Berita Nasional Terkini
Bursa Panglima TNI Pengganti Hadi Tjahjanto, Pengamat Beber Peluang Andika Perkasa dan Yudo Margono
Nama KSAD Jenderal Andika Perkasa dan KSAL Laksamana Yudo Margono, disebut-sebut jadi calon kuat Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Peluang Andika memang cukup besar jika pergantian Panglima TNI dilakukan dalam waktu dekat, dan penundaan akan sangat berdampak pada peluang keterpilihan Andika."
"Sementara itu peluang Yudo Margono cenderung terus menguat seiring waktu."
"Relatif tak ada masalah baginya dan bagi organisasi TNI, jika pergantian dilakukan sekarang ataupun menjelang masa pensiun Hadi Tjahjanto," bebernya, dilansir Tribunnews, Selasa (7/9/2021).
Lebih lanjut, Khairul menuturkan, secara politik Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) membutuhkan Panglima TNI yang loyal, terutama untuk memuluskan agenda politik dan pemerintahan.
Dari hal tersebut, kata Khairul, bisa dilihat tidak ada penghalang dalam relasi antara Jokowi dan Yudo.
Kendati demikian, Khairul menilai Yudo tak memiliki pendukung kuat untuk menjamin dirinya terpilih sebagai Panglima TNI.
Sedangkan Andika, dinilainya punya pendukung sekaligus penghalang yang kuat, yaitu sang ayah mertua, Hendropriyono, serta pernyataan sejumlah politisi dan tokoh.
"Sementara Andika Perkasa memiliki endorser kuat sekaligus barrier (penghalang)."
"Melalui sosok ayah mertuanya, Hendropriyono, maupun dari beragam pernyataan dukungan dari sejumlah politisi dan tokoh," ungkapnya.
Baca juga: Andika Perkasa Panen Pujian, Kini Disanjung Politisi Demokrat, Bakal Terpilih Jadi Panglima TNI?
Soroti Dukungan Anggota DPR
Beberapa waktu lalu, Khairul sempat menyoroti dukungan anggota DPR pada Andika Perkasa.
Diketahui, anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP, Effendi Simbolon, meyakini Andika akan menjadi Panglima TNI selanjutnya.
Tak hanya itu, ia juga mengatakan Letjen Dudung Abdurachman akan menjadi pengganti Andika sebagai KSAD.
"Insya Allah dalam waktu dekat, Jenderal Andika Perkasa menjadi Panglima TNI," kata Effendi kepada wartawan, Jumat (3/9/2021), dilansir Tribunnews.
Terkait hal ini, Khairul menilai dukungan pada kandidat Panglima TNI tersebut membuat suasana persaingan menjadi kurang sehat.