Opini
Tebar Kebaikan dengan Menulis
Bagi seorang muslim tentu tahu batasan-batasan menulis, karena setiap perbuatan baik lisan maupun tulisan kelak akan diminta pertanggungjawabannya.
Oleh: Endang Sri Purwanti, S.Pd
Guru MTs Negeri 2 Balikpapan
TRIBUNKALTARA.COM - “Menulis itu dilakukan untuk Menebar Kebaikan. Sesungguhnya kata-kata bisa lebih ampuh dari sebuah peluru.
Peluru bisa menembus lebih dari satu kepala, sedangkan kata-kata bisa menembus ke banyak kepala.
Peluru bisa mematikan, sedangkan kata-kata bisa dirangkai dengan kalimat yang baik, kuat, dan menginspirasi ke banyak orang”.
Ahmad Fuadi – Novelis.
Teori tentang kepenulisan sudah banyak memang dibahas mulai bentuk artikel, cerpen, puisi, biografi, hingga diadakan sayembara lomba menulis dengan tema yang beragam.
Kebanyakan tema yang diangkat mengenai percintaan, persahabatan, horor, dan keluarga, namun sangat jarang tulisan baik fiksi maupun non fiksi yang bertema tentang syariat Islam.
Baca juga: Cara Menulis Gelar Pendidikan Disertai Nama Lengkap, untuk Jenjang D1 hingga S3
Maksudnya benar-benar sesuai dengan kaidah syariah Islam.
Misalnya tulisan fiksi yang bercerita tentang sosok muslim yang bermukim di negeri non muslim lalu berpacaran yang digambarkan dengan vulgar (berduaan, berpegangan tangan saat dinner, saling menatap), selanjutnya menikah dan menjalani kehidupan secara Islam.
Cerita seperti ini bukan katagori cerita bertema Islam karena tidak mencerminkan perbuatan Islam dengan syar’i malah bisa dikatagorikan cerita yang menyesatkan agama Islam.
Lalu cerita semacam ini sebut saja cerita bertema romantik atau bertema sosial budaya tanpa embel-embel Islam.
Penganut agama Islam di Indonesia banyak yang berprofesi sebagai penulis atau sekadar senang menulis.
Baca juga: Viral Video Seorang Pemuda Menulis Alquran, Berniat akan Berikan untuk Calon Istrinya Kelak
Bagi seorang muslim tentu tahu batasan-batasan dalam menulis karena setiap perbuatan baik lisan maupun tulisan kelak akan diminta pertanggungjawabannya di hadapan Allah Sang Khaliq.
Tantangan Rupiah Digital dalam Sistem Pembayaran yang Inklusif, Integratif, dan Protektif |
![]() |
---|
Wow, Gaji Kuli Proyek Pembangunan IKN Nusantara Rp 16 Juta per Bulan? |
![]() |
---|
"Latto-latto” Inspirasi Regulasi untuk Stabilisasi |
![]() |
---|
Proyek IKN Nusantara dan Pekerja Lokal yang Tidak Berdaya |
![]() |
---|
Mengajar dengan Cinta, Mendidik dengan Hati |
![]() |
---|