Berita Tarakan Terkini

Munculnya Virus Corona Varian Baru MU, Walikota Tarakan Khairul Imbau Jangan Panik

Varian baru dari Covid-19 terus bermunculan dan bermutasi. Setelah varian Alpha, Delta Eta, Lota, Kappa kini terbaru ditemukan MU.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Wali Kota Tarakan, dr. Khairul, M.Kes. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Varian baru dari Covid-19 terus bermunculan dan bermutasi. Setelah varian Alpha, Delta Eta, Lota, Kappa, dan Lambda sebagai VOI kini terbaru ditemukan varian baru bernama MU.

Dikatakan Wali Kota Tarakan dr Khairul, M.Kes, varian baru itu pasti akan selalu ada. Sebenarnya yang perlu dipersoalkan terhadap varian baru itu pertama apakah dia menjadi lebih virulensi dengan varian yang sebelumnya.
Kedua apakah vaksinasi yang saat ini dilaksanakan masih mampu melawan varian baru itu.

“Kalau tidak kan harus cari vaksin yang baru lagi,” ujarnya.

Baca juga: Menangani Kasus Covid-19, MUI Kaltara Imbau Ustaz Kampanyekan Protokol Kesehatan ke Masyarakat

Kemudian ketiga, apakah standar diagnostiknya masih sama misalnya menggunakan PCR bisa mendeteksi Covid-19.

Selanjutnya, apakah dengan varian baru memiliki case fatality rate lebih rendah atau sebaliknya. Kemudian apakah ditemukan respons terhadap kekebalan tubuh dan apakah angka kematiannya lebih rendah atau lebih tinggi.

Baca juga: Minimalisir Risiko Terpapar Covid-19 Selama PTM di Malinau, Siswa Diusulkan Tak Bawa Uang Jajan

“Dan apakah bisa dilakukan upaya-upaya pencegahan seperti yang dilakukan saat ini,” bebernya.
Ia melanjutkan, mutasi virus pasti akan terjadi. Dan sebenarnya lanjut Khairul, setiap virus apapun pasti akan bermutasi.

“ Virus polio bermutasi juga, virus flu lainnya juga, HIV juga bermutasi. Namanya virus akan bermutasi seperti orang menyesuaikan dengan lingkungannya. Persoalannya apakah dengan mutasi itu menjadi lebih virulensi dan lebih ganas?” ungkapnya.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tarakan, dr. Devi Ika Indriarti. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tarakan, dr. Devi Ika Indriarti. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH (TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH)

Karena itu menjadi problem yang harus diwaspadai dan diantisipasi terhadap varian baru yang sudah bermutasi saat ini.

“Yang jelas perubahan itu pasti terjadi. Tak perlu terlalu bingung dan panik. Seperti Delta kemarin cepat gejalanya, sembuhnya sekarang lebih cepat juga,” jelasnya.

Baca juga: Update Covid-19 Tana Tidung, Tambah 6 Kasus Sembuh, Seorang Pasien Dirawat di RSUD Akhmad Berahim

Ia melanjutkan, mutasi Covid-19 menjadi pembahasan karena saat ini, Covid-19 menjadi perhatian dan sedang dialami bersama.

Jika dibandingkan penyakit lebih mematikan setiap hari di Indonesia seperti tuberculosis (TBC) setiap hari dilaporkan 250 orang warga Indonesia meninggal.

“Sampai sekarang tapi kita gak ribut. Dia penyakit kronis. Bicara case fatality rate lebih tinggi kalau diakumulasi,” jelasnya seraya menambahkan, jika di total per bulannya dilaporkan 7.500 warga meninggal karena TBC.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved