Berita Tarakan Terkini

Pelaku UMKM Tarakan Bangkit, Beralih Menuju Digital Marketing, Terapkan Prinsip ‘Bisnis Langit’

para pelaku usaha masih berusaha survive dan bangkit lewat digital marketing agar tetap bisa menghidupkan UMKM di Kota Tarakan.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Kegiatan Talk Show Tribun Kaltara Series, menghadirkan narsum salah satunya dari pelaku UMKM di Kota Tarakan, Owner Lapis Tarakan, Sushanti Mulyadi, Kamis (9/9/2021) 

Selanjutnya, selain pemenuhan saran pendukung juga ada upaya promosi. Promosi harus jadi gerakan semua pihak melalui media sosial, mainstream, dimana isinya masyarakat harus laksanakan prokes.

“Kemudian juga edukasi, testing tracing dan treatment. Ini selaras yang diarahkan Satgas Covid-19 nasional,” ujarnya.

Dari sektor ekonomi lanjutnya, khususnya spesifik membahasa strategi pemulihan ekonomi di Kota Tarakan. Di antaranya yang bisa dilakukan yakni program jarring pengaman sosial melalui kegiatan pembagian sembako pada masyarakat selama tiga bulan.

Total 6.667 KK telah terdaftar di tahun 2020 lalu menerima paket sembako dan satu paket sembako senilai Rp 200 ribu.

“Saat itu masing-masing warga hanya menerima satu paket bantuan agar tidak tumpeng tindih. Karena semua data penerima bantuan baik dari pusat, provinsi dan pemkot telah dilakukan verifikasi melalui NIK KK,” bebernya.

Baca juga: Live Streaming Talkshow Virtual Tribun Kaltara: Masyarakat Sehat, Pelaku UMKM di Tarakan Bangkit

Terbaru saat ini yakni bagi mereka yang menjalani isolasi mandiri, pihak Pemkot Tarakan bekerja sama dengan Baznas Tarakan bersama seluruh elemen yakni komunitas sedekah, komunitas berbagi, komunitas masjid dengan elemen masyarakat bantu warga terdampak yang terdampak Covid-19.

“Dan ini masing-masing warga terima satu jenis paket bantuan. Siapa yang memberikan, mereka adalah pelaku usaha yang memilili kepedulian cukup tinggi baik mereka yang melakukan secara perorangan dan kelompok ikut serta bersama pemerintah bantu masyarakat terdampak Covid -19,” bebernya.

Selanjutnya, dari sisi pelaku ekonomi memanfaatkan Gojek dan Grab dalam pengantaran sembako.

Kemudian relaksasi pajak, melindungi pengusaha batik lokal dengan menerap hasil produksi untuk digunakan kepada ASN. “Seperti batik kuning yang saya gunakan adalah contoh produk batik lokal yang dibuat pelaku UMKM kita di Kota Tarakan,” ujarnya.

Selanjutnya kerja sama dengan Science Techno Park Universitas Borneo Tarakan sebagai wadah pengembangan dan penelitian produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) guna meningkatkan kualitas dan perekonomian di Tarakan dan Kaltara.

“Termasuk pelaku usaha perhotelan membantu mempromosikan produk UMKM atau produk khas Kota Tarakan kepada wisatawan maupun tamu undangan,” ujarnya.

Saat ini juga dalam hal kerja sama dengan UMKM, yakni penerapan Simarimonas (jualbeli.tarakan.go.id), dimana website ini merupakan website jual beli online Kota Tarakan yang merupakan upaya pemerintah membantu pelaku usaha memasarkan produk secara online.

“Kita dorong market place meminta kepada Disdagkop untuk seluruh forum jual beli di medsos dikumpulkan dan diarahkan menigkatkan produk market place walaupun tidak sebesar Shoope dan Lazada tapi ke depan diharapkan bisa terus bekembang,” ujarnya.

Sehingga diharapkan menjadi satu pintu wadah bagi pelaku usaha untuk berjualan memasarkan produknya secara digital meski di tengah pandemi.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved