Opini
Strategi Percepatan Vaksinasi Covid-19
Vaksinasi yang pada awalnya ditargetkan 181.554.465 jiwa namun ditambah menjadi 208.265.720 penduduk dimana angka ini termasuk anak dan remaja.
Oleh: Andi Surayya , M. SKM, MKes
Mahasiswa prog Doktoral Ilmu Kes Masy. Univ. Indonesia
TRIBUNKALTARA.COM - SEJAK 11 Maret 2020 diumumkannya Corona Virus Deseasi 19 atau yang biasa dikenal dengan Covid-19 sebagai pandemi oleh Lembaga Kesehatan Dunia (WHO) , tidak terkecuali Indonesia.
Indonesia salah satu negara yang saat ini sudah skitar 17 bulan masih berjibaku terus melawan penularan virus yang setelah sempat melandai di pertengah tahun lalu namun kembali menunjukkan peningkatan penularan secara eksponensial.
Meski saat ini beberapa negara termasuk Negara Cina sebagai negara asal mula munculnya Virus ini telah mulai secara perlahan menjalani hidup “normal”.
Sejumlah bentuk penanganan yang telah digencarkan pemerintah melalui program dari hulu dengan upaya menekan mobilitas penduduk yang dimulai dengan Pembatasan Sosial Berskala Bbesar (PSBB) sampai kepada PPKM Mikro, PPKM Darurat dan kini menjadi kebijakan PPKM Level 1-4.
Kebijakan Pemberlakuan Pengetatan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dengan level mulai level 1-IV disesuaikan dengan laju penularan, dan respons atau kesiapan suatu wilayah.
Program berikutnya adalah pemberian vaksin Covid-19, sejak awal tahun 2021 telah mulai dilaksanakan program ini .
Vaksinasi yang pada awalnya ditargetkan 181.554.465 jiwa namun ditambah menjadi 208.265.720 penduduk dimana angka ini termasuk anak dan remaja berusia 12-17 tahun.
Disamping program meningkatkan perilaku masyarakat dengan program 3M dan 3T.
Sedangkan program Hilir dengan fokus pada peningkatan pelayanan kesehatan, penambahan tempat tidur dan ruang isolasi, menambah obat obatan yang diperlukan serta peralatan seperti APD dan juga menambah tenaga Kesehatan.
Namun kenyataannya langkah-langkah tersebut termasuk upaya vaksin yang sementara berlangsung belum menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Tercatat per 25 Juli 2021 kasus baru tercatat 38.679 kasus, sehingga total jumlah kasus mencapai 3,17 juta kasus, dan keganasan Covid-19 ini telah merenggut nyawa sekitar 83.279 kematian.
Indonesia bahkan dianggap sebagai episentrum Covid-19 dunia.