Berita Nasional Terkini
Inovatif di Masa Pandemi, Pengalaman Tana Tidung Jadi Rujukan Kebijakan Pemulihan Pembelajaran
Inovatif di masa pandemi Covid-19, Kemdikbudristek menggunakan pengalaman Tana Tidung sebagai rujukan kebijakan pemulihan pembelajaran.
Penulis: Rismayanti | Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM, JAKARTA – Inovatif di masa pandemi Covid-19, Kemdikbudristek menggunakan pengalaman Tana Tidung sebagai rujukan kebijakan pemulihan pembelajaran.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemdikbudristek, Anindito Aditomo mengatakan, pandemi Covid-19 telah menyebabkan kehilangan kemampuan belajar siswa (learning loss) yang serius.
Anindito memuji Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali karena melakukan berbagai kebijakan inovatif untuk memulihkan pembelajaran.
Program-program inovatif Bupati Ibrahim Ali, membuat Tana Tidung menjadi contoh daerah yang serius mengantisipasi learning loss.
Baca juga: Jelang PPKM Level 3 di Seluruh Indonesia, Bupati KTT Ibrahim Ali Tegaskan PNS tak Boleh Bepergian

Kemdikbudristek sendiri menggunakan pengalaman dari Tana Tidung sebagai rujukan kebijakan nasional.
Praktik baik kebijakan Bupati Ibrahim Ali dimasukkan ke dalam lima poin rekomendasi Kemdikbudristek untuk pemulihan belajar.
“Inovasi dari Tana Tidung ini diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain,” paparnya dalam video sambutan Hari Guru Nasional (HGN) 2021 untuk Kabupaten Tana Tidung, Rabu (01/12).
Lebih lanjut Anindito mengatakan, sekalipun Tana Tidung memiliki tantangan berat seperti wilayah yang luas, jangkauan internet yang terbatas, akses jalan yang belum merata, dan banyaknya keluarga yang belum memiliki handphone dan laptop, tapi respon Tana Tidung sungguh luar biasa.
Pemkab Tana Tidung mengadopsi kurikulum yang disederhanakan oleh pemerintah pusat.
“Ini menunjukkan komitmen untuk fokus pada pembelajaran yang lebih esensial,” tukasnya.
Baca juga: Pemda Tana Tidung Peringati HUT ke 50 Korpri, Bupati Ibrahim Ali: Profesionalitas Dalam Berkarya
Ia mengatakan Tana Tidung juga memfasilitasi terbentuknya tim fasilitator daerah yang bekerja sama dengan Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) dan Tanoto Foundation.
Tana Tidung juga melakukan adaptasi materi dari pusat agar lebih sesuai dengan konteks lokal, dan menguatkan kapasitas guru dalam melakukan pembelajaran yang sesuai tahap kemampuan siswa.
Anindito sangat mengapresiasi Tana Tidung karena melatih guru dan memberi kesadaran tentang pentingnya mengetahui tingkat kemampuan murid di awal pembelajaran dengan melakukan assessment diagnostik.

Pemerintah Tana Tidung juga memfasilitasi kolaborasi melalui KKG dan MGMP yang didukung komitmen anggaran dari pemerintah daerah.
“Hasilnya tidak berbohong, guru-guru Tana Tidung berhasil mengembalikan 10 persen siswa yang sempat tidak mengikuti pembelajaran. Sehingga partisipasi meningkat menjadi hampir 100 persen kembali,” tegasnya.