Liga 1
Bobotoh Kecewa Berat Usai Persib Tampil Melempem di Liga 1, Desak Robert Alberts Angkat Kaki
Suporter Persib Bandung, Bobotoh kecewa berat dengan performa Maung Bandung di seri pertama Liga 1 2021, hingga mendesak Robert Alberts angkat kaki.
TRIBUNKALTARA.COM - Suporter Persib Bandung, Bobotoh kecewa berat dengan performa Maung Bandung di seri pertama Liga 1 2021, hingga mendesak Robert Rene Alberts angkat kaki.
Hanya mampu menang dua kali, dan ditahan imbang lawan-lawannya sebanyak empat kali membuat Bobotoh kecewa berat dengan performa Persib Bandung.
Kekecewaan Bobotoh terhadap anak asuh Robert Rene Alberts bukannya tanpa alasan.
Di skuat Persib Bandung kini bercokol sejumlah nama-nama beken dalam kancah sepak bola nasional.
Semisal Febri Hariyadi, Ahmad Jufrianto, Ardi Idrus, hingga kapten tim Supardi Nasir.
Selain pemain lokal berkualitas, Persib Bandung juga memiliki empat pemain naturalisasi dan empat pemain asing.
Namun performa Maung Bandung di enam laga awal Liga 1 2021 malah tampil mengecewakan Bobotoh.
Desakan evaluasi langsung disuarakan Bobotoh, terhadap tim kesayangannya tersebut.
Bahkan teranyar, Bobotoh membuat lima pernyataan sikap menyikapi penampilan mengecewakan Marc Klok cs.
Satu di antaranya, yakni mendesak Robert Rene Alberts angkat kaki dari Persib Bandung.
Baca juga: Jadwal Persib di Seri Kedua Liga 1 2021, Langsung Lawan Pemuncak Klasemen, Maung Bandung Pincang
Perwakilan Bobotoh Persib Bandung mendatangi Graha Persib, Selasa (5/10/2021).
Mereka sedianya akan bertemu dengan manajemen Persib Bandung siang ini.
Bobotoh menginginkan Teddy Tjahjono hadir dan menyaksikan langsung pembacaan petisi tuntutan dari bobotoh.
Namun, bos Persib tersebut tidak dapat menghadiri massa aksi.
Ini karena ada urusan bersama para manajemen untuk membahas evaluasi Persib di kediaman H Umuh Muchtar.
Ada lima poin tuntutan bobotoh Persib Bandung.
Berikut ini pernyataan lengkap bobotoh Persib dalam aksi siang ini :
1. Manajemen PT PBB harus bertanggungjawab dan meminta maaf atas semua kegagalan Robert Rene Alberts dalam mengangkat prestasi Persib!
2. Menyikapi poin pertama, tidak ada negosiasi lagi, #ReneOut!
3. Seluruh jajaran manajemen PT PBB, tak terkecuali pelatih, tak layak mempolarisasi dan mengkotak-kotakan Bobotoh berdasarkan kategori!
4. Menuntut keseriusan dan kesungguhan manajeman PT PBB dalam mewujudkan #PersibJuara di akhir musim ini!
5. Tagar #MenangBersama wajib diganti dengan #PersibJuara!

Jika hari ini manajemen PT PBB tidak bersepakat dengan kami, maka kami akan mengambil langkah dengan cara layaknya suporter sepak bola.
Surat pernyataan tersebut ditandatangani perwakilan Viking, Bomber, The Bombs, Northern Wall, dan 26CCBoys.
Persib, yang tampil kurang maksimal pada seri pertama Liga 1 2021/2022 dengan menghasilkan 2 kemenangan dan 4 kali imbang, kini berada di posisi kelima klasemen sementara.
Atas hasil tersebut, bobotoh melihat Persib yang berisi skuad mewah tapi tidak dapat memberikan performa terbaiknya pada empat laga terakhir yang menghasilkan empat hasil imbang secara beruntun.
Aksi bobotoh mengkritisi Persib sebenarnya telah berlangsung sejak Persib ditahan imbang oleh Bali United yang bermain dengan 10 pemain dan berakhir dengan skor 2-2.
Kritik demi kritik dilayangkan bobotoh lewat jagat maya dan aksi-aksi ke jalan memprotes penampilan Persib Bandung yang tidak maksimal.
Baca juga: Persib Bandung Tampil Mengecewakan di Liga 1, Robert Alberts Dijual di Toko Online, Segini Harganya
Sebelum aksi hari ini, beberapa jam setelah Persib Bandung ditahan imbang oleh PSM Makassar, Viking Persib Club menayangkan tuntutan di depan Grha Persib pada Sabtu (2/10/2021).
Aksi siang tadi merupakan lanjutan tuntutan dari sejumlah elemen bobotoh untuk mendesak manajemen Persib membawa kembali tim Maung Bandung ke performa terbaiknya.
"Ini bentuk kekhawatiran bobotoh atas penampilan buruk Persib selama 4 penampilan terakhir karena Persib ini bukan tim abal-abal, harus targetnya juara seperti yang dikatakan manajemen," ujar perwakilan bobotoh, Tobias.
"Dengan hasil-hasil yang ada, kami rasa ini sudah melenceng dari jalur juara. Kami datang ke sini bukan untuk negosiasi lagi bahwa kita sudah menyampaikan petisi sesuai yang tadi dibacakan," tambah Tobias, Selasa (5/10/2021).
"Kami berharap manajemen memiliki iktikad baik untuk menandatangani petisi tersebut untuk kesepakatan bersama untuk dijalankan."
"Kami tunggu deadline-nya sampai hari ini selesai."
"Apabila hari ini tidak ada jawaban, kita anggap manajemen tidak serius untuk menanggapi kita," kata Tobias.
Baca juga: Jadwal Liga 2 Hari Ini, PSCS vs AHHA PS Pati FC, Eks Pemain Andalan Persib Bandung Siap Main
Jadwal Persib di Seri Kedua Liga 1 2021, Langsung Lawan Pemuncak Klasemen, Maung Bandung Pincang
Sebelumnya diberitakan, skuat Persib Bandung langsung melawan Bhayangkara FC di partai perdana mereka di seri kedua Liga 1 2021.
Tentu bukan hal mudah bagi anak asuh Robert Rene Alberts yang akan melawan Bhayangkara FC.
Apalagi Bhayangkara FC kini berstatus pemimpin klasemen sementara Liga 1 2021.
Bukan hanya itu, kondisi berat bagi Persib Bandung yang dipastikan pincang, kala bersua Bhayangkara FC.
Dua pilar sentral Maung Bandung dipastikan absen, yakni Marc Klok dan Ardi Idrus.
Keduanya dipastikan absen, karena akumulasi kartu kuning.
Selain itu, tim idola Bobotoh kini dalam masalah, usai catatan minor di seri perdana Liga 1 2021.
Dari enam laga yang dilakoni, Persib Bandung hanya meraih dua kemenangan, sedangkan empat laga lainnya berakhir imbang.
Hal tersebut pun menuai kritik keras dari Bobotoh, karena penampilan Persib Bandung tak sebanding dengan skuat mewah yang dimiliki.
Tercatat ada empat pemain naturalisasi, dan empat pemain asing di skuat Persib Bandung saat ini.
Niat Persib Bandung untuk bangkit di seri kedua Liga 1 2021/2022 mendapat tantangan berat.
Ini karena di laga pertamanya di seri kedua, Maung Bandung akan menghadapi pemuncak klasemen sementara Liga 1 Bhayangkara FC.
Pertandingan ini akan digelar di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Sabtu (16/10/2021).
Bhayangkara saat ini memuncaki klasemen sementara dengan 16 poin.
Sementara Persib Bandung ada di posisi lima dengan raihan 10 poin.

Musim ini Bhayangkara FC mengandalkan eks bomber Persib Bandung Ezechiel NDouassel.
Di sana juga ada Evan Dimas dan Renan Silva.
Setelah menghadapi Bhayangkara FC, Persib Bandung sudah ditunggu oleh PSS Sleman.
Pertandingan melawan PSS Selaman digelar di Stadion Manahan, Solo, Jumat (22/10/2021).
Lima hari kemudian atau tepatnya Selasa (26/10/2021), PSIS Semarang yang kini sedang berada di posisi kedua dengan 12 poin akan menjadi lawan Persib.
Laga tersebut akan dihelat di Stadion Maguwoharjo, Sleman.
Persipura Jayapura akan menjadi lawan Persib di pekan ke-10.
Pertandingan bakal digelar di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (30/10/2021).
Lawan terakhir yang akan dihadapi Ezra Walian dan kawan-kawan pada seri kedua ini adalah Persela Lamongan.
Pertandingan ini akan digelat di Stadion Sultan Agung, Bantul, Kamis (4/11/2021).
Baca juga: Marc Klok Cs Mengecewakan di Liga 1, Manajemen Persib dan Bobotoh Serukan Evaluasi, Robert tak Aman?
Dua Pemain Absen di Laga Lawan Bhayangkara FC
Persib Bandung dipastikan kehilangan dua pemainnya ketika menghadapi laga pertama seri kedua.
Dua pemain tersebut harus absen karena akumulasi kartu kuning.
Di laga terakhir Persib Bandung di seri pertama Liga 1 2021/2022, ada tiga pemain yang mendapat kartu kuning.
Tiga pemain tersebut adalah Achmad Jufriyanto, Marc Klok dan Ardi Idrus.
Kartu yang didapatkan tiga pemain itu akan mempengaruhi Persib Bandung di pertandingan pekan ketujuh.
Ini karena, dua pemain terkena hukuman akumulasi tiga kartu kuning.

Dua pemain itu adalah Marc Klok dan Ardi Idrus.
Klok mendapat kartu kuning ketiganya di menit ke-57.
Sebelumnya, Klok mendapat kartu kuning saat Persib Bandung menang atas Persita Tangerang 2-1 dan imbang dengan Bali United 2-2.
Sementara Ardi Idrus mendapat kartu kuning 15 menit sebelum babak kedua berakhir.
Sebelumnya Ardi Idrus mendapat kartu kuning saat menang 1-0 atas Barito Putera dan kalahkan Persita Tangerang 2-1.
Baca juga: Hasil Laga Liga 1 Persib vs PSM 0-0, Pertahanan Juku Eja & Maung Bandung Solid, Striker jadi Mandul
Skuat Mentereng tapi Hasil Buruk
Pengamat sepak bola Indonesia, Supriyono Prima menilai permainan Persib Bandung Bandung di seri pertama Liga 1 2021/2022 jauh dari kata memuaskan.
Dengan komposisi skuat tim mentereng, Persib hanya mampu meraih dua kali kemenangan dan empat hasil imbang.
Supriyono Prima menilai, kekurangan Maung Bandung terletak pada kreativitas di lini serang. Hal ini, kata dia, sudah terlihat sejak Piala Menpora beberapa waktu lalu dan kini kembali terjadi.
"Saya pikir pembelian Marc Klok dan Mohammed Rashid itu hasil evaluasi ketika Piala Menpora. Tetapi kenyataannya masih deadlock juga," ujar Supriyoni kepada Tribun Jabar melalui sambungan telepon, Minggu (3/10/2021).
Namun dia memahami, penampilan Persib yang belum sempurna diakibatkan oleh terhentinya kompetisi selama 1,5 tahun akibat pandemi Covid-19.
Pramusim yang seharusnya bisa menjadi tempat untuh mengasah taktik dan strategi pun tidak berjalan optimal.
"Untuk pre season itu kan paling minim empat minggu. Ini kan cuman dua minggu. Ada yang malah seminggu. Jadi kebugaran pemain pun pasti akan berpengaruh untuk bisa pelatih itu menjalankannya timnya," katanya.
Supriyono mewajarkan aksi bobotoh yang melakukan protes keras kepada Persib usai pertandingan kontra PSM Makassar, Sabtu (2/10).
Baginya, Persib sebagai klub besar dan memiliki ambisi juara akan juga mendapat tekanan yang sangat besar dari bobotoh.
"Kalau untuk level Persib wajar. Eksepktasi masyarakat terutama bobotoh tinggi wajar. Karena ini tim mengkilap duit banyak. Naturalisasi di situ berapa orang.
Enggak mau lah tim kebanggaannya dengan reputasi yang luar biasa banyak beli pemain tapi kok performanya seperti itu. Wajar sih kalau menurut saya," ucapnya.
Dengan diperkuat oleh pemain berkualitas, lalu kondisi finansial yang begitu kuat, sera didukung oleh pelatih jempolan, Supriyoni menyebut sudah sewajarnya bobotoh memiliki ekspektasi tinggi.

"Artinya ada yang salah. Baik itu dari taktikalnya dari pemilihan pemain kan bisa saja.
Tinggal Robert bisa mampu menjawab gak itu tanggung jawaban coach Robert membeli pemain yang notabenenya banyak sekali orang-orang dari Belanda juga," katanya.
Meski tidak masalah dengan protes bobotoh, Supriyono tidak sepakat apabila manajemen Persib memutuskan untuk memecat Robert sebagai pelatih. Menurutnya, pelatih asal Belanda itu masih layak diberikan kesempatan.
"Kalau aku sih kasih waktu. Karena kan dengan situasi kompetisi panjang gak bergulir. Kan dia juga harus memilih komposisi yang terbaik. Kan dia juga harus melihat kebugaran setiap individu.
Mudah-mudahan dari beberapa match yang sudah dijalankan itu bisa menjadi evaluasi. Toh belum banyak pemain dicoba," katanya.
Walaupun diberi waktu untuk memperbaiki timnya, Supriyono mengingatkan bahwa Persib kini sudah kembali berkompetisi. Artinya, setiap pertandingan harus dimaksimalkan agar bisa menjadi juara di akhir musim.
"Kalau aku sih iyah harus sabar saja. Cuman kadang- kadang kan kalau berbicara kompetisi itu kan poin ya. Kalau sabar terus dapatnya imbang terus ya repot juga.
Artinya tim ini mengkilap tapi kok tidak sesuai dengan performa yang ada di lapangan," ucapnya.
Situasi seperti ini ternyata tidak hanya dialami oleh Persib. Beberapa tim pun saat ini sedang mendapat tekanan hebat dari para suporternya. Mereka merasa penampilan tim kesayangannya jauh dari harapan.
Terkait fenomena ini, Supriyono menilai sepak bola Indonesia sudah bukan hanya berbicara tentang industri. Namun ada gengsi yang sangat besar di dalammnya.
Baca juga: Jadwal Liga 1, Persib vs PSM, Eks Penggawa Ajax Siap Main, Juku Eja tak Hanya Waspadai Marc Klok
"Sepak bola juga sudah menjadi satu kekuatan gengsi yang luar biasa. Tidak hanya daerah tapi bagaimana presitge itu terjadi. Artinya meraka punya tim kebanggan itu tidak mau turun gak mau jelek performanya," ujarnya.
Sebenarnya, mantan pemain Timnas Indonesia itu melihat ada solusi bagi Persib ketika sulit memenangkan pertandingan. Menurutnya, rotasi menjadi jalan yang harus diambil pelatih mengingat fisik para pemain belum mencapai level tertentu.
(*)