Berita Tarakan Terkini

Polres Tarakan Berhasil Ungkap Praktek Aborsi Ilegal, Pelaku SP Akui 9 Kali Menggugurkan Kandungan

Polres Tarakan berhasil ungkap praktek aborsi ilegal, pelaku SP akui telah 9 kali menggugurkan kandungan secara ilegal.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
Kapolres Tarakan, AKBP Fillol Praja Arthadira didampingi Kasat Reskrim Polres Tarakan, IPTU Muhammad Aldi saat merilis pengungkapan praktik aborsi illegal, Selasa (26/10/2021) di Mako Polres Tarakan sekitar pukul 15.30 WITA. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Polres Tarakan berhasil ungkap praktek aborsi ilegal, pelaku SP akui telah 9 kali menggugurkan kandungan secara ilegal.

Seorang pelaku praktik aborsi berinisial SP berhasil diamankan Satreskrim Polres Tarakan. Polres Tarakan menggelar rilis pada Selasa (26/10/2021) dan membeberkan kronologis pengungkapan aborsi illegal tersebut.

Dikatakan Kapolres Tarakan, AKBP Fillol Praja Arthadira dalam rilisnya hari ini, bermula pada Kamis (14/10/2021) lalu, sekitar pukul 22.00 WITA, personel Reskrim Polres Tarakan menerima informasi mengenai dugaan praktik aborsi illegal atau tidak memiliki izin dari pihak berwenang.

Baca juga: BPJAMSOSTEK Tarakan Sosialisasikan Manfaat Program kepada Nelayan

Lokasinya beralamat di Jalan pulau Bangka RT 14 Kelurahan Kampung Satu Skip Kecamatan Tarakan Tengah.

“Kemudian tim menindaklanjuti laporan tersebut dan kami melakukan pengembangan. Setelah itu melakukan penyelidikan ke lokasi dan berhasil menggagalkan percobaan aborsi,” beber Kapolres Tarakan.

Kemudian lanjutnya, setelah itu tim kembali mengembangkan penyelidikan di dalam rumah yang dituju atau lokasi dugaan tempat praktik aborsi illegal dilakukan pelaku SP (nama diinisialkan).

“ Saat masuk ke sana, didampingi Ketua RT sebagai saksi, kami melakukan penggeledahan dan ada banyak barang bukti berhasil didapatkan di sana,” ujarnya.

Ia melanjutkan, barang bukti yang berhasil disita di antaranya satu unit handphone putih, stethoscope biru, alat tensi meter biru, dua suntikan bekas, 10 tablet obat ranitidine HCL, lima pcs gunting, satu ampul bekas cairan obat ketorolac 30 mg, satu ampul obat Syntocinon, tiga suntikan, dua jarum, satu kotak plester, satu kotak kaa steril, kapas putih, 7 pcs forcep jaringan, tiga psc forcep penjepit, dua bungkus infusion, satu pcs scalpel atau pisau bedah medis, tiga gagang pisau, 18 pcs kelm atau penjepit, 3 pcs bak instrument, 4 obat lidocaine atau obat bius, dua obat andalon, dua jarum infus, satu kulf cairan infus, dua jarum dan benang jahit serta empat alcohol swab.

Dilanjutkan Kapolres dalam rilisnya, menurut pengakuan SP, alat ini digunakan untuk melaksanakan praktik aborsi illegal itu.

“Kami gali lagi keterangan dari SP, ternyata SP ini sudah melakukan sekitar 9 kali kegiatan aborsi secara illegal,” tegasnya.

Kelurahan Sebengkok Dilalap Api, Wali Kota Tarakan Khairul: 37 Rumah dan 67 KK Terdampak Kebakaran

Dari sana, SP diamankan tim dan dibawa ke Polres Tarakan. SP dipersangkakan Pasal 75 juncto Pasal 194 UU RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.

“Atau juga Pasal 64 juncto Pasal 83 UU RI Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga kesehatan. Atau juga Pasal 299 ayat satu KUHPidana,” pungkasnya. (*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved