Berita Nasional Terkini

Luhut Tiga Kali Singgung Jenderal Benny Moerdani saat Kedekatannya dengan Presiden Jokowi Dibully

Luhut Binsar Pandjaitan dibully karena dekat dengan Jokowi, nama Jenderal Benny Moerdani disinggung 3 kali saat berbincang dengan Andy F Noya.

TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Menko Marinvest, Luhut Binsar Pandjaitan. (TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN) 

TRIBUNKALTARA.COM - Menko Marinvest, Luhut Binsar Pandjaitan dibully lantaran kedekatannya dengan Presiden Jokowi, iapun tiga kali menyinggung Jenderal Benny Moerdani saat berbincang dengan Andy F Noya.

Sosok Luhut Binsar Pandjaitan bukan rahasia umum memiliki kedekatan khusus dengan Presiden Jokowi.

Bahkan Luhut kerap mendapat kepercayaan dari Presiden Jokowi untuk mengatasi segala urusan negeri ini.

Kedekatan Luhut dengan Jokowi itu lantas dibully oleh sejumlah pengamat maupun netizen.

Menanggapi hal itu, Luhut Binsar Pandjaitan justru santai sembari mengenang momen emosional dengan mantan Panglima ABRI dan Menteri Pertahanan, Jenderal Leonardus Benyamin Moerdani alias Benny Moerdani.

Hubungan dekat dengan Benny Moerdani sudah terjalin sejak Luhut Binsar Pandjaitan berkarier di militer bersama RPKAD atau Kopassus.

Saking dekatnya Luhut Binsar Pandjaitan dengan Jenderal bintang 4 itu, ia sampai mendapat julukan Golden Boys nya Benny Moerdani.

Meski Jenderal Benny Moerdani sudah meninggal dunia, Luhut Binsar Pandjaitan tak pernah melupakan jasa komandannya itu.

Baca juga: Susi Pudjiastuti Sentil Reaksi Luhut Binsar Pandjaitan saat Minta Maaf Terkait PPKM Darurat

Bahkan hingga Luhut menjadi orang penting di negeri ini, nama Benny Moerdani selalu disinggungnya sebagai sosok yang berpengaruh pada kepribadian dan kepemimpinan seorang Luhut Binsar Pandjaitan.

Seperti yang terjadi baru-baru ini saat Luhut berbincang dengan presenter Andy F Noya dalam program Kick Andy Double Check di Metro TV, belum lama ini.

Dalam perbincangan berjudul 'Ada Apa dengan Luhut?' berdurasi 1 jam 12 menit itu, tercatat ada tiga kali Luhut Binsar Pandjaitan menyinggung sosok Jenderal Benny Moerdani.

Padahal saat perbincangan itu, Andy F Noya sama sekali tidak bertanya tentang Benny Moerdani.

Mulanya Andy F Noya menanyakan tanggapan Luhut terkait sindiran di medsos yang menilai Menko Marinvest itu sebagai Menteri segala urusan.

Pasalnya setiap kali ada Menteri di era Jokowi yang tidak bisa menjalankan tugasnya, Luhut yang ditunjuk seabgai pengganti sementara.

Purnawirawan Jenderal Kopassus ini pernah menjabat menteri ESDM, Menteri KKP, Menteri Perhubungan Ad Interim.

Sebelumnya Luhut Binsar Pandjaitan juga pernah menjabat Kepala Staf Presiden dan Menko Polhukam.

"Terlalu banyak kepercayaan presiden pada Luhut. Banyak orang yang bilang bukan karena kemampuan Luhut, tapi karena kedekatan," ucap Andy F Noya, dalam program Kick Andy Double Check di Metro TV, Minggu (25/7/2021).

Menanggapi hal tersebut, Luhut Binsar Pandjaitan mencoba mengenang nilai-nilai yang diajarkan komandannya waktu di TNI, Jenderal Benny Moerdani.

"Waktu saya dengan Pak Benny Moerdani dulu, saya pangkat Letkol, saya belajar banyak dari Pak Benny. Saya belajar kesetiaan dan loyality, menyelesaikan pekerjaan dengan tuntas. itu mungkin pak benny mengamati. Sehingga banyak sekali pekerjaan-pekerjaan yang diberikan Pak Benny itu melampaui saya sebagai Letkol," ujar Luhut pada menit 21:07.

Kedekatan Luhut Binsar Pandjaitan dengan Jenderal bintang 4 itu justru membuat berang para senior dan komandannya yang lain.

Termasuk Luhut yang mengaku merasa bersalah kedekatannya dengan Benny Moerdani malah membuat murka komandannya.

"Tapi suatu titik, komandan saya itu marah ke saya, bilang, kamu ini bypass saya, gini langsung ke bintang 4.

Saya bilang, pak, maaf saya tidak pernah menghadap, tapi saya dipanggil. Terus saya berpikir, oiya benar juga, saya salah," ucap Luhut.

Baca juga: Luhut Minta Maaf PPKM Darurat Jawa-Bali Belum Optimal, dr Tirta Lempar Pujian

Kala itu, Luhut sempat meminta Benny Moerdani agar memanggilnya sesuai dengan birokrasi yang ada.

Tetapi Luhut mendapatkan jawaban yang tegas dari Jenderal bintang 4 itu.

"Lalu saya dipanggil Pak Benny, saya berdua, saya duduk, 'Pak kalau boleh usul, bapak jangan perintah saya langsung lah, melalui jalur aja'.

Tapi kan beliau ini maunya senyap-senyap begitu.

Terus dia sambil pegang meja terus begini, 'Eh Luhut, kamu tahu, bintang 4 itu bedanya dengan kolonel? yasudah sana.' Begitu," ungkap Luhut Binsar Pandjaitan mengenang perincangannya dengan Benny Moerdani.

Kemudian di tengah perbincangan dengan Andy F Noya, lagi-lagi Luhut menyinggung soal kenangannya bersama Benny Moerdani.

Hal ini berkaitan dengan nilai kesetiakawanan dan loyalitas yang dimiliki Benny Moerdani.

"Tahun 1992 saya ingat betul, saya balik dari Amerika lalu menghadap Pak Benny. Pak Benny ketika itu sudah menjabat Menteri Pertahanan.

Saya bertanya, 'Pak kenapa hubungan Bapak dengan Pak Harto jadi tidak bagus? saya dengar-dengar seperti itu.' Lalu dia duduk," kata Luhut pada menit 47:00.

Kemudian Luhut Binsar Pandjaitan juga membeberkan detik-detik saat hubungan Benny Moerdani dan Soeharto merenggang.

Padahal sebelumnya, Benny Moerdani dikenal sebagai orang dekat sekaligus Jenderal kepercayaan Soeharto.

Luhut mengatakan, hubungan Benny Moerdani dan Soeharto hancur tepat ketika sedang bermain billiard di Cendana.

"Itulah Hut, mungkin saya terlalu vulgar memberikan saran kepada Presiden soal bisnis putra-putrinya, sehingga Pak Harto marah waktu kami lagi billiard di Cendana," kata Luhut menirukan cerita Benny Moerdani.

"Beliau kemudian taruh tongkat billiardnya, meninggalkan saya. Tapi semua ini ada didesain kalau kamu lihat yang dia bikin. Tapi kamu satu, saya tidak akan pernah mengkhianati Pak Harto. Kalau ada apa-apa sama beliau, saya akan membela dia," tambah Luhut.

Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) saat mendampingi Jenderal Benny Moerdani menyapa pasukan Sat-81 Gultor. (Tangkapan Layar YouTube / Melawan Lupa Metro TV)
Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) saat mendampingi Jenderal Benny Moerdani menyapa pasukan Sat-81 Gultor. (Tangkapan Layar YouTube / Melawan Lupa Metro TV) (Tangkapan Layar YouTube / Melawan Lupa Metro TV)

Baca juga: Luhut Sebut 3 Jenis Paket Obat Gratis Segera Dibagikan Pemerintah ke Pasien Covid-19

Pernyataan Benny Moerdani itu yang membentuk Luhut Binsar Pandjaitan setia terhadap pimpinan.

Bahkan ia tak akan menolak saat Presiden Jokowi memberikan kepercayaan besar padanya untuk menyelesaikan sejumlah masalah di negeri ini.

Kemudian saat perbincangan dengan Andy F Noya mendekati akhir, Luhut kembali menyinggung Benny Moerdani yang mencerminkan sikap sederhana sebagai seorang pemimpin.

Luhut belajar banyak dari kesederhanaan Benny Moerdani yang tidak memiliki pengawalan khusus, padahal saat itu statusnya Panglima ABRI Jenderal bintang 4.

"Saya ingat dulu Pak Benny. Saya tanya Bu Benny, bu ini bapak kenapa kok tidak dikawal. Bu Benny bilang sama saya begini, 'Benny nanti kalau kamu sudah tidak jadi Panglima lagi, pengawalmu siapa, jadi satpam aja'. Jadi pak benny itu pengawalnya satpam aja," ungkap Luhut pada menit 1:09:04.

"Jadi jangan post power syndorome. Jadi Pak Benny bilang ke saya, 'Luhut kalau kami jadi pejabat terus gak pejabat lagi, nanti kamu lupa cara chek in di airport.'

Saya belajar nilai-nilai kesetiakawanan, kesederhanaan, loyalitas, membagi hidup kita kepada orang lain, walaupun saya tidak sempurna," tambahnya.

Nilai-nilai itu yang kemudian menjadi inspirasi Luhut hingga saat ini.

Luhut mengaku meski sudah menjadi Menko Marinvest, ia tak pernah didampingi pengawal pribadi yang mentereng.

Justru Luhut didampingi anak-anak muda yang menjadi stafnya dan membantunya bertugas sehari-hari.

Karier militer Luhut Binsar Pandjaitan

Luhut Binsar Pandjaitan diketahui punya karier bagus saat masih menjadi perwira menengah ABRI.

Apalagi Luhut sudah menjadi orang kepercayaan seorang Jenderal penting di ABRI, Benny Moerdani.

Perkenalan dengan Benny Moerdani terjadi saat Luhut Binsar Pandjaitan masih berpangkat Mayor.

Sejak saat itu, hubungan Benny Moerdani dan Luhut Binsar Pandjaitan terus intens.

Luhut sempat menjadi komandan pertama Sat-81 Gultor dengan wakilnya Prabowo Subianto.

Sat-81 Gultor merupakan satuan elite khusus penanggulangan teror yang dimiliki korps Baret Merah.

Tetapi kariernya mandek seiring dengan hubungan Benny Moerdani dan Soeharto yang merenggang.

Meskipun saat ini Luhut berstatus purnawirawan Jenderal bintang 4, namun ia tak pernah mengisi jabatan penting di TNI.

Luhut tak pernah menjadi Panglima TNI, KSAD, Danjen Kopassus, Pangdam, atau Kepala Staf Kodam (Kasdam).

"Tapi saya terima itu dengan besar hati.

Tidak jadi Danjen Kopassus, tidak jadi Kasdam atau Pangdam.

Bagi saya itu harus bayar sebagai akibat kesetiaan yang tegak lurus.

Saya bangga mampu menjalankan nilai-nilai yang diturunkan oleh Pak Benny kepada saya," ujar Luhut beberapa waktu lalu.

(*)

(TribunKaltara.com / Cornel Dimas Satrio K)

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved