OPINI
Blue City dan Blue Economy untuk Ibu Kota Negara Baru di 'Sepakunegara'
BLUE CITY merupakan konsep yang diajukan oleh Forum Dekan Teknik Indonesia (FDTI) dalam melengkapi konsep Ibu Kota Negara (IKN) baru di Sepakunegara.
Oleh: Dr. Isradi Zainal
Rektor Uniba, Ketua PII Kaltim, Sekjen FDTI, Sekjen Forum Rektor PII
TRIBUNKALTARA.COM - BLUE CITY merupakan konsep yang diajukan oleh Forum Dekan Teknik Indonesia (FDTI) dalam melengkapi konsep Ibu Kota Negara (IKN) yang berbasis Smart, Green, Forest and Sustainable city.
Menurut FDTI, konsep ini dimaksudkan untuk memberi perhatian khusus kepada perairan dan kemaritiman yang ada di IKN yang berada di sebagian Sepaku, Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara (Sepakunegara) untuk dioptimalkan.
Hal ini sangat beralasan karena Kalimantan Timur yang menjadi lokasi IKN dilalui alur laut kepulauan Indonesia II (ALKI II) dan memiliki banyak sungai yang bisa dimanfaatkan.
Blue City versi FDTI ini didiskusikan untuk pertamakalinya di akhir Agustus 2019 dalam diskusi informal yang diinisiasi Dekan FTI Uniba, Dekan FT UI, Dekan FT UGM dan Dekan FT Unhas.
Baca juga: Rektor Uniba Diskusi dengan Menteri PUPR & Waketum PII, Isradi Tawarkan Konsep Blue City di IKN Baru
Pada umumnya Dekan FT yang tergabung dalam FDTI mendukung pemindahan IKN ke Sepakunegara. Pembahasan terkait IKN dengan konsep blue city dilanjutkan kembali pada rakernas FDTI di bulan November 2019 yang menghadirkan para Dekan Teknik seluruh Indonesia.
Webinar yang diselenggarakn olah FDTI bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Permukiman Rakyat (PUPR) di bulan Juli 2021 kembali dibahas blue city oleh Ketum dan Sekjen FDTI dan ide itu disampaikan secara langsung sebagai bagian dari kontribusi FDTI untuk IKN baru.
Dalam paparannya Ketum FDTI yang juga Dirjen Dikti Nizam menyampaikan bahwa perhatian terhadap maritim dan perairan perlu dilakukan untuk IKN sebagai simbolisasi negara maritim apalagi IKN dilalui ALKI II.
Dalam tanggapannya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan bahwa pihaknya akan memberi perhatian kepada perairan dan kemaritiman yang diawali dengan penyediaan bendungan.
Baca juga: Desain Smart City dan Smart Transportation di IKN Sepakunegara
Hal ini karena blue city juga mengandung makna sebagai simbolisasi penyediaan dan penggunaan air yang optimal untuk kota.
Selanjutnya pada sejumlah diskusi sekjen FDTI terus menyampaikan ide dan dukungan terkait IKN baru termasuk pada sejumlah webinar dengan sejumlah Rektor yang tergabung dalam Forum Rektor Indonesi, Forum Rektor PII, Persatuan Insinyur Indonesia maupun asosiasi lainnya.
Terkini adalah diskusi kami dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam kapasitas selaku Rektor Uniba dan Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Kaltim yang dihadiri Wakil Ketua Umum PII yang juga mantan Dirjen Cipta Karya Danis dan sejumlah pejabat PUPR.
Diskusi yang berlangsung di sela kunjungan Menteri PUPR itu berlangsung di Hotel Novotel pada 8 Oktober 2021 terkait konsep pembangunan IKN termasuk blue city dan blue economy.
Baca juga: UU IKN dan Tahapan Pembangunan Ibu Kota Negara Baru di Sepakunegara Kaltim
Tantangan Rupiah Digital dalam Sistem Pembayaran yang Inklusif, Integratif, dan Protektif |
![]() |
---|
Wow, Gaji Kuli Proyek Pembangunan IKN Nusantara Rp 16 Juta per Bulan? |
![]() |
---|
"Latto-latto” Inspirasi Regulasi untuk Stabilisasi |
![]() |
---|
Proyek IKN Nusantara dan Pekerja Lokal yang Tidak Berdaya |
![]() |
---|
Mengajar dengan Cinta, Mendidik dengan Hati |
![]() |
---|