Berita Nasional Terkini
Kasus Omicron di Indonesia Bertambah, 4 Orang Terdeteksi Sepulang dari Luar Negeri tanpa Gejala
Kasus varian Omicron di Indonesia terus bertambah, setelahkasus pertama, yakni petugas kebersihan di Wisma Atlet, 4 0rang terdeteksi dari luar negeri.
TRIBUNKALTARA.COM, JAKARTA – Kasus varian Omicron di Indonesia terus bertambah, setelahkasus pertama, yakni petugas kebersihan di Wisma Atlet, 4 0rang terdeteksi sepulang dari luar negeri.
Hingga ini, kasus Covid-19 varian baru, yakni varian Omicron di Indonesia berjumlah 5 orang.
Dua tambahan kasus terbaru dilaporkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merupakan pelaku perjalanan dari luar negeri.
Hasil Whole Genome Sequencing (WGS) kedua pelaku perjalanan diketahui pada Senin (21/12/2021) dari pemeriksaan pada sehari sebelumnya.
Baca juga: Omicron Diklaim Menular Sangat Cepat, Simak Cara agar Terhindar dan Tak Tertular Virus Ini
Menurut Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, meski hasil WGS positif, namun seluruh pasien yang terbukti terinfeksi Omicron itu tak satu pun yang menunjukkan gejala Corona.
”Sudah lima orang terdeteksi dan semua tidak bergejala," kata Nadia dalam keterangannya, Rabu (22/12/2021).
Sementara hasil penelusuran tim dari Kemenkes, petugas kebersihan yang terpapar Omicron diduga kuat tertular dari penghuni Wisma Atlet yang baru tiba melakukan perjalanan dari luar negeri.
Seperti diketahui, varian yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan itu berdasarkan sejumlah penelitian sementara memang menunjukkan penyakit dengan gejala lebih ringan bahkan cenderung tak bergejala.
Di Indonesia sendiri kasus varian Omicron pertama ditemukan pada seorang petugas kebersihan di RSD Wisma Atlet berinisial N.
Kemudian kasus kedua pada pria berinisial IKWJ, 42, yang tiba dari Amerika Selatan.
Lalu pria berinisial M, 50, yang baru tiba dari Inggris.
Adapun dua kasus teranyar berasal dari WNI yang baru datang London, Inggris.
Baca juga: Terungkap, Petugas Kebersihan Wisma Atlet Terpapar Omicron Diduga Tertular dari WNI Asal Nigeria
Hingga saat ini, kedua pasien tersebut masih berada di Wisma Atlet.
Keduanya menurut Nadia masih positif lantaran belum saatnya pemeriksaan PCR kembali.
Selain 5 kasus tersebut, Kemenkes juga melaporkan masih ada 11 kasus probable Omicron yang kini menunggu hasil WGS.
“Saat ini mereka sedang menjalani karantina di Wisma Atlet, Jakarta,” katanya.
Nadia mengatakan, seiring bertambahnya penemuan kasus Omicron, pengetatan di pintu masuk ke Indonesia juga terus diperketat, terutama di perbatasan laut, dan darat.
Nadia mengatakan, positivity rate di pintu masuk laut dan darat 10 kali lebih tinggi daripada di udara.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk mengurangi mobilitas dan tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan.
“Kesadaran diri dan menahan keinginan berpergian harus dilakukan. Menjelang hari natal dan tahun baru alangkah lebih baik tidak melakukan perjalanan.
Baca juga: Ciri & Gejala Virus Corona Varian Omicron, Waspada sudah Masuk ke Indonesia, Simak Cara Mencegahnya
Saya meminta masyarakat untuk bekerja sama mencegah penularan virus Covid-19 dengan menahan diri tidak berpergian,” ucapnya.
Terpisah, anggota DPR RI Guspardi Gaus meminta pemerintah agar lebih waspada dan segera mengambil sikap tegas serta cepat untuk menyikapi kondisi kekinian usai ditemukan varian Omicron di Indonesia yang telah terdeteksi sebanyak 5.
Menurutnya, pemerintah jangan sampai kecolongan dan harus meningkatkan kewaspadaan, supaya varian Omicron tidak menyebar dengan cepat.
"Mestinya, kita kan sudah siap. Tidak seperti persiapan kita ketika menghadapi varian Delta. Kita harapkan satgas mampu mengkanalisasi kasus Omicron ini sehingga tidak meluas.
Pemerintah diharapkan segera mengubah kebijakan dengan melakukan pengetatan aturan arus orang dalam menyambut masa libur Natal dan Tahun Baru,” ujar Guspardi dalam keterangannya, Rabu (22/12/2021).
Menurut Guspardi, jika memungkinkan larangan mudik menjadi salah satu cara antisipasi agar varian ini tidak cepat menyebar.
Karena ada potensi kerumunan yang besar, liburan natal itu momentum untuk pulang kampung merayakan hari besar keagamaan, itu harus diantisipasi.
Ia mengatakan, Pemerintah juga harus membuat kebijakan khusus yang lebih ketat bagi WNA atau WNI yang keluar masuk dari luar negeri.
"Di samping itu perlu diintensifkan percepatan vaksinasi terutama di daerah-daerah yang belum memenuhi target vaksin.
Bahkan masyarakat yang belum vaksin pertama, segerakan dibuka tempat-tempat atau fasilitas kesehatan didaerah untuk vaksin, agar memudahkan masyarakat untuk mengikuti vaksin tahap pertama dan kedua," ungkapnya.
Legislator asal Sumatera Barat ini menilai kebijakan lockdown sementara wisma atlet sudah tepat karena di sinilah pertama kali terdeteksi varian Omricon.
Kebijakan yang tepat diambil pemerintah untuk mengantisipasi meluasnya penularan varian Omicron.
"Meski begitu, selama masa lockdown ini, seluruh penghuni dan pekerja di Wisma Atlet harus dipastikan sehat dan tidak tertular.
Jika ditemukan ada yang tertular, perlu ditangani secara baik dan dikarantina di tempat yang lebih aman," tuturnya.
Lebih lanjut ia mengingatkan agar masyarakat tetap tenang dan tidak perlu resah apalagi panik tetapi harus tetap waspada.
Masyarakat diharapkan tetap menjaga dan menjalankan protokoler kesehatan.
"Jangan abai dan lengah apalagi menyepelekan, mari saling mengingatkan agar menjalankan dengan disiplin protokoker kesehatan guna menghindari potensi kemungkinan tertularnya virus Covid-19," imbuhnya. (tribun network/rin/mam/dod)
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kasus Varian Omicron di Indonesia Kini Berjumlah 5 Orang, Dua Pasien Baru Datang Dari London