Berita Bulungan Terkini
Dirut PDAM Bulungan Winardi Beber 5 Kecamatan Sudah Terpasang Pipa & Instalasi Pengelola Air Bersih
Dirut PDAM Bulungan Winardi beber 5 kecamatan di Bulungan sudah terpasang pipa & instalasi pengelola air bersih.
Penulis: - | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, BULUNGAN - Dirut PDAM Bulungan Winardi beber 5 kecamatan di Bulungan sudah terpasang pipa & instalasi pengelola air bersih.
Direktur Utama PDAM Bulungan Winardi menjelaskan kepada TribunKaltara.com ada 5 Kecamatan sudah terpasang Pipa PDAM dan Instalasi Pengelola Air Bersih Rabu, (8/9/2021).
Baca juga: Progres IPA Seriang, Dirut PDAM Bulungan: Akan Olah Jaringan Pipa & Instalasi Dasar Sebaik-baiknya
"Yang sudah di 5 Kecamatan, ada Tanjung Selor, Tanjung Palas, Bunyu, Sekatak, Tanjung Palas Tengah," tegasnya.
Lebih lanjut, Winardi berharap adanya sinergi antara pihak pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten untuk menangani pembuatan saluran air dan jaringan pengelolahan air bersih.
"Ini diupayakan sinergi antara pemerintah daerah dan pemerintah provinsi, tadi sudah disampaikan, nanti sesuai rencana pusat juga, nanti disinergikan dengan daerah seperti itu," katanya.
Selain itu, sedang berlangsungnya upaya pembuatan saluran pipa air PDAM dan jaringan pengelolahan air bersih di 5 kecamatan tersebut, banyak masyarakat masih pakai sumur.
"Pemerintah tetap berusaha, kalau daerah hulu mereka pakai air sungai, ada juga beberapa peso pakai air gunung, difasilitasi perpipaan saja," ujarnya.
Baca juga: BPPW Kaltara Gencarkan Pembangunan Hingga ke Kecamatan di Bulungan, Berikut Bangunan dan Lokasinya
"Bedanya apa, kalau di kelola sendiri oleh masyarakatkan cost-biaya operasionalnya kan tidak ada, beda misalkan di BUMD, kami ini kan pasti ada untuk usaha dan lain sebagainya kan, ada biaya operasional gitu," tambahnya.
Lanjut Winardi "biaya operasional, biaya tenaga kerja, biaya lain-lain, biaya bbm yang paling tinggi," tambah Winardi.
Sementara itu, Winardi saat ditanyakan TribunKaltara.com, soal kualitas air yang dikelola masyarakat, dari hulu dan dari PDAM langsung, ternyata memiliki kriteria kualitas tertentu.
"Semua ada kriteria dan persyaratan di aturan Kemenkes ada, tapi sepanjang memenuhi syarat, secara fisika, visual kan air tidak berwarna, tidak berasa, kalau mau di konsumsi harus di rebus dulu, bukan langsung di minum itu aman," jelasnya.
Sebelumnya, Winardi paham kadar tingkat kualitas air, mana yang aman dan tidak layak konsumsi masyarakat.
Baca juga: Pemkab Bulungan Terima Aset dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kaltara, Nilainya Capai Rp 41 M
"Tapi baku-mutu itu yang kasat mata, parameter fisika, bukan parameter kimia, jadi kita melihatnya ya itu, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, kalau kimia harus dibawa ke lab lagi," tutupnya.
Penulis : Georgie Sentana Hasian Silalahi
(*)
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official