Berita Dunia Terkini
Muncul lagi Virus Baru 'Delmicron', Disebut Kombinasi Varian Delta dan Omicron, Berikut Gejalanya
Belum selesai menghadapi Covid-19 varian Omicron, kini beberapa Negara di Eropa dan Amerika Serikat menghadapi virus baru bernama Delmicron.
TRIBUNKALTARA.COM – Belum selesai menghadapi Covid-19 varian Omicron, kini beberapa Negara di Eropa dan Amerika Serikat menghadapi virus baru bernama Delmicron.
Dikutip dari Kompas.com yang melansir Deccan Herald, Jumat (24/12/2021), virus Delmicron disebut kombinasi antara virus varian Delta dan Omicron.
Delmicron bukanlah varian baru dari virus corona seperti Alpha, Beta, dan lainnya.
Virus Delmicron merupakan varian ganda dari Covid-19 yang telah menyebar di AS dan Eropa.
Baca juga: Update Covid-19 Varian Omicron di Indonesia, Sudah 19 Kasus Didominasi Pelaku Perjalanan Luar Negeri
Laporan anggota gugus tugas Covid-19 Maharashtra India Dr Shashank Joshi, Delmicron telah menyebabkan lonjakan kasus Covid di seluruh AS dan Eropa.
Melansir Times of India, Jumat (24/12/2021), karena Delmicron merupakan gabungan dari Delta dan Omicron, itu dianggap sangat menular dan dapat menyebabkan gejala yang parah.
Meski demikian, masih perlu lebih banyak penelitian untuk mendapatkan pengetahuan terperinci tentang sifatnya.
Berikut gejala umum Delmicron:
Suhu tinggi
Batuk terus-menerus
Kehilangan atau perubahan pada indra penciuman atau perasa
Sakit kepala
Baca juga: Kasus Omicron di Indonesia Bertambah, 4 Orang Terdeteksi Sepulang dari Luar Negeri tanpa Gejala
Pilek Sakit tenggorokan
Seperti diketahui, Covid-19 varian Delta mendominasi dari pertengahan April hingga pertengahan Juni dan terutama bertanggung jawab atas gelombang kedua virus Corona yang merenggut jutaan nyawa di seluruh dunia.
Strain virus ini menyebabkan gejala yang parah dan bahkan risiko rawat inap lebih besar.
Selain itu, ketegangan pasca infeksi juga dapat menyebabkan gejala jangka panjang seperti kabut otak, nyeri otot, dan rambut rontok.
Sementara itu varian Omicron, diyakini menyebabkan gejala yang lebih ringan.
Meski cukup menular, namun tidak menimbulkan gejala yang parah dan risiko rawat inap lebih rendah.
Para ahli percaya bahwa varian Omicron dapat melampaui kekebalan yang diberikan oleh infeksi dan vaksinasi alami.
Baca juga: Lagi, 2 Pelaku Perjalanan Luar Negeri Positif Covid-19 Omicron, 3 Pasien Dikarantina di Wisma Atlet
Gejala awal infeksi Omicron diantaranya sakit tenggorokan, sakit kepala dan kelelahan. Kehilangan bau dan rasa tidak dilaporkan dalam kasus omicron.
Melansir India Today, Jumat (24/12/2021), meski telah mulai dibicarakan, Delmicron belum dijelaskan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) maupun Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC).
Kedua lembaga ini belum mengatakan apa-apa seputar klaim varian baru yang disebut Delmicron.
Istilah tersebut muncul setelah dilaporkan oleh Dr Shashank Joshi.
Dr Joshi tampaknya benar-benar berbicara tentang situasi di mana varian Delta dan Omicron menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 di wilayah tertentu.
Jadi, ini bukan varian baru dari novel coronavirus tetapi pada dasarnya adalah situasi di mana varian Delta dan Omicron ditemukan hadir pada pasien Covid-19 yang sama atau menyebar dengan cepat di wilayah yang sama.
Untuk meresmikan sebuah nama varian novel coronavirus, badan kesehatan global PBB mengidentifikasi kemudian memberinya label atau nama.
Nama-nama tersebut dipilih setelah konsultasi yang luas dan tinjauan dari banyak sistem penamaan potensial.
WHO memberikan label untuk varian yang ditetapkan sebagai Variants of Interest atau Variants of Concern.
Perlu disebutkan bahwa meskipun WHO menetapkan nama-nama ini, WHO juga tetap menggunakan nama ilmiah. Varian Omicron secara ilmiah dijuluki B.1.1.529.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Apa Itu Delmicron yang Disebut Gabungan Varian Delta dan Omicron?