Berita Kaltara Terkini

SOA untuk Krayan Habis, Disperindagkop Kaltara Klaim Stok Sembako Masih Banyak di Gudang Koperasi

Subsidi Ongkos Angkut atau SOA untuk Krayan habis, Disperindagkop Kaltara klaim stok sembako masih banyak di gudang koperasi.

TRIBUNKALTARA.COM / MAULANA ILHAMI FAWDI
Pesawat SAM Air saat berada di apron Bandara Tanjung Harapan, Tanjung Selor, pesawat ini adalah salah satu armada yang digunakan untuk melayani program subsidi ongkos angkut (SOA) untuk wilayah pedalaman dan perbatasan di Kaltara (TRIBUNKALTARA.COM / MAULANA ILHAMI FAWDI) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Subsidi Ongkos Angkut atau SOA untuk Krayan habis, Disperindagkop Kaltara klaim stok sembako masih banyak di gudang koperasi.

Program subsidi ongkos angkut (SOA) untuk wilayah Krayan Nunukan sudah terealiasi sepenuhnya.

Program yang berjalan sejak bulan Agustus lalu ini, mengandalkan angkutan pesawat untuk mengangkut bahan sembako bagi warga yang tinggal di wilayah Perbatasan RI-Malaysia.

Baca juga: Kaltara Nihil Kasus Baru Covid-19 karena Vaksinasi & Protokol Kesehatan, Ini Jawaban Jubir Satgas

Dengan adanya program SOA diharapkan harga-harga bahan sembako tidak terlalu mahal dan dapat dijangkau oleh masyarakat.

Namun di bulan November ini, program SOA untuk Krayan, Nunukan sudah berjalan 100 persen, artinya tidak akan ada lagi subsidi ongkos angkut untuk warga Krayan hingga akhir tahun nanti.

“SOA di Krayan sudah 100 persen sudah selesai, dari SAM Air dari armadanya sudah melaporkan kalau sudah 100 persen,” kata Pelaksana Tugas Kepala Disperindagkop Kaltara Hasriyani, Minggu (21/11/2021).

Kendati program SOA sudah selesai, pihaknya memastikan pasokan sembako bagi warga Krayan Nunukan tetap aman hingga akhir tahun.

Hal ini dikarenakan perdagangan perbatasan yang menggunakan koperasi sudah dibuka dan mampu memasok kebutuhan sembako.

Baca juga: Provinsi Kaltara Catatkan Nihil Kasus Baru, Dalam Sepekan Tidak Ada Kematian Akibat Covid-19

“Waktu awal lockdown Covid-19 kemarin 2020 Bupati Nunukan minta difasilitasi ke kementerian agar perdagangan perbatasan dibuka di Krayan,” katanya.

“Dan dari Ba'kelalan Sarawak, juga menunjuk koperasi agar bisa kerja sama dengan koperasi yang ditunjuk dari kita, lalu dari Februari 2021 itu sudah ada pengiriman barang dan itu berjalan,” ujarnya.

“Jadi kami pikir aman, dan kami pikir semua kebutuhan yang dari perdagangan perbatasan stoknya cukup,” tambahnya.

Kendati harga barang sembako dari koperasi perdagangan perbatasan lebih tinggi bila dibandingkan harga sembako dari program SOA, Hasriyani mengungkapkan yang terpenting ialah pasokan stok yang mencukupi.

Baca juga: Target 30.000 Dosis uintuk Kaltara, Pemkot Tarakan Pilih Warga Karang Anyar Divaksin, Ini Alasannya

“Memang harganya tidak sama dengan SOA, tapi masih bisa dijangkau masyarakat, karena gula yang Rp35.000 saja mereka beli, dan kalau tidak salah dari perbatasan itu harganya Rp22.000, kalau dari kita yang subsidi itukan Rp16.000 sampai Rp18.000,” terangnya.

“Dan itu gula juga masih menumpuk di gudangnya di sana,” tuturnya.

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi

Sumber: Tribun Kaltara
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved