Info Prakiraan Cuaca Kaltara Kamis 22 Juli 2021, Tarakan Diprediksi Cerah Berawan hingga Malam Hari

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Prakiraan cuaca Kota Tarakan hari ini, Kamos (22/7/2021), empat kecamatan diprediksi dalam kondisi cerah berawan di pagi hingga malam hari.

Cuaca di pukul 08.00 WITA diprediksi cerah berawan hingga pukul 17.00 WITA.

Dilanjutkan pada pukul 20.00 WITA, cuaca dalam cerah hingga pukul 22.00 WITA. Pukul 23.00 WITA, cuaca diprediksi cerah berawan.

Kondisi cuaca ini diprediksi hingga pukul 08.00 WITA.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Kaltara Kamis 22 Juli 2021, BMKG Prediksi Malinau Diguyur Hujan Ringan di Malam Hari

Itu dijabarkan Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) Kota Tarakan, Muhammad Hermansyah.

Sementara itu dari Kota Tarakan berdasarkan pantauan TribunKaltara.com, hingga pukul 07.30 WITA cuaca terpantau berawan.

Lebih lanjut Hermansyah mengatakan, untuk temperatur suhu secara umum Tarakan berada di kisaran 26 derajat Celcius hingga 32 derajat Celcius.

Begitu juga untuk kecepatan arah angin sekitar 10 knot per jam dan kelembapan di kisaran 65 persen hingga 85 persen.

Adapun untuk prakiraan tinggi gelombang esok hari dilanjutkan Muhammad Hermansyah untuk perairan Kaltara memiliki arah angin Tenggara - Barat Daya dengan kecepatan 3 knots hingga 25 knots.
Tinggi gelombang masih di kisaran 1,25 meter hingga 2,5 meter.

Untuk Perairan Sulawesi bagian Barat, arah angin Selatan - Barat kecepatannya mencapai 10 knots hingga 25 knots.

Adapun tinggi gelombang yakni di kisaran 1,25 meter hingga 2,5 meter.

Peringatan Dini BMKG Kamis 22 Juli 2021, 15 Wilayah di Indonesia Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem

Dalam rilis resmi BMKG, hari ini terdapat 13 wilayah di Indonesia yang berpotensi diguyur hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

Wilayah yang dimaksud di antaranya, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, hingga Banten

Sementara itu, wilayah Sulawesi Utara diprediksi oleh BMKG bakal diguyur hujan, yang dapat disertai petir dan angin kencang.

Sedangkan untuk wilayah Nusa Tenggara Timur, diprediksi oleh BMKG diterpa angin kencang.

BMKG mengimbau warga agar senantiasa waspada dengan perubahan cuaca yang bisa terjadi kapan saja.

Dilansir Bmkg.go.id, sirkulasi siklonik terpantau di perairan barat Bengkulu yang membentuk daerah pertemuan angin (konfluen) yang memanjang dari Sumatera Selatan hingga perairan utara Bangka Belitung.

Daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) terpantau memanjang di perairan barat Aceh hingga Aceh.

Kemudian, dari Sulawesi Tenggara bagian selatan hingga Sulawesi Tengah, dan dari Papua bagian timur hingga perairan utara Papua Barat.

Kondisi ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Kaltara Rabu 21 Juli 2021, Hujan Ringan Potensi Terjadi pada 13 Wilayah di Nunukan

Berikut peringatan dini cuaca ekstrem Kamis, 22 Juli 2021, dilansir Bmkg.go.id:

Wilayah berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang

1. Bengkulu

2. Sumatera Selatan

3. Kep. Bangka Belitung

4. Lampung

5. Banten

6. Jawa Barat

7. Sulawesi Tengah

8. Sulawesi Barat

9. Sulawesi Selatan

10. Sulawesi Tenggara

11. Maluku

12. Papua Barat

13. Papua

Wilayah berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang

1. Sulawesi Utara

Wilayah berpotensi angin kencang

1. Nusa Tenggara Timur

Baca juga: Info Prakiraan Cuaca Kaltara Rabu 21 Juli 2021, Malinau Berpotensi Diguyur Hujan Malam Ini

Peringatan dini cuaca ekstrem Jumat, 23 Juli 2021:

Wilayah berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang

1. Sumatera Selatan

2. Lampung

3. Banten

4. Jawa Barat

5. Maluku

6. Papua

Wilayah berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang

1. Jawa Tengah

2. Sulawesi Barat

3. Papua Barat

Wilayah berpotensi angin kencang

1. Nusa Tenggara Timur

Baca juga: Prakiraan Cuaca Kaltara Selasa 20 Juli 2021, BMKG Prediksi Tana Tidung Diguyur Hujan Disertai Petir

(*)

Penulis: Andi Pausiah