Kisah Bule Amerika Nikahi Gadis Aceh, Mahar Emas Murni 15 Mayam dan Uang Tunai Rp 40 Juta
Viral pernikahan bule asal Amerika Serikat dengan gadis Aceh di Gampong Paya Peulawi, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur.
TRIBUNKALTARA.COM - Viral pernikahan bule asal Amerika Serikat dengan gadis Aceh di Gampong Paya Peulawi, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur.
Pria bule Benjamin Nobilio (41), dan gadis Aceh, Rita Zahara (22), Minggu (21/11/2021), melangsungkan resepsi pernikahan.
Saat pesta pernikahan, Muhammad Yusuf nama baru Benjamin Nobilio setelah memeluk Islam terlihat mengenakan pakaian adat Aceh Ulee Balang.
Demikian juga Rita Zahara yang tampil dalam balutan baju adat Tanoh Rencong.
Baca juga: 2 Hari Nihil Kasus Baru Covid-19 di Tana Tidung, Bagaimana Ketersediaan Bed di RSUD Akhmad Berahim?
Resepsi yang berlangsung meriah itu dihadiri ratusan tamu undangan dan keluarga besar mempelai wanita. Sementara keluarga Benjamin hanya menyaksikan acara tersebut melalui video call WhatsApp.
Akad nikah itu berlangsung sehari setelah warga Grand Island, Amerika Serikat (AS), memeluk agama Islam di Masjid Nurul Huda, Gampong Paya Peulawi, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, pada Sabtu (13/11/2021).
Prosesi pensyahadatan Benjamin dilakukan guru pengajian gampong tersebut, Tgk Ahmad Damanhuri.
Seusai mengucapkan dua kalimah syahadat, Benjamin Nobilio berganti nama menjadi Muhammad Yusuf.
Muhammad Yusuf pertama kali bertemu dengan Rita Zahara berawal dari tour guide (pemandu wisata) di Banda Aceh pada tahun 2019 lalu.
Waktu itu, Rita Zahara menjadi penerjemah bagi Benjamin.
Dalam kebersamaan mereka, pria Amerika ini mulai tertarik dengan ajaran agama Islam.
Hal tersebut tak lepas dari penjelasan yang diberikan oleh Rita Zahara terhadap pertanyaan yang diajukan oleh Benjamin.
Baca juga: Amankan Demo Plasma Sawit di Mara Satu, Polres Bulungan Kerahkan Ratusan Personel, Dibantu Brimob
Seperti diceritakan Rita Zahara, saat berada di Banda Aceh selama satu bulan untuk berwisata, Nobilio penasaran dengan dirinya yang menjadi penerjemah bahasa karena selalu makai hijab.
Apalagi, sambung Rita, ia selalu menghentikan aktivitas setiap kali azan berkumandang dan kemudian langsung mengerjakan shalat.
Saat itulah, Benjamin Nobilio mulai mencari tahu tentang Islam.