan di Indonesia ini terhadap varian Alpha, dengan satu dosis vaksin AstraZeneca tersebut dapat memberikan perlindungan hingga 50 persen.

2. Vaksin Covid-19 Sinovac

Vaksin CoronaVac yang dikembangkan Sinovac Biotech dari China, adalah vaksin Covid-19 pertama yang digunakan di Indonesia.

Sejak awal tahun kedua pandemi virus corona, vaksin Sinovac telah diberikan kepada sejumlah tenaga kesehatan di seluruh Indonesia.

Namun, di pertengahan tahun 2021, lonjakan kasus Covid-19 yang diakibatkan penyebaran varian Delta, telah menyebabkan kekhawatiran akan kemanjuran vaksin Sinovac dalam melawan varian virus corona ini.

Hingga kini, belum ada studi atau laporan mengenai efektivitas vaksin Sinovac terhadap varian Delta yang sangat menular saat ini.

Kendati demikian, WHO mengatakan bahwa vaksin Sinovac tetap efektif dalam mencegah Covid-19 yang parah.

Vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Sinovac Biotech China berkhasiat dalam mencegah Covid-19 pada orang dewasa di bawah 60 tahun.

Akan tetapi, beberapa data berkualitas tentang risiko efek samping yang serius masih kurang, menurut temuan para pakar WHO, dikutip dari Al Jazeera, Senin (19/7/2021).

Para ahli independen di Kelompok Ahli Penasihat Strategis (SAGE) WHO meninjau suntikan CoronaVac Sinovac dari uji klinis fase 3 di China, Brasil, Indonesia, Turki, dan Chili.

Penilaian itu dilakukan tak lama setelah para ahli WHO SAGE menyuarakan "kepercayaan yang sangat rendah" pada data yang diberikan oleh pembuat obat milik negara China Sinopharm tentang vaksin Covid-19 mengenai risiko efek samping yang serius pada beberapa pasien.

Akan tetapi, para pakar ini memiliki keyakinan penuh pada kemampuan vaksin Covid-19 Sinovac dalam mencegah penyakit tersebut, menurut sebuah dokumen yang dilihat oleh kantor berita Reuters.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved