Berita Nasional Terkini

Efek Domino Andika Perkasa jadi Panglima TNI, Selain Kursi KSAD, Hadi Tjahjanto Dapat Jabatan Baru?

Teka-teki efek domino Jenderal Andika Perkasa jadi Panglima TNI, selain kursi KSAD, Marsekal Hadi Tjahjanto dapat jabatan baru?

Kolase TribunKaltara.com / Tribunnews/Jeprima dan Puspen TNI
Jenderal TNI Andika Perkasa dan Marsekal Hadi Tjahjanto. (Kolase TribunKaltara.com / Tribunnews/Jeprima dan Puspen TNI). 

TRIBUNKALTARA.COM - Teka-teki efek domino Jenderal Andika Perkasa jadi Panglima TNI, selain kursi KSAD, Marsekal Hadi Tjahjanto dapat jabatan baru?

Jabatan Panglima TNI segera berganti dari Marsekal Hadi Tjahjanto ke Jenderal Andika Perkasa.

Tetapi spekulasi lain muncul sebagai efek domino Jenderal Andika Perkasa jabat Panglima TNI.

Kursi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yang ditinggalkan Jenderal Andika Perkasa bakal kosong.

Nama-nama Jenderal TNI yang masuk bursa calon KSAD mulai mencuat ke permukaan.

Tetapi tak cuma kursi KSAD yang ikut terimbas.

Marsekal Hadi Tjahjanto juga dikabarkan bakal mendapat jabatan baru meski sudah pensiun sebagai TNI.

Rumor Marsekal Hadi Tjahjanto mendapat jabatan baru mencuat seiring gencarnya isu reshuffle kabinet.

Berikut efek domino setelah Jenderal Andika Perkasa jadi calon Panglima TNI.

Baca juga: Profil Jenderal TNI Andika Perkasa, KSAD yang Ditunjuk Presiden Jokowi Jadi Calon Panglima TNI

Calon KSAD

Menyadari kursi KSAD akan lowong, Jenderal Andika Perkasa sempat berkomentar terkait pengganti dirinya.

Mengenai nama KSAD penggantinya, Andika Perkasa mengaku tidak mengetahui.

Menurutnya, KSAD pengganti dirinya merupakan kewenangan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Jenderal Andika Perkasa pun menegaskan jika mendukung semua calon KSAD.

"Saya tidak tahu, biar Presiden (yang menentukan), kan kewenangan Presiden," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (6/11/2021), dikutip dari YouTube Kompas TV.

"Saya mendukung semuanya," lanjut Jenderal Andika Perkasa.

Hingga kini, belum diketahui siapa nama yang akan menggantikan Andika Perkasa sebagai KSAD.

Tetapi ada dua nama Jenderal kuat yang disebut berpeluang menjadi KSAD.

Dua nama tersebut yakni Pangkostrad, Letjen Dudung Abdurachman dan Kasum TNI, Letjen Eko Margiyono.

Berdasarkan UU TNI, calon kepala staf angkatan termasuk KSAD, diusulkan oleh Panglima TNI untuk ditetapkan oleh Presiden.

Setidaknya ada enam perwira TNI berpangkat Letnan Jenderal (letjen) saat ini yang berpeluang menjadi KSAD.

Hal ini diungkap anggota Komisi I DPR Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), TB Hasanuddin.

"Menjadi menarik ya ini ada enam letnan jenderal ya, yang pertama itu adalah Letjen Bhakti Agus, beliau adalah Wakasad," kata TB Hasanuddin.

Baca juga: Reaksi KSAL Yudo Margono, Jenderal Andika Perkasa Segera jadi Panglima TNI Gantikan Marsekal Hadi

"Kemudian, Letjen Dudung beliau adalah Pangkostrad. Kemudian ada Letjen Joni beliau adalah Kabais TNI. Ada Letjen Teguh Arif beliau itu sekarang menjadi Komandan Pusat Teritorial. Kemudian ada Letjen Arif Rahman beliau sekarang adalah Danpussenif, Letjen Eko sebagai Kasum TNI. Jadi ada enam," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/11/2021).

Namun, politisi PDIP ini menilai peluang Bhakti Agus dan Dudung Abdurachman dianggap lebih besar karena jabatan yang mereka emban.

"Dari ini seperti apa tradisinya sekarang, biasanya ya KSAD itu adalah mereka yang bintang 3 diangkat dari Wakasad atau Pangkostrad.

Itu yang sudah-sudah seperti itu," kata TB Hasanuddin.

Marsekal Hadi Tjahjanto Diprediksi Masuk Kabinet

Pengamat politik, Arya Fernandes memprediksi Marsekal Hadi Tjahjanto yang memasuki masa pensiun, akan masuk ke dalam kabinet Presiden Jokowi.

"Mungkin selang satu sampai dua hari mungkin ada pelantikan Panglima TNI baru, dan dugaan saya Reshuffle, saya tidak tahu persisnya tapi mungkin dilakukan dalam waktu yang relatif tidak lama," katanya dalam tayangan Youtube Kompas TV, Senin (8/11/2021).

Bahkan, Arya Fernandes menilai Hadi Tjahjanto akan meramaikan bursa reshuffle kabinet Indonesia Maju untuk menggantikan Kepala Staf Presiden atau KSP Moeldoko.

"Mungkin juga ada KSP, karena kalau kita lihat spot ini memang disiapkan sebagai suatu lingkaran terdekat Pak Jokowi.

Untuk memberikan rekomendasi strategis terhadap kebijakan penting dalam pemerintahan," kata Arya yang juga peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS).

Baca juga: Disetujui DPR RI, Kapan Presiden Joko Widodo Melantik Jenderal Andika Perkasa jadi Panglima TNI?

Arya menilai posisi KSP sudah tepat bagi Hadi Tjahjanto, sebab posisi untuk menggantikan menteri koordinator sulit tergantikan.

Pertama, ada Menko Polhukam Mahfud MD, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko PMK Muhadjir Effendy, dan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

"Kalau kita lihat di posisi menko saya lihat sudah tidak bisa digeser. Saya kira itu formasi yang sudah cukup pas, agak susah digeser," ujarnya.

Kapan pelantikan Andika Perkasa jadi Panglima TNI?

DPR RI telah memberikan persetujuan kepada Jenderal Andika Perkasa untuk menjadi Panglima TNI dalam rapat paripurna, Senin, (8/11/2021).

Kini menantu AM Hendropriyono itu tinggal menunggu pelantikannya sebagai Panglima TNI oleh Presiden Jokowi untuk menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan memasuki masa pensiun.

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan pihaknya belum menjadwalkan kapan pelantikan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI.

"Belum" singkat Heru.

Menurutnya pelantikan Andika Perkasa menunggu terbitnya Keputusan Presiden (Keppres) mengenai pergantian Panglima TNI terlebih dahulu.

"Proses Keppres dulu," katanya.

Baca juga: PROFIL Diah Erwiany, Istri Calon Tunggal Panglima TNI Andika Perkasa, Putri Jenderal Baret Merah

Sebelumnya Kepala Staf Presiden Moeldoko memastikan bahwa pelantikan Andika Perkasa sebagai Panglima TNI akan sesuai dengan ketentuan.

Masih ada waktu hingga akhir November untuk melantik Jenderal bintang empat tersebut.

"Semua sudah dihitung pasti itu akan terpenuhi persyaratan-persyaratan itu tetapi tradisi yang berjalan di TNI selama ini," kata Moeldoko akhir pekan lalu.

Berdasarkan tradisi di TNI, masa pensiun tidak harus persis sesuai dengan tanggal lahir, namun diberi waktu hingga habis bulan.

Misalnya apabila tanggal lahir Panglima TNI pada tanggal 10 November, maka serah terima jabatan di usia pendian tidak harus pada 10 November.

Serah terima bisa dilakukan hingga akhir November.

"Pada saat seseorang lahir pada bulan November bisa awal November,bisa pertengahan November biasanya diberi waktu hingga 1 Desember, melakukan pergantian. Itu yang berjalan selama ini, jadi tidak pas hari lahirnya itu langsung serah terima, tidak seperti itu. Karena tradisi yang berjalan ya selama ini yang dilakukan di TNI seperti itu sehingga tidak ada lagi istilah kekosongan," pungkasnya.

(*)

(TribunKaltara.com / Cornel Dimas Satrio K)

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Isu Reshuffle Muncul Jelang Pelantikan Panglima TNI, Hadi Tjahjanto Diprediksi Masuk Kabinet, https://www.tribunnews.com/nasional/2021/11/08/isu-reshuffle-muncul-jelang-pelantikan-panglima-tni-hadi-tjahjanto-diprediksi-masuk-kabinet?page=all.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Daryono
dan
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Andika Perkasa Mengaku Tak Tahu soal KSAD Penggantinya: Kewenangan Presiden, Saya Dukung Semua, https://www.tribunnews.com/nasional/2021/11/07/andika-perkasa-mengaku-tak-tahu-soal-ksad-penggantinya-kewenangan-presiden-saya-dukung-semua?page=all.
Penulis: Nuryanti
Editor: Whiesa Daniswara
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved