Total Ada 23 Jiwa Terdampak Musibah Kebakaran, Warga Desa Malinau Kota Buka Posko Bantuan

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Hasil pendataan perangkat Desa Malinau Kota, total 23 jiwa terdampak akibat musibah kebakaran Jumat malam (19/11/2021).

Total 7 keluarga terdampak yang terdiri dari 23 jiwa kehilangan hunian akibat musibah kebakaran di Jalan AMD, RT 20 Desa Malinau Kota.

Berdasarkan keterangan Ketua RT 20 Desa Malinau Kota, Haris, ada 4 bangunan ludes dilalap api.

Baca juga: Damkar Beber Dugaan Penyebab Kebakaran di Malinau Kota, 4 Keluarga Terdampak Sementara Mengungsi

Pihaknya kini membuka Posko Peduli Bencana kebakaran untuk menggalang donasi bagi korban terdampak peristiwa tersebut.

"Data hingga malam tadi, ada 4 rumah, 1 kontrakan tiga pintu yang terbakar. Jumlah korban terdampak 7 KK terdiri dari 23 jiwa," ujarnya, Sabtu (20/11/2021).

Baca juga: Kobaran Api Berhasil Dipadamkan, Kebakaran di Malinau Kota Lalap 4 Bangunan Rumah Warga

Tidak ada korban jiwa dilaporkan dalam kejadian tersebut. Dan, prakiraan total kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

"Korban terdampak ada 7 KK, 23 jiwa. ada Dewasa 16 orang, 5 anak-anak, seorang Bayi dan seorang Lansia," katanya.

Warga Desa Malinau Kota sementara ini menggalang donasi bagi keluarga terdampak. Bantuan dapat disalurkan Posko RT 20, Desa Malinau Kota berhampiran lokasi kejadian.

Berdasarkan pendataan aparat Desa, rincian kerugian dan jumlah keluarga terdampak dijabarkan sebagai berikut :

Bangunan 4 unit rumah, 1 kontrakan 3 pintu. Keluarga terdampak sebanyak 7 KK, 23 jiwa dengan rincian:

Baca juga: Update Kebakaran di Malinau, Diduga Korsleting Listrik, Api Berasal dari Belakang Permukiman Warga

- Laki-laki : 9 jiwa

- Perempuan : 7 jiwa

- Anak laki-laki : 2 jiwa

- Anak perempuan : 3 jiwa, dan

- Lansia 1 jiwa dan bayi 1 jiwa

Baca juga: Wilayah Bulungan Berbukit Potensi Terjadi Tanah Longsor & Kebakaran Hutan, Warga Diimbau Waspada

Diantara jenis kebutuhan yang paling dibutubkan korban terdampak meliputi, bahan-bahan makanan/minuman, pakaian layak pakai, dan kebutuhan sandang pangan bagi anak-anak dan bayi.

(*)

Penulis : Mohammad Supri