Berita Daerah Terkini
Tanggapi soal Sumbangan Rp 2 Triliun Disebut Hoaks, Keluarga Akidi Tio: Uangnya di Bank Singapura
Keluarga Akidi Tio melalui sang menantu, Rudi Sutadi memberikan tanggapan terkait tuduhan, bahwa sumbangan Rp 2 triliun itu hanya kebohongan.
Heriyanti, anak bungsu Akidi Tio diperiksa penyidik Ditreskrium Polda Sumsel selama kurang lebih 8 jam, Senin (2/8/2021) untuk proses klarifikasi terkait dana sumbangan Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio.
Heriyanti tiba di Mapolda Sumsel sekira pukul 12.59 WIB seteah dijemput Dir Intelkam Polda Sumsel Kombes Pol Ratno Kuncoro.
Keluar dari mobil hitam yang membawanya, Heriyanti terlihat mengenakan pakaian batik, celana panjang hitam, dan sepatu hitam.
Tampak juga ia menenteng tas hitam bermerek Coach Crossgrain Patent Leather Charlie Carryall.
Turun dari mobil, ia langsung digiring masuk ke ruang Dir Ditkrimum Polda Sumsel dengan pengawalan sejumlah petugas.

Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut Heryanti saat tiba di Polda Sumsel.
Tak lama berselang, giliran dokter Akidi Tio, Profesor Hardi tiba di Polda Sumsel sekita pukul 13.00 wib.
Kedatangannya di Polda Sumsel dalam rangkan dimintai klarifikasi terkait dana hibah Rp 2 triliun keluarga Akidi Tio.
Dir Intelkam Polda Sumsel, Kombes Pol Ratno Kuncoro pun sempat meminta tanggapan Prof Dr dr Hardi Darmawan, dokter keluarga yang jadi perantara saat penyerahan simbolis dana tersebut.
"Ternyata uang 2 T tidak ada, menurut bapak, Heriyanti salah atau tidak," ujarnya, Senin (2/8/2021).
"Tidak benar pak sudah kita cek uang itu tidak ada," kata Ratno menambahkan.
Lantas Ratno pun bertanya kepada Hardi. "Maksudnya apakah bapak mengecam tindakan Heriyanti atau tetap mendukung dia?" tanya Ratno.
Mendengar pertanyaan itu, Hardi Darmawan hanya diam. Ia masih tampak kebingungan dengan apa yang terjadi.
Baca juga: Hotman Parris Sudah Cium Kejanggalan Sumbangan Rp 2 Triliun Keluarga Akidi Tio, Masyarakat Tertipu
"Saya tidak tahu (uangnya ada atau tidak). Dia mengatakan pada saya ada (uang itu)," ujar dr Hardi.
Kombes Pol Ratno Kuncoro kembali menimpali pertanyaan, apakah Prof Hardi Darmawan setuju bila Heriyanti harus meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kebohongan yang sudah dilakukannya.