Kumpulan Pantun

15 Pantun tentang Utang, Sindiran untuk Orang yang Suka Berutang tapi Galak saat Ditagih

Berikut ini kumpulan pantun tentang utang, termasuk pantun untuk menagih utang yang tak kunjung dibayar.

Penulis: - | Editor: Sumarsono
TribunKaltara.com
Kumpulan Pantun tentang utang hingga pantun untuk menagih utang. 

TRIBUNKALTARA.COM - Berikut ini kumpulan pantun tentang utang, termasuk pantun untuk menagih utang yang tak kunjung dibayar.

Sebagian pantun juga berisi nasihat tentang anjuran untuk membayar utang.

Karena utang wajib segera dilunasi.

Pantun-pantun ini juga sekaligus sebagai sindiran kepada orang-orang yang memiliki utang namun suka hidup bermewah-mewahan.

Baca juga: 20 Pantun Perpisahan Penuh Kesan dan Makna, Bisa Jadi Ungkapan Hati untuk Orang Tersayang

Simak beberapa pantun di bawah ini:

Sarapan pagi dengan ketan
Setelah sarapan bunga
Bukan aku rindu teman
Cuma ingat utangnya aja

Pergi ke hutan cari belalang
Melewati sungai banyak katak
Kalau datang cuma ngutang
Giliran ditagih lebih galak

Lepaskan ternak dari kandang
Membabat rumput dengan celurit
Sering kali pinjam uang
Giliran dipinjam sangat pelit

Apalah arti sebuah taman
Hanya indah di waktu pagi
Apalah artinya seorang teman
Ditagih hutang, malah pergi

Pergi sekolah naik sepeda
Ketika pulang langsung ke rumah
Pinjam uang setengah memaksa
Bayar utangnya sangat susah

Aku punya sebidang taman
Untuk bersantai di waktu petang
Aku punya seorang teman
Kalau datang meminta utang

Hari minggu sudahlah siang
Setelah siang menuju petang
Ditunggu tunggu gak juga datang
Sekali datang kok nagih utang 

Pisang emas dibawa berlayar
Masak sebiji di atas peti
Utang emas boleh dibayar
Utang budi dibawa mati

Ada baju ada kutang
Eh, gak taunya dicolong orang
Jangan kamu sering berutang
Nanti hidup kamu tidak tenang

Menjala ikan di Batangkali
Ayam dimasak di atas bara
Derita rakyat tidak dipeduli
Karena utang tergadai negara

Pisang emas dibawa berlayar
Masak sebiji di atas peti
Utang emas boleh dibayar
Utang 1M dibawa mati

Anak ikan berlima-lima
Mati ditimpa punggur berdaun
Kasih tuan saya terima
Sebagai utang seribu tahun

Apa guna pergi ke pasar
Kalau tidak bawa keranjang
Apa guna berkereta besar
Kalau utang keliling pinggang

Kerja keras pagi dan petang
Ingin dapat uang berdozen-dozen
Wahai kamu kapan akan bayar utang?
Saya ingin belikan anak tas Frozen

Selendang kain bentang buruk di sawah
Pukat lama sama dibawa untuk berlayar
Orang lain yang utang untuk bermewah
Rakyat pula yang derita untuk membayar

(*)

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved