Wawancara Eksklusif
Jadi Kado Istimewa HUT ke-14 KTT, Warga Desa Belayan Ari dan Seputuk Bisa Nikmati Listrik 24 Jam
Untuk tahun pertama, target kita melaksanakan KTT Terang, yakni kita tuntaskan listri 24 jam di dua desa, yakni Desa Belayan Ari dan Desa Seputuk.
Penulis: Rismayanti | Editor: Sumarsono
Dan kemarin saya dan teman-teman BUMN PLN meresmikan penerangan perdana di dua desa tersebut. Desa Belayan Ari dan Desa Seputuk hampir 14 tahun belum teraliri listrik.

Alhamdulillah ini kado istimewa, janji saya kepada mereka, sebelum HUT ke-14 KTT saya akan meresmikan dan menjamin kepada mereka bahwa listrik akan menyala di Desa Belayan Ari dan Desa Seputuk selama 24 jam.
Ini tidak lepas juga kerjasama dari PLN tentunya. Begitu kita berikan izin untuk memasang tiang listrik di pinggir jalan dan Alhamdulillah bisa terealisasi dengan baik. Ini komitmen kita yang bisa kita kerjakan di awal.
Selain itu, kami juga punya program mercusuar, yakni pembangunan pusat pemerintahan KTT yang InsyaAllah nanti kita targetkan mulai 2022.
Proyek mercuasuar ini bukan berarti tidak ada hambatan karena kita ketahui bahwa hampir 60-80 persen KTT dikuasai oleh KBK dan HPH. Dimana konsensi wilayah KBK tersebut ada HPH-nya, hutan produksi yang menjadi izin perusahaan di Tana Tidung, seperti perusahan Adindo dan Intraca.
Baca juga: Peringatan HUT ke 14 Kabupaten Tana Tidung, Bupati KTT Ibrahim Ali Beber Makna Tema Hari Jadi
Hambatan ini, apakah sudah dikomunikasikan dengan pusat agar bisa terselesaikan?
InsyaAllah, kemarin saya juga baru dihubungi Wamen berdiskusi dengan saya bahwa beliau berkomitmen akan terus mendorong dan membantu kita.
Memang ada opsi, kita harus masuk dari perubahan rencana tata ruang wilayah KTT. Opsi kedua secara parsial, kita harus masuk lewat UU Cipta Kerja, pembangunan pusat pemerintahan KTT itu harus masuk PSN.
Wamen memberikan solusi kepada kami, nanti hutan produksi itu nanti diubah dulu statusnya menjadi HPK, setelah itu di HPL kan dan nanti baru diserahkan kepada pemerintah KTT untuk status menjadi aset lahan pemerintah KTT.
InsyaAllah di 2022 bisa kita lakukan peletakan batu pertama. Doakan, karena kasihan KTT ini, usia menginjak 14 tahun, tapi belum memiliki aset secara real.
Semua kita numpang, bahkan sekarang juga kita masih diuber-uber PT Inhutani untuk meminta pembelian lahan di atas lahan HGB mereka.

Mengenai pendidikan, di KTT memiliki boarding school, bagaimana ke depannya sekolah yang bermutu itu juga bisa dinikmati oleh masyarakat KTT?
Untuk pendidikan bermutu memang untuk boarding school itu, memang menjadi bahan evaluasi kita karena memang kalau tidak salah sebenarnya pemerintah itu tidak diizinkan untuk melaksanakan sekolah berbasis boarding school.
Ini nanti akan menjadi evaluasi kami. Kemarin saya sudah panggil Kadisdik untuk memberikan peluang kepada semua masyarakat.
Mereka harus memiliki hak yang sama ketika berbicara kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang berkualitas dan berkeadilan.