Berita Nasional Terkini
Risma Marah-marah lagi, Fadli Zon Sarankan Jalani Terapi, Gubernur Gorontalo Sayangkan Sikap Mensos
Menteri Sosial Tri Rismaharini kembali memarah-marahi seorang pegawai, karena dianggap tidak bisa menjalankan tugasnya dengan baik.
TRIBUNKALTARA.COM – Menteri Sosial Tri Rismaharini kembali memarah-marahi seorang pegawai, karena dianggap tidak bisa menjalankan tugasnya dengan baik.
Kali ini Risma memarahi seorang pegawai pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Provinsi Gorontalo pada Kamis (30/9/2021) lalu.
Kejadian ini membuat anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Fadli Zon memberi komentar atas perilaku mantan Wali Kota Surabaya yang kembali memarahi pegawai di depan publik.
Menurut Fadli Zon, kemarahan Mensos Risma di depan umum sudah melebihi batas.
Baca juga: Mensos Tri Rismaharini Marah ke Pejabat Bank Gegara Bansos, Menteri BUMN Erick Thohir Buka Suara
Bagi politisi Partai Gerindra ini, sebuah masalah tak akan selesai dengan cara meluapkan amarah.
Komentar Fadli Zon disampaikan melalui akun Twitter-nya,@FadliZon, Minggu (3/10/2021).
"Perilaku marah-marah di depan publik dengan kekerasan verbal ini sudah melampaui batas, juga tak selesaikan masalah," tulis dia.
Tak hanya kritik, Fadli Zon juga menyarankan Risma untuk segera menjalani terapi.
Terapi tersebut disinyalir dapat melatih seseorang dalam mengontrol emosi amarah.
"Sebaiknya segera ikut terapi “anger management” (manajemen kemarahan)," imbuh politisi Gerindra itu.
Sebelumnya, perilaku Risma yang memarahi pegawai di lingkungan Dinas Sosial Provinsi Gorontalo mendapat tanggapan langsung dari Gubernur Gorontalo Rusli Habibie.
Rusli Habibie mengaku kecewa atas sikap Mensos Risma yang memarahi pegawainya.
Ia menilai perilaku Risma tidak patut dilakukan oleh seseorang berpredikat menteri.
"Jadi sangat tidak patut dilakukan oleh seorang ibu yang berpredikat Menteri Sosial."
Baca juga: Menteri Sosial Tri Rismaharini Marah Lagi, Geram Gegara Bantuan Belum Dicairkan: Kemana Uangnya?
"Datang menunjuk-nunjuk seorang pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), pegawai rendahan yang mereka hanya mengharapkan berapa untuk tiap bulan," kata Rusli, diberitakan Tribunnews.com, Minggu (3/10/2021).
Gubernur Gorontalo ini mengatakan, jika pegawainya salah, lebih baik Mensos Risma mengarahkan daripada harus memarahinya.
Rusli pun sangat menyayangkan sikap Mensos Risma tersebut.
"Kalau memang salah, sebaiknya dibetulkan dan diarahkan, bukan berdiri langsung menunjuk suruh keluar."
"Ini kan sikap yang sangat saya sayangkan dari seorang menteri," ujarnya.
Dikutip dari Kompas TV, video Mensos Risma sedang marah-marah ketika rapat, viral dan menjadi sorotan publik.
Diketahui, kemarahan Risma diluapkan saat membahas distribusi bansos bersama sejumlah pejabat di Gorontalo, Kamis (30/9/2021).
Berdasarkan informasi, kemarahan Risma dipicu karena perbedaan laporan mengenai data Program Keluarga Harapan (PKH) Gorontalo dengan yang disampaikan pejabat Kemensos.
Baca juga: Maksud Sebenarnya Risma Marah-marah dan Ancam ASN Dipindahkan ke Papua, Minta Jajarannya Lebih Peka
Kemarahan Risma memuncak karena ada data penerima PKH yang dicoret sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) karena saldo rekeningnya 0 rupiah.
Pejabat Kemensos yang hadir dalam rapat itu mengatakan, pihaknya tidak pernah mencoret data KPM PKH.
Risma yang berada di ruangan sama, sontak langsung memarahi petugas PKH Gorontalo yang juga ikut dalam rapat tersebut.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Risma Marah-marah Lagi, Fadli Zon Sarankan Jalani Terapi: Marah Tidak Selesaikan Masalah