Berita Nunukan Terkini

Cerita Remaja Sabah Malaysia, Batal Kibarkan Bendera Merah Putih di Kaltara, Kini Ikut di Nunukan

Baltasar (19), seorang anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia, terpilih menjadi satu diantara 43 Pasukan Pengibar Bendera Pusaka.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS
Baltasar satu diantara 43 Paskibraka Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, saat ditemui seusai mengikuti swab Antigen di Mess BKPSDM Nunukan, Senin (02/08/2021). 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Baltasar (19), seorang anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia, terpilih menjadi satu diantara 43 Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Kabupaten Nunukan.

Pemuda kelahiran Sabah, Malaysia 16 Maret 2001 itu, mengenyam pendidikan sejak SD hingga SMP di CLC Lumadan Beaufort, Sabah.

Baltasar sempat terpilih menjadi Paskibraka Provinsi Kalimantan Utara pada 17 Agustus 2020.

Baca juga: Jelang HUT ke-76 RI, Dinas Pemuda dan Olahraga Kaltara Gelar Seleksi Paskibraka Pekan Depan

Namun, akibat kasus pandemi Covid-19 yang mulai merebak masuk ke Kalimantan Utara saat itu, membuat pelaksanaan upacara pengibaran Bendera Merah Putih akhirnya batal.

Lalu, pada tahun 2021 Baltasar terpilih kembali sebagai Paskibraka Kabupaten Nunukan.

"Untuk persiapan fisik sudah saya siapkan sejak tahun lalu, saat terpilih menjadi Paskibraka provinsi. Tapi tidak jadi upacara di ibukota saat itu akibat pandemi. Jadi tahun ini saya hanya bisa ikut yang tingkat kabupaten. Karena syarat untuk provinsi, harus dari siswa SMA kelas 1. Sekarang saya sudah kelas 3 SMA Sebatik Barat," kata Baltasar kepada TribunKaltara.com, Senin (02/08/2021), pukul 13.00 Wita.

Baca juga: Jelang Peringatan Hari Kemerdekaan, Sebelum Karantina 53 Paskibra Nunukan Bakal Ikuti Swab Antigen

Baltasar dan 43 rekannya termasuk 10 orang Paskibraka provinsi sudah mengikuti swab Antigen di Mess BKPSDM Nunukan, pagi tadi.

Kendati begitu, dirinya mengaku belum mendapatkan vaksin Covid-19.

Paskibraka Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, saat ditemui seusai mengikuti swab Antigen di Mess BKPSDM Nunukan, Senin (02/08/2021).
Paskibraka Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, saat ditemui seusai mengikuti swab Antigen di Mess BKPSDM Nunukan, Senin (02/08/2021). (TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS)

"Hasil swab saya negatif. Tapi saya belum lagi vaksin Covid-19," ucapnya.

Baltasar menuturkan, saat ini kedua orang tua termasuk keluarga intinya berada di negeri jiran, Malaysia.

Ayahnya seorang petani sawit di Sabah sejak 1970-an dengan upah RM1.000 per bulan.

Baca juga: Peringatan Hardiknas, Arman Hamid Sebut Calon Paskibra KTT Siap Kibarkan Sang Saka Merah Putih

Sedangkan, sang ibunya hanya seorang ibu rumah tangga.

"Orang tua dan saudara kandung saya ada di Malaysia. Kalau adik saya satunya lanjutkan pendidikan di Kalimantan Selatan," ujarnya.

Saat ditanyai alasannya mengikuti Paskibraka kabupaten, pemuda etnis Nusa Tenggara Timur (NTT) itu, menjawab, dirinya bangga bisa turut ambil peran dalam HUT ke-76 Kemerdekaan RI.

"Selama inikan kami hormat Bendera Merah Putih di negeri orang, jadi punya kebanggaan sendiri bisa upacara di negeri sendiri. Apalagi sampai ambil bagian dalam mengibarkan Bendera Merah Putih saat momentum Kemerdekaan Republik Indonesia," tuturnya.

Baltasar yang bercita-cita sebagai pemain sepak bola profesional itu, menyampaikan, meski ia lahir dan tumbuh di negeri orang, namun rasa cintanya tetap untuk tanah airnya, Indonesia.

Baca juga: Jelang HUT ke-76 RI, Dinas Pemuda dan Olahraga Kaltara Gelar Seleksi Paskibraka Pekan Depan

"Walaupun tumbuh dan besar di negeri orang tapi cinta harus tetap ada untuk negeri sendiri. Merdeka," ungkap Baltasar sembari menaikkan kepalan tangan kanannya.

(*)

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved