Breaking News:

Berita Nunukan Terkini

Puluhan Tahun tak Miliki Paspor, Keluarga Ini Kerap Dikejar Polis Malaysia, ini Nasibnya Sekarang

Puluhan tahun tak miliki paspor, keluarga asal Sulsel ini sering dikejar Polis Malaysia, begini nasibnya sekarang.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS
Rohe saat ditemui di tempat penampungan sementara, Kantor BP2MI Nunukan, Rabu (12/01/2022), sore. TRIBUNKALTARA.COM/ Febrianus Felis. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Puluhan tahun tak miliki paspor, keluarga asal Sulsel ini sering dikejar Polis Malaysia, begini nasibnya sekarang.

Nunukan yang berbatasan langsung dengan negeri jiran, Malaysia kerap kali dijadikan tempat keluar masuknya Pekerja Migran Indonesia (PMI) secara ilegal alias tanpa paspor.

Rohe (48) bersama istrinya Hartini (42) dan kelima anaknya serta belasan PMI lainnya diamankan oleh BP2MI dan Polres Nunukan pada Selasa (11/01/2022), dini hari.

Baca juga: Ketahuan Ingin Masuk Malaysia Secara Ilegal, Belasan Warga Sulawesi Selatan Diamankan BP2MI Nunukan

Keluarga asal Bulukumba, Sulawesi Selatan ini diamankan petugas saat ketahuan akan melintas ke Malaysia secara ilegal, melalui Pelabuhan Tradisional Haji Putri.

Saat ditemui di tempat penampungan sementara Kantor BP2MI Nunukan, Rohe mengatakan sejak 1987 masuk ke Malaysia hingga berkeluarga, ia memang tak memiliki dokumen paspor.

Bahkan ia, istri dan anaknya sering dikejar-kejar Polis Malaysia hingga masuk ke dalam kebun.

"Saya menikah di Malaysia tahun 1992. Istri saya kebetulan satu tempat kerja sama saya di kebun sayur. Selama di Malaysia tahun 2012 sempat pulang kampung. Dan tanggal 15 Desember saya pulang kebetulan ada keluarga nikah. Jadi bolak-balik Malaysia lewat samping," kata Rohe kepada TribunKaltara.com, Rabu (12/01/2022), sore.

Lanjut Rohe,"Kami di sana sering dikejar Polis sampai ke dalam kebun. Tapi, setiap kali ada operasi Polis, kami sering diberi tahu oleh majikan. Jadi kami sering kabur lebih dulu," tambahnya.

Rohe mengaku, selama ini dirinya keluar masuk Malaysia melalui jalur samping alias ilegal.

Dan belum lama ini, ia sanggup membayar calo sebesar Rp3,2 juta agar bisa lolos masuk ke Tawau, Malaysia.

Baca juga: Tersedia 6 Armada, Ini Jadwal Speedboat Reguler Rute Nunukan Menuju Tarakan Rabu 12 Januari 2022

Apesnya ia dan 15 PMI lainnya ketahuan oleh BP2MI dan Polres Nunukan. Kini mereka diamankan ke tempat penampungan sementara Kantor BP2MI Nunukan.

"Saya bayar calo Rp3,2 juta, untuk sampai ke Tawau saja. Setelah sampai di Tawau atur masing-masing sudah," ucapnya.

Sementara itu, dua calo yang merupakan seorang ayah inisial H dan anaknya inisial MS sedang menjalani pemeriksaan oleh Satreskrim Polres Nunukan.

Kejadian itu membuatnya tak ingin kembali lagi ke Malaysia untuk bekerja.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved