Berita Daerah Terkini

Macan Tutul Liar Muncul di Tempat Pembuangan Sampah di Kuningan, Desa Beri Pemahaman Keselamatan

Macan tutul liar terlihat muncul di Tempat Pembuangan Sampah Akhir ( TPSA), di Kuningan, Jawa Barat, aparat desa beri pemahaman soal keselamatan.

Istimewa / tangkapan layar
Foto tangkapan layar video macan tutul di atas pohon di Kuningan, Kamis (18/11/2021). 

'"Jadi, satwa (harimau) yang satunya tadi pagi, terpaksa ditembak dengan peluru tajam, perilakunya sudah muncul sifat liarnya, sudah mengancam keselamatan personel di lapangan, dan setelah ditembak dengan obat bius tidak mempan,” ungkap Sadtata di konfirmasi Tribun Pontianak, Sabtu 6 Februari 2021.

Dua Harimau Lepas di Singkawang Sudah Tertangkap, Kepala BKSDA Kalbar Ucap Syukur

“Kemudian, harimau itu juga sudah memangsa koleksi satwa yang lain, sudah tahu caranya berburu, oleh sebab itu dilakukan eksekusi," ungkapnya.

Ia menjelaskan, proses eksekusi yang dilakukan tersebut sudah berjalan sesuai prosedur yang ada.

"Kita tetap mengutamakan keselamatan jiwa manusia, keselamatan manusia nomor satu, dan bila kita bertemu satwanya, akan kita usahakan dengan pembiusan. Namun, bila tidak memungkinkan, tidak dapat dilakukan dan membahayakan masyarakat atau tim maka akan kita akan eksekusi, seperti itu prosedurnya," tuturnya.

Terkait tubuh harimau yang telah dieksekusi, dikatakan Sadtata, pihaknya masih akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak.

Lebih lanjut, Kapolresta Singkawang, AKBP Prasetiyo Adhi Wibowo menyampaikan, proses penangkapan dua ekor harimau lepas mengedepankan proses pembiusan.

Namun, ketika pembiusan tidak berdampak maksimal, dan keselamatan anggota di lapangan membahayakan, maka penindakan pun akan di lakukan dengan terukur.

"Kami pada prinsipnya tetap mengedepankan proses pembiusan untuk melumpuhkan harimau tersebut. Namun ketika memang sudah tidak mampu atau membahayakan, maka dilakukan penindakan," jelasnya.

Kapolres Singkawang Ungkap Alasan Tembak Mati Harimau Benggala Koleksi Kebun Binatang Sinka Zoo

Pawang Tewas Diterkam

Pawang harimau Sinka Zoo, Agus Alfian menceritakan, dirinya yang pertama melihat jenazah temannya yang diterkam harimau.

"Yang pertama lihat jenazah itu saya, jenazah itu dia telungkup di jembatan gertak, dan di sekitar itu ada bercak-bercak darah, dan dari situ saya lihat ada yang diserang. Tapi posisinya ini arahnya berlawanan dari lokasi jebolnya (kandang-red), Jebolnya sebelah sini, dia (harimau-red) larinya sebalah sana," ujarnya, Sabtu 6 Februari 2021.

Ia mengungkapkan, bahwa harimau di kebun binatang itu seluruhnya berjumlah sembilan ekor.

Mereka terdiri dari lima ekor jantan dan empat ekor betina.

Dua ekor harimau yang lepas ini bernama Eka dan Tora, Eka berusia sekira 2 tahun, dan Tora berusia sekira 1,6 tahun.

Dengan lepasnya 2 ekor harimau itu, ia mengaku sangat resah dan turut bertanggung jawab karena dirinyalah yang sehari-hari mengurus harimau tersebut.

Ia menegaskan, tidak akan beranjak dari lokasi hingga kedua harimau yang lepas dapat ditangkap oleh petugas.

"Saya sangat resah harimau ini belum di tangkap, karena itu peliharaan saya, tanggung jawab saya, kalau belum tertangkap, saya belum bisa apa-apa”.

“Dan kalau belum bisa di tangkap itu sangat berbahaya bagi lingkungan sekitar sini. Saya akan tetap di sini sampai si Tora ini tertangkap," ungkapnya.

Sebelum Dilumpuhkan, Eka Harimau Singka Zoo Sempat Pasang Posisi Menyerang Petugas 

Pengurus Sinka Zoo, Elka membeberkan pawang kebun binatang tewas diterkam harimau yang lepas dari kandang.

Jumlah harimau yang lepas tersebut sebanyak dua ekor.

Harimau milik Kebun Binatang Sinka atau Sinka Zoo tersebut lepas, pada Jumat 5 Februari 2021.

Elka menceritakan, meski telah lepas dari kandangnya, kedua harimau tersebut masih terpantau di dalam area Sinka Zoo.

Namun, satu diantara pawang harimau masih berusaha mencegah kedunya kabur.

"Pawang sudah berusaha untuk mencegahnya, namun pawang tersebut ikut diserang oleh harimau hingga tewas," kata Elka kepada wartawan, Jumat 5 Februari 2021.

Dijelaskan Elka, kejadian lepasnya dua ekor harimau tersebut akibat faktor alam.

Hujan deras yang mengguyur selama beberapa hari mengakibatkan longsor di kawasan Sinka Zoo, Singkawang, Kalimantan Barat.

"Hujan yang mengguyur selama beberapa hari terakhir mengakibatkan longsor di dekat kandang harimau”.

“Longsor tersebut akhirnya menyebabkan lobang yang cukup besar di kandang harimau, dan akhirnya dua harimau kabur," terangnya.

(*)

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved