Profil Said Aqil Siradj, Tokoh NU yang Ketiga Kalinya Dicalonkan Jadi Ketum PBNU
Profil KH Said Aqil Siradj tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang kembali dicalonkan sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
TRIBUNKALTARA.COM - Profil KH Said Aqil Siradj tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang kembali dicalonkan sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Untuk ketiga kalinya, Aqil dicalonkan sebagai ketum dalam Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama.
Prof Dr KH Said Aqil Siradj lahir pada 03 Juli 1953, di Desa Kempek, Palimanan, Cirebon.
Said Aqil Siradj memiliki panggilan akrab, Kang Said.
Ia merupakan putra kedua dari lima bersaudara, dari pasangan KH Aqil Sirodj dengan Hj Afifah binti KH Soleh Harun pendiri Pondok Pesantren Kempek.
Baca juga: Profil Mbah Minto, Nenek Kekinian yang Sempat Viral karena Video Gagal Mudik dengan Ucup Klaten
Mengutip dari Tribunnewswiki.com, Said mengisi jabatan ketua umum atau Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul 'Ulama (PBNU) periode 2010-2020.
Kemudian Said terpilih menjadi ketua umum PBNU periode 2010-2015 saat Muktamar ke-32 mengalahkan Slamet Effendi Yusuf yang hanya memperoleh 201 suara.
Untuk kedua kalinya, yakni periode 2015-2020, Said kembali menang atas 412 suara, sehingga ia kembali menjabat sebagai ketua umum PBNU.
Kemudian pada Muktamar NU yang ke-34 ini, Said kembali dicalonkan menjadi ketua umum PBNU.
Nama Said Aqil Siradj sudah tak asing di kalangan NU, sebab sang ayah merupakan kiai di Cirebon dan termasuk ulama di sana.
Said telah menikah dengan seorang wanita bernama Nur Hayati Abdul Qodir, dan memiliki empat buah hati, masing-masin bernama Muhammad Said Aqil, Nisrin Said Aqil, Rihab Said Aqil, dan Aqil Said Aqil.
Kiprah di NU
Mengutip rminubanten.or.id, Said tampil sebagai tokoh ulama NU yang cukup berpengaruh, sejak kiprahnya di NU tahun 1994 sebagai wakil katib ‘am PBNU periode kepemimpinan Gus Dur.
Baca juga: PROFIL Asnawi, Putra Legenda PSM Makassar, Andalan Timnas Indonesia Lawan Singapura di Piala AFF
Tahun 2010 terpilih secara demokratis sebagai Ketua Umum PBNU masa hidmat 2010-2015 dalam Muktamar NU dan terpilih kembali di tahun priode 2015-2020 hasil Muktamar di Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.

Said Aqil adalah satu di antara banyak Ketua Umum PBNU yang cukup berhasil memimpin NU dengan banyak terobosan-terobosan di bidang kemajuan warga Nahdliyyin.
Ia mempunyai konsistensi sikap dalam garis marjaiyyah dan qorroroh ke-NU-anya, serta kiprahnya dalam konstelasi politik nasional cukup mewarnainya.
Dedikasinya di pendidikan ia tumpahkan dalam rutinitas mengajar ngaji layaknya kiai salaf umumnya dengan membacakan kitab-kitab kuning kepada santri yang diasuhnya.
Di samping itu, ia juga menjadi guru besar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan menjadi pembicara pada seminar-seminar internasional di beberapa negara.
Kang Said, disebut sebagai figur kiai yang jujur, istiqomah bersikap tawadlu’, qona’ah, kharismatik, dan sesekali terkadang kontroversial, seakan tak bergeser dari kehebatan seorang Gus Dur yang populer dan luar biasa.
Gus Dur menjuluki Kang Said ini adalah “kamus berjalan“, dikarenakan ia mampu menulis disertasi dengan daftar pustaka 1000 kitab dan buku.
Pendidikan
- Madrasah Tarbiyatul Mubtadi’ien Kempek Cirebon
- Hidayatul Mubtadi’en Pesantren Lirboyo Kediri, 1965-1970
- Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta,1972-1975
- S1, Ushuluddin dan Dakwah, Universitas King Abdul Aziz, 1982
- S2, Perbandingan Agama, Universitas Umm al-Qura, Mekah, 1987
- S3, Aqidah dan Filsafat Islam, University of Umm al-Qura, Mekah, 1994
Karier
- Sekertaris PMII Rayon Krapyak, Yogyakarta, 1972-1974
- Ketua Keluarga Mahasiswa NU (KMNU) Mekkah, 1983-1987
- Tim ahli bahasa Indonesia, Surat Kabar Harian Al-Nadwah Mekah,1991
- Dosen di Institut Pendidikan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ),1995-1997
- Dosen pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 1995
- Wakil Katib ‘aam PBNU, 1994-1998
- Wakil Direktur Universitas Islam Malang (Unisma),1997-1999
- Katib ‘Aam PBNU, 1998-1999
- Penasihat fakultas di Universitas Surabaya (Ubaya), 1998
- Wakil ketua dari lima tim penyusun rancangan AD /ART PKB,1998
- Penasehat Gerakan Anti Diskriminasi Indonesia (Gandi),1998
- Ketua Forum Komunikasi Kesatuan Bangsa (FKKB), 1998
- Penasehat Pusat Kajian Timur Tengah dan Islam UI, 1998
- Wakil Ketua Tim Gabungan Pencari fakta (TGPF) Kerusuhan Mei,1998
- Ketua TGPF Kasus pembantaian Dukun Santet Banyuwangi,1998)
- Dosen luar biasa di Institut Islam Tribakti Lirboyo Kediri, 1999
- Penasehat PMKRI, 1999
- Ketua Panitia Muktamar NU XXX di Lirboyo Kediri,1999
- Penasehat Masyarakat Pariwisata Indonesia (MPI), 2001
- Anggota Kehormatan MATAKIN, 1999-2002
- Dosen Universitas NU Solo, 2003
- Dosen Pascasarjana ST Ibrahim Maqdum, Tuban, 2003
- Rais Syuriah PBNU,1999-2004
- Ketua PBNU, 2004
- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), 2010-2015
- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), 2015-2020
Penghargaan
Said Aqil Siradj masuk dalam jajaran tokoh paling berpengaruh di dunia.
Ia menduduki urutan ke-20.
(*)