Terungkap Alasan Ada Juru Parkir di Minimarket 'Gratis Parkir', Ternyata dari Ormas Setempat
Terungkap alasan minimarket yang terpampang tulisan 'parkir gratis' namun tetap membayar parkir ke juru parkir.
Jika sudah begini, pihak Alfamart pun mengambil jalan tengah dengan tetap mengizinkan juru parkir tersebut bekerja, namun tak boleh memaksa menarik uang dari konsumen.
"Mereka minta nego seperti misalnya bolehlah mereka tetap menjaga parkir, tapi tidak boleh memaksa. Jika diberikan upah parkir, mereka boleh menerima, tapi kalau tidak dikasih, ya tidak boleh maksa," pungkas Budi.
"Kami ingin memberikan kenyamanan ke konsumen. Sebab, kita sudah melakukan pembayaran ke pemerintah daerah. Kita inginnya semua parkir-parkir di toko kami itu gratis," tutup dia.
Juru Parkir Marahi Konsumen
Sementara itu, baru-baru ini terjadi keributan antara konsumen swalayan di Kemayoran, Jakarta Pusat, dengan seorang juri parkir liar.
Konsumen bernama Mentari mengaku dicaci oleh juru parkir setelah memberikan uang Rp 2.000 dalam bentuk pecahan koin Rp 200 bekas kembalian di swalayan tersebut.
"Saya dicaci maki dengan kata-kata kasar, dengan menyebut alat kelamin pria, terus dia nyaris mau pukul dan narik motor saya," kata Mentari saat dihubungi, Kamis.
Ia mengatakan, juru parkir tersebut tetap ngotot tidak mau menerima uang receh tersebut.
"Karena tetap nolak, ya akhirnya ditukar dengan uang kertas Rp 2.000. Tapi habis itu saya tetap dimaki dengan bahasa kasar, dia nyaris mukul dan berusaha narik motor," ujar karyawan swasta ini.
Usai kejadian itu, Mentari langsung melapor ke Polsek Kemayoran.
Polisi kemudian mengamankan juru parkir tersebut.
Kepada polisi, jukir tersebut mengaku bahwa uang hasil parkir disetorkan kepada ketua organisasi masyarakat di wilayah Kemayoran. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Manajemen Alfamart Kuasai Lahan Parkir, tapi Harus Nego dengan Jukir Liar dan Ormas"