Sejarah Halloween yang Identik dengan Kostum Hantu dan Labu Diukir, Diperingati Setiap 31 Oktober
Sejarah Halloween yang selalu dirayakan setiap 31 Oktober, identik dengan mengenakan kostum hantu serta labu yang diukir.
TRIBUNKALTARA.COM - Sejarah Halloween yang selalu dirayakan setiap 31 Oktober, identik dengan mengenakan kostum hantu serta labu yang diukir.
Pada 2021 ini, perayaan Halloween jatuh pada hari Minggu.
Dikutip dari britannica.com, Halloween adalah hari libur yang menandai hari sebelum hari raya All Saints yang dirayakan di gereja-gereja Barat.
Di sebagian besar Eropa dan Amerika Utara, perayaan Halloween sebagian besar bersifat non-religius.
Sejarah Halloween
Dikutip dari history.com, Halloween adalah hari libur yang dirayakan setiap tahun pada tanggal 31 Oktober.
Tradisi ini berasal dari festival Samhain.
Baca juga: Sejarah Hari Stroke Sedunia atau World Stroke Day Setiap 29 Oktober, Simak Cara Memperingatinya
Samhain merupakan festival keagamaan berasal dari tradisi Celtic kuno yang telah ada sejak 2000 tahun lalu.
Saat festival Samhain, masyarakat akan menyalakan api unggun dan mengenakan kostum untuk mengusir hantu.
Mereka akan menyalakan api unggun suci yang besar, di mana orang-orang berkumpul untuk membakar tanaman dan hewan sebagai pengorbanan kepada dewa Celtic.
Kostum yang mereka kenakan terdiri dari kepala dan kulit binatang.
Setelah perayaan selesai, mereka akan menyalakan kembali api untuk melindungi diri dari musim dingin.
Pada 43 Masehi, Kekaisaran Romawi telah menaklukkan sebagian besar wilayah Celtic.
Selama 400 tahun mereka memerintah tanah Celtic, dua festival asal Romawi digabungkan dengan perayaan tradisional Samhain.
Pertama adalah Feralia, hari di akhir Oktober ketika orang Romawi secara tradisional memperingati meninggalnya orang mati.
Kedua adalah hari untuk menghormati Pomona, dewi buah dan pohon Romawi.
Pada abad ke-9, pengaruh Kekristenan telah menyebar ke tanah Celtic.
Pada tahun 1000 M, gereja menjadikan 2 November sebagai Hari Semua Jiwa, hari untuk menghormati orang mati.
Baca juga: Sejarah Hari Sumpah Pemuda dan Ikrarnya, Diperingati Setiap 28 Oktober sejak 1928
Hari Semua Jiwa dirayakan mirip dengan Samhain, dengan api unggun besar, parade, dan berpakaian seperti orang suci, malaikat, dan setan.
Perayaan All Saints' Day juga disebut All-hallows atau All-hallowmas dari bahasa Inggris Tengah Alholowmesse yang berarti All Saints' Day.
Selain itu malam sebelum All Saints, malam tradisional Samhain mulai disebut All-Hallows Eve dan akhirnya menjadi Halloween.
Pada paruh kedua abad ke-19, perayaan Halloween mulai populer di Amerika.
Hal itu dikarenakan banyak imigran baru, sebagian orang Irlandia yang membantu menjadikan perayaan ini populer secara nasional.
Meminjam dari tradisi Eropa, orang Amerika mulai mengenakan kostum dan pergi dari rumah ke rumah meminta makanan atau uang.
Peristiwa ini yang akhirnya menjadi tradisi 'trick-or-treat'.
Trick-or-treat adalah cara yang relatif murah untuk berbagi perayaan Halloween.
Beberapa keluarga juga bisa mengganti trick-or-treat dengan memberikan hadiah kecil kepada anak-anak tetangga.
Orang Amerika menghabiskan sekitar $6 miliar per tahun untuk Halloween, menjadikannya hari libur komersial terbesar kedua di negara itu setelah Natal.
Kembali dikutip dari britannica.com, pesta Halloween sering kali menyertakan permainan seperti bobbing untuk apel, mungkin berasal dari perayaan Romawi di Pomona.
Simbol lain perayaan Hallowen adalah jack-o'-lantern, labu yang diukir menjadi wajah iblis dan dinyalakan dengan lilin di dalamnya.
(Tribunnews.com/Fajar/Tio)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sejarah Halloween 31 Oktober Lengkap Beserta Link Twibbon untuk Diunggah di Medsos