Berita Nasional Terkini
Jelang Muktamar NU Muncul Nama-nama Kandidat Ketua Umum, Ada Gus Baha, Said Aqil hingga Gus Yahya
Jelang Muktamar NU yang akan digelar akhir tahun ini, sudah muncul nama-nama kandidat Ketua Umum PBNU, seperti Gus Baha, Said Aqil hingga Gus Yahya.
Nama KH. Yahya Cholil Staquf mulai melejit ketika menjadi juru bicara Presiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Pada tahun 2014, KH. Yahya Cholil Staquf menjadi salah satu inisiator pendiri institut keagamaan di California, Amerika Serikat, yang bernama Bayt Ar-Rahmah Li adDa'wa Al-Islamiyah rahmatan Li Al-alamin yang mengkaji agama Islam untuk perdamaian dan rahmat alam.
Pada 2015, KH. Yahya Cholil Staquf terpilih sebagai Katib Aam Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
KH. Yahya Cholil Staquf semakin dikenal ketika terpilih sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pada 2018, untuk menggantikan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang wafat pada 2017, KH. Hasyim Muzadi.
Jabatan itu hanya ia emban setahun, hingga 2019.
KH. Said Aqil Siradj
Kiai Said adalah ketua Umum PBNU saat ini yang terpilih dua kali muktamar.
Pertama pada gelaran Muktamar di Makassar untuk periode 2010-2015 dan terpilih kembali di muktamar ke-33 di Jombang untuk masa periode kepengurusan 2015-2021.
Secara keilmuan, beliau adalah guru besar ilmu tasawuf alumni dari Universitas Ummul Qura, Mekkah dan mengasuh Pesantren Al-Tsaqofah di Ciganjur, Jakarta Selatan.
Soal kesiapannya sendiri, Said Aqil mengaku ia sudah siap dan tidak masalah jika tiga periode.
"Kalau diminta siap. Tidak ada batasan (AD/ART). Tidak ada masalah, Gus Dur juga tiga kali," kata Kiai Said saat berkunjung ke Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis dikutip dari Kompas.TV.
Dikutip dari Nahdlatululama.id, Kamis (4/3/2021), Said Aqil lahir di Cirebon, 3 Juli 1953.
Ia lahir dari pasangan KH. Aqiel Sirodj dan Hj. Afifah.
Pendidikan Said Aqil Siradj banyak dihabiskan di pondok pesantren.
Setelah lulus dari Madrasah Tarbiyatul Mubtadi'ien, Kempek, Cirebon, Jawa Barat, Saiq melanjutkan ke Pesantren Hidayatul Mubtadi'en, Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.