Berita Tarakan Terkini
Getaran Terasa di Nunukan dan Tanjung Selor, BMKG Tegaskan Gempa Tarakan 4,4 SR tak Potensi Tsunami
Gempa bumi yang terjadi sekitar pukul 02.09 WITA, Kamis (30/12/2021) disebabkan karena adanya aktivitas sesar lokal.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Gempa bumi yang terjadi sekitar pukul 02.09 WITA, Kamis (30/12/2021) disebabkan karena adanya aktivitas sesar lokal.
Ini disampaikan Kepala Stasiun Geofisika Manado, Tony Agus Wijaya dalam rilisnya, Kamis (30/12/2021).
Baca juga: BREAKING NEWS, Gempa M 4,4 Kejutkan Warga Tarakan Kalimantan Utara, BMKG: tak Berpotensi Tsunami
Ia mengatakan, hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi tektonik ini berkekuatan (magnitudo) 4,4 SR.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2.78 LU dan 118.58 BT, atau tepatnya berlokasi pada jarak 126 kilometer arah Tenggara Tarakan Provinsi Kaltara, Provinsi Kalimantan Timur pada kedalaman 10 kilometer.
Titik pusat gempa berada di perairan.
Adapun jenis dan mekanisme gempa bumi lanjutnya, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
Berdasarkan informasi dari masyarakat gempa bumi ini dirasakan di Tarakan, Tanjung Selor dan Nunukan III MMI.
"Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu, pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi," ungkapnya.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Sementara itu lanjutnya, hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa bumi tektonik menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Hingga hari Kamis, 30 Desember pukul 02:16 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Tony mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Selain itu jika terjadi gempa, menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
" Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.
Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," pungkasnya.
Baca juga: Gempa Bumi Bolaang Mongondow Selatan, Magnitudo 5,5, Terasa di Kotamobagu, Gorontalo, hingga Poso