Kabar Artis

Apa Itu Chiropractic? Artis hingga Kuli Bangunan Rasakan Sensasi Pijat Kretek-kretek Ala Bima Aryo

Apa Itu chiropractic? artis hingga Kuli Bangunan rasakan sensasi pijat kretek-kretek ala Bima Aryo yang viral di YouTube.

YouTube / BEEMZ ARYO
Aksi Bima Aryo melakukan chiropractic alias pijat kretek-kretek, Jumat (20/8/2021). (YouTube / BEEMZ ARYO) 

TRIBUNKALTARA.COM - Apa Itu chiropractic? artis hingga Kuli Bangunan rasakan sensasi pijat kretek-kretek ala Bima Aryo yang viral di YouTube.

Aksi Bima Aryo yang melakukan teknik chiropractic alias pijat kretek-kretek, kini mencuri perhatian setelah ramai di YouTube.

Bahkan sederet artis papan atas hingga Kuli Bangunan ikut mengantre merasakan pijat kretek-kretek ala Bima Aryo.

Presenter MTMA ini akhirnya baru diundang stasiun tv untuk mempraktikkan sedikit pijat kretek-kretek seperti yang dilakukannya di chanel YouTube pribadi.

Sebenarnya sejak 2020 lalu, Bima Aryo mulai menekuni chiropractic, dan memulainya di YouTube pribadi Beemz Aryo dengan judul kretek abal-abal.

Selebritis papan atas seperti Sule, Irfan Hakim, Richard Kyle, Susan Sameh, Young Lex, Reza Arap, hingga Raffi Ahmad sudah merasakan sensasi pijat kretek-kretek Bima Aryo.

Bahkan kuli bangunan yang bekerja di rumahnya ikut menjadi pasien pijat kretek-kreteknya.

Dalam tayangan YouTube TonightShowNet, Bima Aryo menjelaskan tentang maksud kretek abal-abal yang menjadi kontennya dalam melakukan chiropractic.

"Pertama, kretek karena bunyi tulangnya. Abal-abal, karena tidak dilakukan orang yang profesional," ungkap Bima Aryo kepada Desta dan Vincent Rompies.

Bima Aryo saat menjelaskan chiropractic di Tonight Show NET TV, Rabu (18/8/2021). (YouTube / TonightShowNet )
Bima Aryo saat menjelaskan chiropractic di Tonight Show NET TV, Rabu (18/8/2021). (YouTube / TonightShowNet ) (YouTube / TonightShowNet)

Meski demikian, Bima Aryo selalu menekankan agar praktik tersebut tidak boleh dilakukan oleh orang-orang sembarangan.

Iapun menceritakan awal mula mempelajari chiropractic alias pijat kretek-kretek.

Menurutnya hal itu bermula ketika ia sering melihat chiropractor melakukannya di tempat terapi.

Mulai dari situ, Bima Aryo belajar otodidak mengenal tulang dan anatomi tubuh manusia, hingga mempelajari gerakan chiropractic.

"Belajarnya dari melihat teknik chiropractic secara langsung. Yang penting feeling, belajar, teknik, ngerti tulang.

Kakak gue yang jadi pasien pertama ke gue. Gue kalau melakuin sesuatu berawal dari care dan serius ingin menyembuhkan orang," tutur Bima Aryo.

Kemudian Bima Aryo menegaskan kretek abal-abal yang dilakukannya sebenarnya tidak berbahaya.

"Karena ada bagian tubuh yang memang harus mendapatkan kretek," ungkap pria pecinta hewan ini.

Ia mengakui belakangan ini permintaan pasien chiropracticnya mulai banyak.

Lantas Bima Aryo berniat untuk membantu orang, dan saat ini sedang mengambil kursus chiropractic agar mendapatkan sertifikat dan bisa membuka praktik resmi.

"Kemarin gue ambil kursus chiropractic untuk sertifikat. Gue berencana untuk bisa buka praktik," ucapnya.

Sementara itu, terkait bayaran, Bima Aryo mengaku tarif umum chropractic terbilang mahal.

Satu sesi 20 menit, praktiknya tidak sampai 5 menit, biayanya mencapai Rp 900 ribuan.

Di Australia, Bima Aryo mengaku tarif chiropractic sekira 750 ribu per sesi.

Namun untuk praktiknya ia akan membuka dengan harga yang lebih terjangkau.

"Pasti ada fee, cuma lebih ringan. Ini merupakan sebuah keahlian dan mempelajari antomi tubuh dan tulang. Niatnya hanya untuk membantu orang," ungkap Bima Aryo," kata pria yang akrab disapa Papa The Golden.

Kemudian Bima Aryo langsung mempraktikkan pijat kretek-kretek kepada Marshel Widianto dan disaksikan para host Tonight Show.

Apa itu chiropractic ?

Melansir Kompas.com, Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi-Konsultan Spine, Didik Librianto menjelaskan, chiropractic sendiri bukan bagian dari bidang ilmu kedokteran atau tidak masuk dalam kurikulum pendidikan dokter ortopedi.

Chiropractic merupakan pengobatan tradisional luar negeri.

"Chiropractic itu bukan bagian dari pendidikan ortopedi. Kita dari bagian tulang belakang tidak mengenal chiropractic," kata Didik.

Didik mengatakan, seorang dokter ortopedi tidak boleh melakukan manipulasi berlebihan atau adjustment pada tulang pasien, seperti menggeser-geser bagian leher tanpa ada pemeriksaan terlebih dahulu.

Menurut Didik, jika ada masalah tulang, sebaiknya berobat ke dokter terlebih dahulu untuk mengetahui lebih jelasnya sebelum dilakukan pengobatan.

"Kita, kan enggak tahu di dalam ada infeksi tulang, apa ada yang rusak, tumor, pergeseran bantalan, kelainan bentuk, semua harus diperiksa dulu detail dulu baru kita tahu," kata Didik.

Sementara itu, dokter chiropractic Magieline Rosalina menjelaskan, chiropractic hingga saat ini memang masih dianggap sebagai pengobatan tradisional.

Namun, di Indonesia sendiri sudah ada Perhimpunan Chiropraksi Indonesia (Perchirindo) dan juga pendidikannya di Biomechanical Medicine Convention Course.

Kursus itu hanya boleh diikuti oleh lulusan kedokteran.

Untuk itu, terapi chiropractic pun tidak sembarangan dilakukan kepada pasien.

"Kita juga punya prosedur yang harus dipatuhi. Sebelum diterapi, pasien diwawancara, apakah punya riwayat penyakit, diperiksa tulangnya, persendian.

Pemeriksaannya banyak. Harus detail," terang Magie.

Magie mengatakan, terapi chiropractic juga tidak hanya dengan adjustment hingga terdengar bunyi krek.

Ada banyak teknik chiropractic, termasuk dengan alat bantu atau instrumen.

Teknik apa yang digunakan, tentu kembali pada hasil pemeriksaan pasien.

Chiropractor pun tidak akan melakukan terapi, jika hasil pemeriksaan pada pasien tidak memungkinkan untuk diterapi dengan chiropractic.

"Kalau ada kasus patah tulang, ya kita enggak akan sentuh karena memang bukan bidang kita.

Tapi kalau masalah di otot, persendian, itu bisa bidang chiropractic yang betulin.

Atau bisa juga ke fisioterapi yang kerjanya di bagian otot," papar Magie.

Pada saat kita melakukan Chiropractic, kepadatan tulang mereka berbeda.

Mungkin lagi capek, badmood, terus dia melakukan overpower. Jadi harus hati-hati dan safety.

Yang gue cari bukan bunyi kreteknya, tapi yang penting safety dulu.

(*)

(TribunKaltara.com / Cornel Dimas Satrio K)

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved