Berita Kaltara Terkini

Geliat Ekonomi Terdampak Corona, Bapenda Kaltara Sebut Pendapatan Sektor Pajak Daerah Belum Maksimal

Geliat ekonomi terdampak Covid-19 atau virus corona, Bapenda Kaltara sebut pendapatan sektor pajak daerah belum maksimal.

Freepik.com
Ilustrasi ekonomi Indonesia resmi resesi, bagaimana dampaknya ke masyarakat. Freepik.com 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Geliat ekonomi terdampak Covid-19 atau virus corona, Bapenda Kaltara sebut pendapatan sektor pajak daerah belum maksimal.

Pihak Badan Pendapatan Daerah atau Bapenda Kaltara menyampaikan bahwa geliat ekonomi di Kaltara belum maksimal.

Menurut Pelaksana Tugas Kepala Bapenda Kaltara Sugiatsyah, geliat ekonomi yang belum maksimal ini adalah dampak pandemi Covid-19, yang menyebabkan daya beli masyarakat masih rendah.

Baca juga: Kepala BPN Bulungan Sebut PTSL Tahun 2021 Capai Target 6.204 Bidang Tanah

Ia menerangkan, bila geliat ekonomi sudah tinggi, maka akan diikuti dengan terpenuhnya target pajak daerah, seperti halnya target pajak bahan bakar kendaraan bermotor atau PBBKB.

Namun, realisasi PBBKB hingga triwulan tiga 2021 baru mencapai 66,91 persen atau sebesar Rp136.163.671.753 dari target sebesar Rp203.500.000.000.

"Memang daya beli ini berpengaruh terhadap pajak, kami perhatikan daya beli tidak juga tinggi, tapi ekonomi ini ada geliatnya lah," kata Sugiatsyah, Senin (1/11/2021).

"Karena kalau daya beli meningkat, geliat ekonomi tinggi, target pajak kita tercapai," tambahnya.

Belum menggeliatnya ekonomi juga dapat dilihat dari catatan BPS Kaltara.

Di mana pada bulan Oktober 2021, BPS Kaltara mencatat, inflasi di Kaltara sebesar 0,49 persen.

Menurut Kepala BPS Kaltara Tina Wahyuftri, inflasi ini disumbangkan oleh kelompok pengeluaran transportasi.

Baca juga: Realisasi Belanja Sudah 51,1 Persen, Kepala BKAD Kaltara Denny Harianto: Satu Bulan Terakhir Gas Pol

"Salah satu andilnya itu dari transportasi, seperti di Tarakan itu sampai 0,76 persen dan di Tanjung Selor 0,01 persen," kata Tina Wahyufitri.

Berdasarkan catatan BPS Kaltara, inflasi di bulan Oktober ini adalah yang pertama terjadi sejak terakhir kali pada bulan Mei lalu, di mana pada sebelumnya, yakni pada Juni, Juli, Agustus dan September, Kaltara selalu mencatatkan deflasi.

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi

Sumber: Tribun Kaltara
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved