Sejarah Antikorupsi Sedunia 9 Desember, Diperingati sebagai Kampanye Pemberantasan Korupsi
Sejarah Hari Antikorupsi Sedunia atau Anti Corruption World Day yang diperingati setiap 9 Desember.
TRIBUNKALTARA.COM - Sejarah Hari Antikorupsi Sedunia atau Anti Corruption World Day yang diperingati setiap 9 Desember.
Pada 9 Desember 2021, Hari Antikorupsi Sedunia jatuh pada Kamis esok.
Peringatan Hari Antikorupsi merupakan bentuk kampanye pemberantasan korupsi di seluruh dunia.
Korupsi menjadi musuh semua bangsa karena merugikan banyak orang.
Baca juga: Sejarah Hari Ibu Nasional 22 Desember, Mulai Tercetus pada 1928
Korupsi adalah fenomena sosial, politik dan ekonomi yang kompleks yang mempengaruhi semua negara.
Tindakan korupsi dapat merusak institusi demokrasi, memperlambat pembangunan ekonomi dan berkontribusi pada ketidakstabilan pemerintahan.
Dikutip dari laman Perserikatan Bangsa-Bangsa (PPB) atau United Nations, peringatan Hari Antikorupsi Sedunia menjadi bentuk penentangan terhadap segala tindak korupsi.
Majelis Umum mengadopsi Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Menentang Korupsi (UNCAC) dan meminta Sekretaris Jenderal menunjuk Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC) sebagai sekretariat untuk Konferensi Negara-Negara Pihak Konvensi, pada 31 Oktober 2003.
Majelis juga menetapkan 9 Desember sebagai Hari Antikorupsi Internasional, untuk meningkatkan kesadaran korupsi dan peran Konvensi dalam memerangi dan mencegahnya.
Konvensi ini mulai berlaku pada bulan Desember 2005.
Baca juga: Sejarah, Tema dan Logo Hari Disabilitas Internasional, Diperingati Tiap 3 Desember
Pemerintah, sektor swasta, organisasi non-pemerintah, media dan warga di seluruh dunia wajib bergabung untuk memerangi korupsi.
Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) dan Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC) berada di garis depan dalam upaya ini.
Baca juga: Wakil Ketua KPK Gembleng Peserta Diklatpimnas II Hapus Budaya Suap dan Korupsi
Hari Antikorupsi Sedunia 2021
Masih dikutip dari laman PBB, korupsi mempengaruhi semua bidang masyarakat.
Korupsi juga menyerang fondasi lembaga-lembaga demokrasi dengan mendistorsi proses pemilu, memutarbalikkan supremasi hukum dan menciptakan rawa-rawa birokrasi yang satu-satunya alasan keberadaannya adalah suap.