Berita Bulungan Terkini

Mampu Hasilkan 120 Kg Per Pekan, Nasrullah Petani Jambu Klutuk di Bulungan Ingin Tekan Buah Import

Bisa hasilkan 120 kilogram per pekan, Nasrullah petani jambu klutuk di Bulungan ingin tekan buah import.

Penulis: - | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/GEORGIE SENTANA HASIAN SILALAHI
Muhammad Nasrullah petani buah Jambu Organik Selimau (JOS) di Selimau 2, Kelurahan Tanjung Selor Timur, Kecamatan Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara. (TRIBUNKALTARA.COM/GEORGIE SENTANA HASIAN SILALAHI). 

TRIBUNKALTARA.COM, BULUNGAN - Bisa hasilkan 120 kilogram per pekan, Nasrullah petani jambu klutuk di Bulungan ingin tekan buah import.

Muhammad Nasrullah petani buah Jambu Organik Selimau (JOS) di Selimau 2, Kelurahan Tanjung Selor Timur, Kecamatan Tanjung Selor, Bulungan, Kaltara mampu menghasilkan 100-120 kilogram per pekan.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Kaltara 14 November 2021, Seluruh Wilayah Bulungan Cerah Berawan, Hujan Petir Malam 

Ada tiga jenis jambu dibudidayakan, di kebun milik Muhammad Nasrullah, yakni jenis Jambu Hongpaus, Kristal Merah, dan Getas Merah.

"Kalau jambu Hongpaus harganya 30 ribu, jambu Kristal Merah 30 ribu, lalu Getas Merah 25 ribu. Dalam 1 minggu bisa 2 kali panen raya bahkan pernah dapat pesanan dari Malinau dan Nunukan," ucapnya Minggu (14/11/2021).

Muhammad Nasrullah petani buah Jambu Organik Selimau (JOS) di Selimau 2, Kelurahan Tanjung Selor Timur, Kecamatan Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara.
(TRIBUNKALTARA.COM/GEORGIE SENTANA HASIAN SILALAHI).
Muhammad Nasrullah petani buah Jambu Organik Selimau (JOS) di Selimau 2, Kelurahan Tanjung Selor Timur, Kecamatan Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara. (TRIBUNKALTARA.COM/GEORGIE SENTANA HASIAN SILALAHI). (TRIBUNKALTARA.COM/GEORGIE SENTANA HASIAN SILALAHI)

Lebih lanjut ia mengatakan ingin buah lokal Kabupaten Bulungan bisa bersaing dengan produk import.

"Karena banyak buah impor yang selama ini beredar di Bulungan sehingga saya ingin bercocok tanam buat buah jambu organik asli produk lokal, bahkan saat ini banyak yang beli karena ditengah pandemi Covid-19 untuk kebutuhan orang sakit tertentu seperti buat imun, kurang darah," ujarnya.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Kabupaten Bulungan Sabtu13 November 2021, Tiga Wilayah Ini Cerah Berawan Siang Hari

Diketahui pria yang telah memulai bertani sejak 2017 mengolah lahan rawa dengan luas panjang ke belakang 50×200 meter itu hanya memperkerjakan 3 orang.

"Dulu saya sendiri kerjakan, yang penting ada tanaman tumbuh selama 1 tahun dan sekarang sudah dibantu istri dan satu kerabat membantu buat bercocok tanam, kasih pupuk, dan bantu metik buah, dan makin semangat olah lahan-lahan lainnya," ucapnya.

Ia melanjutkan bahwa selama 4 tahun bercocok tanam buah lokal, selalu menggunakan pupuk kompos olahan sendiri.

"Pakai bahan pupuk kohe kambing, campur air cucian beras, air tebu, kulit bawang merah, ini sangat ampuh buat perangsang buah agar dapat bertumbuh maksimal," ucapnya.

Baca juga: Pemkab Bulungan Buka Seleksi 11 JPT Pratama Kosong, Ketua Pansel: Menindaklanjuti Surat Edara KASN

Asrul (Sapaan Akrabnya) dahulu merupakan Chef kapal pesiar sebelum jadi petani Jambu lokal.

"Dulu saya sempat bekerja jadi chef kapal pesiar bayuwana, kantornya ini bergerak bidang jasa travel pariwisata, di Balikpapan, bersama rekanan lokal, kemudian di Antoni Travel pernah tugas di Brunei, Singapura," ucapnya.

Penulis : Georgie Sentana Hasian Silalahi

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved