Berita Daerah Terkini
Gempa M 7,1 di Melonguane Sulut, Guncangan Terasa hingga Talaud, Sangihe, dan Bitung, Warga Panik
Masyarakat Talaud, Sangihe, dan Bitung dikagetkan dengan gempa Melonguane, Sulawesi Utara, berkekuatan M 7,1, warga panik keluar rumah.
TRIBUNKALTARA.COM – Masyarakat Talaud, Sangihe, dan Bitung dikagetkan dengan gempa Melonguane, Sulawesi Utara, berkekuatan M 7,1, warga panik keluar rumah.
BMKG melaporkan gempa bumi berkekuatan M 7,1 mengguncang Melonguane, Sulawesi Utara, Kamis 12 Agustus 2021.
Pusat gempa berada lebih dekat ke wilayah Filipina dengan kedalaman 51 km.
Meski demikian, gempa berkekuatan M 7,1 itu dirasakan sebagian besar warga Talaud, Sangihe, dan Bitung, Sulawesi Utara.
Bahkan warga berlarian panik karena guncangan kuat akibat gempa Melonguane yang terjadi pukul 00:46 WIB atau pukul 01.46 Wita.
BMKG mencatat lokasi gempa bumi berada di Titik Koordinat: 6.41 LU 126.74 BT.
Pusat gempa berada di laut 267 km TimurLaut Melonguane Sulut.
warga di Talaud merasakan guncangan gempa skala MMI IV.
Sedangkan warga Sangihe dan Bitung merasakan guncangan gempa skala MMI II - III.
Meski demikian, BMKG tidak menginformasikan imbauan maupun potensi tsunami akibat gempa Melonguane berkekuatan M 7,1 itu.
Warga berlarian
Getaran gempa cukup terasa kencang hingga ke Tahuna, Sangihe.
Seorang warga di Tahuna, Sangihe, Aji Apriyanto menceritakan saat peristiwa gempa terjadi dirinya baru saja terlelap tidur.
Mendadak ia merasakan guncangan cukup keras.
Ia pun langsung lari ke luar rumah.
Baca juga: BMKG Sebut Titik Gempa Kalimantan Utara Berada di Darat, Guncangan Terasa di Tarakan
"Lagi tidur padahal aku tuh. Langsung lari ke luar rumah," katanya, Kamis(12/8/2021).
Gempa bumi dengan magnitudo 7,1 skala richter mengguncang Sulawesi Utara. Gempa tersebut terjadi Kamis(12/8/2021) dinihari sekitar pukul 00.46 WIB.
Berdasarkan info dari akun twitter resmi BMKG gempa bumi terjadi di laut 267 km pada kedalaman 51 km Timur Laut Melonguane), dirasakan di Talaud, Sangihe dan Bitung.
"Tidak berpotensi tsunami," tulis BMKG, di akun Twitter-nya.
"Hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi," tulis BMKG laman resminya.
Berdasarkan skala MMI yang dikutip dari laman BMKG, berikut info MMI yang dapat dipelajari.
I MMI
Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.
III MMI
Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.
Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.
IV MMI
Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.
Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Semua orang di rumah keluar.
Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.
Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.
Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.
Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.
Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.
XII MMI
Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.
(*)
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official