Pilpres 2024
Prediksi Pilpres 2024, Qodari: Cawapres Jadi Penentu Kemenangan, Ada Sandiaga Uno dan Erick Thohir
Menurut pengamat politik M Qodari, faktor penentu capres yang memenangkan Pilpres 2024 mendatang juga tergantung siapa calon wakilnya (cawapres).
Hal menarik lainnya dari hasil survei tersebut, lanjut Qodari bahwa posisi cawapres juga ternyata ada kelasnya.
Qodari kemudian membagi tiga kelas cawapres berdasarkan perolehan elektabilitasnya, yakni papan atas dengan peroleh 10 persen ke atas, papan tengah sekitar 5-10 persen, dan papan bawah kurang dari 5 persen.
Baca juga: Pamor Ganjar dan Anies Diprediksi Bakal Redup pada 2022, Hasil Survei masih Masuk 3 Besar Capres
Jika melihat hasil survei, maka posisi cawapres papan atas yaitu Sandiaga Uno 30,6 persen, Ridwan Kamil 13,2 persen, dan Erick Thohir 10,2 persen.
Selanjutnya, papan tengah Agus Harimurti Yudhoyono 9,3 persen dan Khofifah Indar Parawansa 6,0 persen. Kemudian papan bawah, Puan Maharani 4.4 persen, Airlangga Hartarto 3,8 persen.
“Jadi kalau melihat simulasi yang ada, posisi cawapres dari kelas papan atas yang dapat menambah perolehan suara pasangannya,” ujar Qodari
Dengan begitu, kata Qodari peta konstelasi bisa berubah karena melihat posisi cawapres ikut menyumbang suara.
Baca juga: Kalah di Pilpres 2019, Prabowo Subianto jadi Pembantu Terbaik Presiden Jokowi, Sandiaga Uno ke 2
“Jadi dengan survei ini bahwa ternyata posisi cawapres itu menentukan capres menjadi turun itu ketika berpasangan dengan cawapres papan bawah dan yang naik adalah nama-nama yang berpasangan cawapres papan atas,” ucap Qodari.
Qodari menambahkan, dari data survei yang ada menunjukkan bahwa nama Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, dan Erick Thohir masuk papan atas jajaran cawapres 2024 dan berpotensi membantu dongkrak suara pasangannya.
Disebutkan dalam survei dengan simulasi 3 nama, Prabowo Subianto memiliki elektabilitas 35,5 persen, Ganjar Pranowo 30 persen dan Anies Baswedan 23,7 persen.
Namun, jika dilakukan simulasi dengan pasangan cawapres konstelasi berubah.
Suara pasangan kandidat ada yang mengalami kenaikan bahkan ada yang turun.
Seperti Prabowo Subianto-Puan Maharani turun signifikan 6-8 persen dari 35,5 persen menjadi 29,6 persen dan 28,1 persen.
Ganjar Pranowo–Airlangga Hartarto turun sekitar 2,8 persen dari 30 persen jadi 28,8 persen sedangkan Anies Baswedan–Erick Thohir naik sekitar 4,5 persen dari 23,7 persen jadi 28,2 persen.
“Ada cawapres yang bisa menaikkan suara capres nya, pasangannya ada juga yang bisa menurunkan contoh yang bisa menaikkan itu adalah Erick Thohir,” ucapnya.
Lanjut Qodari, dari simulasi tiga pasangan di atas posisi cawapres di papan bawah berpotensi menggerogoti elektabilitas pasangannya.