Berita Nunukan Terkini
Puluhan WNI dari Malaysia Dipulangkan ke Tanah Air, BP2MI Nunukan: PMI Karantina 8 Hari di Rusunawa
Puluhan WNI dari Malaysia dipulangkan ke tanah air, BP2MI Nunukan sebut itu kebijakan pemerintah Malaysia & akan karantina selama 8 hari di Rusunawa.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Puluhan WNI dari Malaysia dipulangkan ke tanah air, BP2MI Nunukan sebut itu kebijakan pemerintah Malaysia & akan karantina selama 8 hari di Rusunawa.
Puluhan WNI dipulangkan dari Malaysia kembali ke tanah air, melalui Nunukan, Kalimantan Utara, Kamis (22/07/2021), sore.
Menurut Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nunukan, Kombes Pol Hotma Victor Sihombing, pihaknya saat ini sedang melakukan pendalaman terhadap 50 WNI yang tiba di Pelabuhan Tunon Taka, kemarin sore itu.
Baca juga: Kantor Kesehatan Pelabuhan Tunon Taka Nunukan Dapati 50 WNI Stranded dari Malaysia Tanpa Swab PCR
Baca juga: 50 WNI Stranded dari Tawau, Malaysia Tiba di Nunukan Tanpa Mengantongi Hasil Test Swab PCR
Baca juga: Link Nonton Gratis Drama Korea The Penthouse 3 Episode 8 Jumat Malam Ini, Bisa Streaming di Viu
"Dari 50 WNI itu, 17 diantaranya berjenis kelamin perempuan, dan 33 lainnya merupakan laki-laki. Ada dua orang anak juga. Tapi kami masih dalami apakah mereka PMI atau WNI stranded. Kalau PMI kebanyakan mereka yang sudah habis kontrak kerjanya dan ingin kembali ke kampung halamannya. Kalau WNI stranded, mereka melancong bertemu dengan keluarga di Malaysia, dan waktu mau pulang tidak bisa karena Malaysia lockdown," kata Hotma Victor Sihombing kepada TribunKaltara.com, Jumat (23/07/2021), sore.
Viktor mengatakan, 50 WNI tersebut telah dilakukan pemeriksaan swab PCR oleh petugas kesehatan pelabuhan dibantu oleh Dinas Kesehatan Nunukan.
Saat ini, 50 WNI tersebut sedang menjalani karantina selama 8 hari di Rusunawa Nunukan.
"Mereka (50 WNI) itu sudah diswab PCR kemarin. Saat ini mereka karantina 8 hari di Rusunawa Nunukan. Begitu hasil swab PCR keluar nanti, untuk yang negatif akan dilakukan vaksinasi Covid-19. Sementara yang positif kami serahkan kepada Satgas Covid-19. Nanti begitu selesai karantina, kami swab PCR sekali lagi, yang negatif Covid-19 akan kami pulangkan kembali ke kampung halaman," ucapnya.
Lebih lanjut Viktor sampaikan, sebagian besar WNI tersebut berasal dari Sulawesi Selatan.
Sementara itu, mengenai biaya konsumsi selama karantina menjadi tanggungjawab Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
"Setelah 8 hari karantina, sembari menunggu jadwal kapal Pelni, itu jadi tanggungjawab BP2MI untuk biaya konsumsinya. Untuk PMI yang memiliki paspor, sebagai tanda bahwa mereka bekerja di Malaysia, akan kami fasilitasi pemulangan ke kampung halamannya. Tapi kalau hanya WNI stranded, mereka biayai sendiri," ujarnya.
Pemerintah Malaysia Bakal Deportasi 185 PMI
Viktor menjelaskan, kepulangan WNI atau PMI tersebut merupakan kebijakan dari pemerintah Malaysia.
Bahkan, kata dia, tanggal 4 Agustus mendatang, pemerintah Malaysia akan deportasi 185 PMI.
"Informasi dari Konsulat RI di Tawau, ada deportasi tanggal 4 Agustus sebanyak 185 orang. Itu permintaan dari pemerintah Malaysia. Itu kebijakan pemerintah Malaysia. Mungkin mereka merasa pusat tahanan sementara mereka penuh. Tapi kami minta sebelum diberangkatkan agar PMI ataupun WNI wajib swab PCR. Itu syarat kami menerima kepulangan mereka," tuturnya.
berita Nunukan terkini
TribunKaltara.com
Kaltara
Kalimantan Utara
Provinsi Kaltara
Nunukan
Covid-19
WNI
Malaysia
BP2MI Nunukan
rusunawa
karantina
Minta Perumda Tirta Taka Fokus Cari Solusi Krisis Air Baku, Pemkab Nunukan: Jangan Bergantung Hujan |
![]() |
---|
Tak ada Perayaan Spesial Pada Imlek di Klenteng San Sen Kong Tahun Ini: Banyak yang Pulang Kampung |
![]() |
---|
Upacara Sertijab 5 Pejabat di Polda Kaltara, Kapolres Nunukan Baru Dijabat AKBP Taufik Nurmandia |
![]() |
---|
Jelaskan Soal Tagihan Air Warga Membengkak Pasca Musim Kemarau, Dirut PDAM Nunukan Beber Alasan |
![]() |
---|
Kemenag Usulkan Kenaikan Biaya Haji 2023 jadi Rp69,1 Juta Per Jemaah, Warga Nunukan: Terlalu Tinggi |
![]() |
---|