Berita Internasional Terkini

Perusahaan Perumahan di Jepang Ancam Pecat Karyawan bila Divaksin, Ini Sebabnya

Perusahaan perumahan besar di Jepang ancam akan pecat karyawan bila melakukan vaksin corona

Bunshun online
Presiden Shinya Tamaki (42) perusahaan Tama Home, terdaftar di Bagian Pertama Pasar Modal Tokyo 

"Saya pikir saya akan terkena suatu hari nanti. Namun, saya masih muda dan lajang. Orang dengan penyakit yang mendasari dan orang tua harus mendapatkan vaksinasi terlebih dahulu, dan jika ada kelebihan, saya akan menyuntiknya," pengakuannya lagi.

Salah satu rekan berkata "Saya takut efek samping" dan mencoba untuk melupakan inokulasi. Namun, yang datang ke sana adalah direktur tersebut di atas dan dua wakil direktur.

Selain itu, eksekutif kelas eksekutif juga ditambahkan. "Kapan direktur akan memberikan vaksin?" Di akhir percakapan, dia berkata, "Yah, karena Anda bebas," tetapi saya merasakan "tekanan."

Para eksekutif juga mengangguk di belakang saya dan memperhatikan situasi. Suasana canggung seolah-olah saya melakukan sesuatu yang salah."

Sakata sendiri tidak percaya dengan hoaks seperti kalau divaksin akan meninggal  lima tahun kemudian, atau bahwa Corona hanya masuk angin.

"Namun, ketika saya dipaksa untuk menyuntik sejauh ini, saya membocorkan bahwa "Saya menjadi amanojaku dan saya tidak ingin menyuntiknya entah mengapa."

Kelakuan Presiden Tama Home juga di luar kebiasaan yang ada. Bunshun Online menuliskan sang Presiden Shinya Tamaki (42) merekomendasikan karyawannya pergi ke toko seks.

"Menurut wawancara dengan Shukan Bunshun, direktur Tama Home, produsen perumahan besar yang terdaftar di Bagian Pertama Bursa Efek Tokyo, merekomendasikan karyawan untuk menggunakan toko seks dan meminta mereka melaporkan isinya setelah menggunakannya. Menurut LINE dan kesaksian yang diperoleh "Weekly Bunshun", diduga Presiden Shinya Tamaki juga terlibat dalam merekomendasikan penggunaan toko seks," tulis Bunshun Online 4 Agustus 2021.

Sementara itu Beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Baca juga: Pasca Vaksinasi Moderna bagi Nakes di Tarakan Ada Laporan KIPI Ringan, Sehari Sudah Sembuh

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bikin Heboh Perusahaan Perumahan Besar Jepang: Kalau Divaksin Anda Meninggal 5 Tahun Kemudian

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved